Namjoon berada di kamarnya, ia menggenggam surat undangan yang diberikan Jungkook. Ia mengamati surat itu, tertulis jelas tanggal dan waktu dimulainya pernikahan.
Namjoon memasukkan surat undangan itu kedalam tas nya untuk jaga jaga jika dibutuhkan.
Namjoon menyenderkan bahunya di sofa, Ia memikirkan peristiwa yang terjadi akhir akhir ini, Jungkook yang terus di ganggu oleh sassaeng itu, Yoongi yang bertindak aneh, dan Jimin terus merasa curiga kepada Yoongi. Semakin lama, semuanya semakin membingungkan.
Entah kenapa kasus penculikan Taehyung dan Jimin beberapa waktu yang lalu juga belum membuahkan hasil, polisi belum menemukan tersangka penculikan tersebut. Seakan akan kasus ini tidak pernah berkembang, padahal manager hyung sudah memberikan banyak bukti untuk mempermudah penyelidikan polisi.
Ia merasa kasihan pada Jungkook. Namjoon tahu, mungkin Jungkook bisa tersenyum di depan para member, tapi di dalam hatinya ada rasa takut dan was was yang disembunyikan.
***
Sebuah notifikasi membuyarkan lamunan Jungkook, ia segera mengambil ponsel nya. Sebuah pesan masuk, Jungkook pun membuka nya. Pesan itu berasal dari nomor tak dikenal, dan berisi sebuah gambar gaun pernikahan berwarna putih. Ada pesan lain di bawah gambar itu.
From: Unknown
Bagaimana menurutmu yeobo?
Apakah gaun ini cocok untuk pernikahan kita nanti?Tidak diragukan, ini pasti sassaeng itu. Jujur, Jungkook tidak tahu harus berbuat apa. Bagaimana bisa sassaeng itu mengetahui nomornya? Padahal ia baru saja mengganti nomor ponsel nya.
Jungkook melemparkan ponsel itu ke sembarang arah. Ia merebahkan diri ke kasur. Kepalanya kembali berdenyut.
"Aku lelah." Kata Jungkook lirih.
"Tidak bisakah dia membiarkan ku tenang sebentar saja? Memangnya apa salahku, sampai aku harus melewati semua ini? Takut dan gelisah. Hanya itu yang aku rasakan sekarang." Katanya lagi pada dirinya sendiri.
Semua terror ini membuatnya tidak nyaman. Ia tidak tahu kapan semua teror ini akan berakhir.
Jungkook menutup matanya, mengingat kembali pengalaman yang menyenangkan dengan para hyungnya. Saat Jungkook melakukan bungee jumping, saat Jungkook melakukan syuting MV bersama hyungnya, dan banyak hal lainnya yang mungkin melelahkan tetapi sangat menyenangkan. Jungkook tersenyum mengingat semua pengalaman pengalaman itu.
Ia berharap, sassaeng itu segera tertangkap dan tidak bisa mengganggu nya lagi.
***
Jungkook berada di sebuah gedung siang itu. Dinding nya berwarna putih, dan ada banyak karangan bunga di sana. Tidak ada siapapun, ia melihat kesegala arah, tetapi ia tidak menemukan siapapun.
"Hyung." Panggil Jungkook, tapi tidak ada sahutan.
Tap...tap...tap
Jungkook mendengar langkah kaki mendekat.
"Hei, siapa di sana?" Tanya Jungkook. Tapi tidak ada sahutan.
"Siapapun kau, bisakah kau menolongku? Sepertinya aku tersesat." Kata Jungkook lagi, tetapi tetap tidak ada sahutan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Terror || BTS
Teen FictionJungkook, seorang idol muda yang sangat berbakat. Sifat nya yang usil kadang membuat para hyung nya sangat kesal. Namun, kehidupan Jungkook berubah ketika teror demi teror berdatangan satu per satu kepadanya.