PRINCE PF MAFIA - 3| MEET

11.8K 553 38
                                    

Buenos Noches, Everyone.

I'm so sorry for late update.

20 vote and 10 coment? Next.

Klik bintang di pojok yoo.

Cekidot!!

Happy Reading ✨👑


Gadis itu berlari kencang saat sudah sampai dirumah sakit. Ia berhenti saat sampai dikamar nomor 2520.

Gadis itu yang tak lain adalah Hazel membungkukkan badannya lalu mengatur napasnya yang tersenggal akibat berlari.

"Tarik napas... Buang..." gumamnya. Di rasa sudah stabil ia melepaskan jaketnya dan merapihkan pakaiannya yang tak beraturan.

"Lupakan Hazel. Anggap tadi kau sedang bermimpi," kata Hazel menepuk pipinya pelan.

Ia mencoba tersenyum manis saat membuka pintu itu. Mata coklatnya melihat sekeliling. Di sana terdapat seorang laki-laki remaja sedang terbaring lemah. Laki-laki itu sedang bersandar pada ranjang rumah sakit dengan alat-alat medis yang menempel di tubuh laki-laki itu.

Mata Hazel berkaca-kaca melihatnya. Sungguh ia tidak bisa!

Hazel mendongkakkan wajahnya. Matanya mengerjap beberapa kali. Ia mencoba tersenyum kembali walaupun hatinya terasa sakit seperti di sayat-sayat.

"Hai Arsel!!" sapa Hazel riang.

Pria yang dipanggil Arsel—Menoleh. Ia tersenyum saat melihat sang Kakak sekaligus orang tuanya datang.

Sedari tadi Arsel Alaska Sattarlyee—adik Hazel, menunggu sang kakak pulang. Dalam hati remaja itu resah dan khawatir terhadap kakak perempuannya itu.

"Baru pulang, kak?" Arsel menggenggam tangan Hazel saat perempuan itu berdiri tepat disampingnya.

"Hem... Kau sudah makan?" tanya Hazel lembut.

Arsel mengangguk. "Kalau kakak?"

Hazel mengigit pelan bibirnya. Bingung ingin menjawab pertanyaan Arsel. Dia memang belum makan sejak tadi siang. Bahkan sekarang perutnya terus meronta-ronta ingin di isi.

Hazel memasang senyumnya. "Aku sudah makan,"

"Kau bohong kak. Lihat wajahmu pucat." ucap Arsel marah. Ia bisa mengetahui itu dari mimik wajah Hazel. Kalau Hazel menggigit bibir berarti kakaknya itu sedang menyembunyikan sesuatu.

"Huft... Lebih baik kau tidur. Ini sudah larut. Kakak akan ke cafetaria sebentar," Hazel membaringkan tubuh Arsel. Menyelimuti tubuh Arsel. Lalu, mengecup kening remaja itu.

"Good night. Get well son, brother."

*****

ALE'S MANSION | LOS ANGLES | 23:00 pm.

Di mansion bergaya eropa itu. Seorang pria baru saja melangkah kakinya kedalam kamar yang bernuansa hitam. Suasana gelap gulita dan sepi menyambut pria itu.

Alezaro melonggarkan dasinya. Membuka dua kancing teratas kemajanya. Menggulung lengan kemana sampai kesiku.  Pria itu terkesan seksi dan juga gentle.

Pria itu berdecak saat ponselnya berdering.

"Ada apa?!" sentak Alezaro.

"..."

"Kerja bagus. Siapkan semuanya! Malam ini kita berburu!" Alezaro memutuskan panggilan sepihak. Senyum smirk tercetak di bibir pria itu.

"Sudah waktunya," Alezaro memutuskan untuk mandi terlebih dahulu. Sebagai pemanasan nanti.

PRINCE OF MAFIA [#ROMANOV]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang