8; Am I Wrong

1.8K 195 16
                                    


Hari itu, Yoongi sibuk sekali. Merapikan apartementnya adalah rutinitas disetiap hari pekan. Semuanya ia sentuh; membersihkan lantai, mengganti gorden dan sprei, menyikat tiap sisi kamar mandinya, menyikat sepatu. Kini, ia tengah menjemur pakaian setengah keringnya di balkon. Speaker bluetooth-nya menyala dengan lagu berjudul Starry Night terputar.

"Byeori binnaneun bam yayayayayayaya~ Byeori binnaneun bam!"

Jemurannya habis, keranjangnya kosong. Segera saja Yoongi menyimpan keranjang biru itu kembali ke ruang laundry. Mata kucingnya melirik jam dinding yang menunjukan pukul setengah dua belas siang. Pantas saja perutnya terasa lapar.

"Makan apa ya...?"

Si manis menatap isian kulkasnya selama lima menit hingga pilihannya jatuh pada mangkuk berisi ayam dengan lumuran saus khusus yang ditutup plastic wrap. Yoongi mengeluarkan mangkuk itu lalu di taruh di atas pantry, kemudian ia memotong-motong bahan yang sudah ia ambil dengan cepat. Bahan-bahan tadi ia tumis hingga harum dan masak, lalu ia buka plastic wrap tadi dan sedikit mengaduk potongan ayam tanpa tulang dengan saus kecoklatan itu sebelum ia masukkan dalam wajan.

Yoongi tuangkan air ke dalam wajan, ia aduk-aduk dan dibiarkan hingga airnya menyusut dan matang. Chicken teriyaki ala-alanya jadi. Yoongi tersenyum bangga dan mulai memakan masakannya itu sembari sekilas melirik pesan dari sang kekasih yang katanya dalam perjalanan pulang.

Mengingat Jimin membuatnya sedikit kesal. Lelakinya pulang dari berbulan madu hari ini. Lucu sekali memang. Yoongi masih merasa kesal soal postingan Seulgi yang semakin sering dan pasti terselip foto Jimin disana. Astaga! Yoongi bahkan tak punya satupun foto Jimin di feeds sosial medianya.
Sial memang, kalau saja Jimin tak menikah dengan wanita itu Yoongi pasti sering memosting fotonya dengan Jimin.

Walau ia memaksa Jimin harus adil dalam apapun. Pada hakikatnya manusia tidak pernah bisa berbuat adil. Publik hanya tahu bahwa Park Jimin milik Kang Seulgi. Tetapi itu tidak penting bagi Yoongi karena wanita itu hanya memilik raga dari Park Jimin, sedangkan Yoongi memiliki hati lelaki itu. Jimin adalah lelakinya.

Yoongi menghela nafas pelan. Makan siangnya tak banyak ia habiskan. Sudah tak selera. Lantas ia pun bangkit, simpan sisa Chicken teriyakinya di kabinet lalu minum air dari dalam kulkas.

"Yoon,"

Yoongi membeku ketika suara dingin dan sedikit berat yang memanggil namanya. Yoongi sempat mengira ia berhalusinasi sebab terlalu merindukan Jimin.

Si manis menoleh cepat hingga lehernya terasa sakit dan mendapati Jimin berdiri di ambang pintu dengan kedua tangan di saku. Yoongi inginnya lari dan lompat kepelukan Jimin. Tapi ingatan akan postingan Seulgi melintas di kepalanya lantas ia urungkan niatnya dan memilih untuk diam di tempat serta menunduk hingga poninya menutupi mata.

"Sayang, kau kenapa?"

Oh, mulut manisnya.

"Tidak."

"Kau tidak merindukanku?" Jimin tersenyum tipis, tangan kirinya menyingkirkan poni Yoongi lalu ia usap sayang kepala bersurai ash-brown itu.

Yoongi enggan menjawab dan malah memalingkan muka. Jimin menghela nafas, lalu ia tarik Yoongi ke dalam dekapannya.

"Kau masih marah karena aku bulan madu? Kita sudah membicarakannya, Yoon. Jangan seperti ini, kau membuatnya menjadi rumit." ucapan Jimin terselip nada jengah.

"Aku?! Wanita itu yang mengacaukan segalanya, Hyung!" Yoongi berontak.

"Apa aku punya pilihan, Yoon?" Jimin mencoba menahan diri agar nada suaranya tidak naik dan malah membuat suasana makin runyam.

Am I an affair? (Minyoon)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang