Bab 7

3.2K 233 12
                                    

Taehyung masih setia menggenggam tangan Jungkook. Ia masih menyalahkan dirinya sendiri, jika saja ia tidak keluar malam itu pasti hal ini tidak akan terjadi.

"Mianhe Kookie." Kata Taehyung sembari meletakkan tangan Jungkook dengan sangat pelan. 

"Kookie, hyung tinggal sebentar ya." Katanya lagi, walau ia tau tidak akan mendapatkan jawaban dari Jungkook.

Beberapa menit setelah kepergian Taehyung, tangan Jungkook bergerak menandakan ia akan siuman. Dengan perlahan Jungkook membuka matanya.
Ia mengerjapkan beberapa kali untuk menyesuaikan matanya dengan cahaya di ruangan itu.

Jungkook merasakan kepalanya sangat sakit. Ia memegang erat kepalanya dengan harapan sakit di kepalanya akan mereda, meski ia tau hal itu tidak berpengaruh.

Setelah kepala nya tidak terlalu sakit, Jungkook baru mengamati keadaan di sekitarnya.

Ia berada di ruangan, sepertinya di rumah sakit. Ia juga melihat Jimin, Suga, dan J-hope sedang tidur di sofa. Ia masih mengamati keadaan sekitar sampai suara pintu yang terbuka mengalihkan pandangannya.

"Kookie!?  Kau sudah sadar!" Sentak Taehyung dan langsung mendekat ke arah Jungkook. Member yang sedang tertidur di sofa terbangun ketika mendengar suara Taehyung. Mereka langsung mendekati ranjang Jungkook untuk memastikannya.

"Jungkook ah apa ada yang sakit? Perlu ku panggilkan dokter?" Kata Jimin.

"Aku baik baik saja hyung, tidak perlu memanggil dokter." Jawab Jungkook dengan agak lemas. Meski begitu mereka senang karna Jungkook sudah siuman.
Suga segera memberitahu kabar gembira ini kepada Jin dan Rapmon yang sedang berada di  gedung Big Hit.






***












Kini Jungkook sedang makan dengan di suapi oleh Jin karena tangan kanan Jungkook masih sakit dan sulit untuk di gerakkan. Setelah makan Rapmon menyinggung tentang kejadian beberapa hari yang lalu kepada Jungkook.

"Jungkook ah." panggil Rapmon.

"Nee hyung?" Jawab Jungkook.

"Sebenarnya apa yang terjadi?" Tanya Rapmon to the point. Awalnya Jungkook bingung terhadap ucapan Rapmon, tetapi ia langsung paham apa yang dimaksud oleh hyungnya itu.

Jungkook hanya menunduk, ia takut akan membebani hyung nya jika ia menceritakan semuanya.

"Kookie." Panggil Jin, Jungkook hanya menoleh ke arahnya.

"Kau percaya kan pada kami?" Tanya in. Jungkook hanya menjawab pertanyaan Jin dengan anggukan kepala.

"Jika kau percaya pada hyungdeul mu maka ceritakan lah apa yang terjadi." Kata Jin, lagi lagi Jungkook hanya diam dan menundukkan kepala nya.

"Jungkook ah, jika kau tidak bercerita pada kami, bagaimana kita bisa menolongmu?" Kata J-hope dengan lembut.

"Masalah tidak akan selesai jika kau hanya diam Jungkook ah." Kata Suga.

akhirnya Jungkook mau bercerita kepada hyungdeul nya.

"Sebenarnya baru baru ini aku sering mendapatkan pesan teror, surat anonim, dan surat ancaman agar aku keluar dari BTS atau hyungdeul akan celaka. Aku tidak tau siapa dia." Kata Jungkook sambil terus menunduk. Matanya sudah berkaca kaca

"Mwo!?" Sentak Jimin kaget.

"Aku kira itu hanya pesan teror biasa jadi aku mengabaikannya. Dia marah kepadaku karna aku mengabaikan semua pesan darinya. Lagi lagi dia mengancam akan mencelakai hyungdeul, tapi aku tetap tidak menggubrisnya dan membiarkannya. Namun sepertinya aku salah, karna dia sudah melukai Jimin hyung dan V hyung." Kata Jungkook sambil terisak.

Terror || BTSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang