Jungkook masih berada di tempat itu, hanya saja ia sudah memakai jas yang di berikan Min Hye. Sebenarnya ia sudah berusaha untuk menolak, tapi bodyguard pengkhianat itu tidak memberikan Jungkook kesempatan.
Jungkook mencoba menahan tangisnya, menangis hanya akan membuang buang tenaga bukan? Ia harus memutar otak agar bisa keluar dari tempat terkutuk ini. Tapi bagaimana dia bisa keluar? Tangan dan kaki Jungkook di borgol, itu membuatnya kesulitan.
Seseorang membuka pintu dan masuk keruangan tersebut. Jungkook hanya menatapnya sekilas, lalu mengalihkan pandangannya ke arah lain. Ia tidak sudi untuk menatapnya terlalu lama.
Ya, orang itu adalah manager BTS. Ia masuk keruangan itu dengan nampan berisi makanan untuk Jungkook. Manager medekati dan duduk disebelah Jungkook.
Jujur, sang manager merasa sangat bersalah. Tapi ia tidak tau harus berbuat apa.
"Jungkook ah, hyung membawakan makanan untuk mu. Makan lah." Kata manager yang ingin menyuapi Jungkook, mengingat tangan dan kaki Jungkook yang di borgol.
"Bagaimana aku tau?" Kata Jungkook tanpa menatap manager.
"Racun apalagi yang telah kau campur dengan makanan itu?" Tanya Jungkook. Kalimat yang diucapkan manager tadi adalah kalimat yang sama yang diucapkan manager saat memberikan kue kepada para memberdeul, termasuk dirinya sebelum mereka pingsan. Itu membuat Jungkook menjadi waspada.
"Apa maksudmu? Tidak ada racun ataupun obat di makanan ini." Kata Manager.
"Makanlah, kau pasti lapar bukan? Percayalah pada hyung." lanjutnya.
"Setelah apa yang kau lakukan kepada kami, kau memintaku untuk mempercayaimu?" Kata Jungkook.
Manager terdiam mendengar penuturan Jungkook. Jungkook menundukkan kepalanya, tangis yang ia tahan akhirnya pecah.
"Kau jahat.....hiks" Kata Jungkook.
Hati sang manager ikut teriris melihat Jungkook menangis.
"Mianhae." Kata Manager sembari meletakkan nampan berisi makanan tadi di samping Jungkook lalu pergi keluar meninggalkan Jungkook sendiri di ruangan itu.
"Hyung...hiks..selamatkan aku...hiks...aku takut." Ucap Jungkook sesenggukan.
***
Member lain sedang mencari jalan raya terdekat untuk bisa mendapatkan tumpangan.
"Kenapa disini sepi sekali." Kata Hoseok.
"Ya kau benar." Jawab Jin.
Mereka pun terus meneruskan perjalanan dengan berjalan kaki.
"Hyung, bukankah itu jalan raya?" Kata Jimin girang.
"Sepertinya begitu, ayo kita segera kesana." Jawab Rapmon.
Mereka bergegas menuju jalan yang di tunjuk oleh Jimin.
Namun, tidak seperti di kota, jalan raya ini cenderung sepi. Hanya beberapa mobil yang lewat.
Para member melambaikan tangan mereka sebagai tanda meminta tumpangan. Tapi tidak ada yang berhenti untuk mereka. Jika saja para pengendara itu tahu bahwa yang berada di pinggir jalan itu adalah para member BTS, mungkin mereka akan berebut untuk memberikan tumpangan.
"Bagaimana ini hyung?" Tanya Taehyung sembari menatap para hyung nya.
"Sabar Taehyung ah, sebentar lagi kita pasti mendapatkan tumpangan." Ucap Jin.
Setelah cukup lama menunggu akhirnya ada sebuah mobil yang mau berhenti, mereka sangat bersyukur sekali.
"Apa kalian butuh tumpangan?" Kata supir mobil itu setelah berhenti di depan para member.
KAMU SEDANG MEMBACA
Terror || BTS
Teen FictionJungkook, seorang idol muda yang sangat berbakat. Sifat nya yang usil kadang membuat para hyung nya sangat kesal. Namun, kehidupan Jungkook berubah ketika teror demi teror berdatangan satu per satu kepadanya.