Chapter Dua •💬• Isyifa Rahadia

642 43 1
                                    

___________________________
'Ya Allah, kukuhkan niatku untuk terus melangkah kejalan lurusmu, lindungilah aku yang membuatku lalai darimu. Jagalah aku sebagai wanita yang engkau cintai dan istiqomahkan aku menjalankan syari'at agama mu'
_________________________________

Satu bulan kemudian..............

Tesya sedang didalam kamar. Membaca setiap huruf yang ada didalam Al-Quran. Suaranya sangat pelan dengan disertai lampu yang redup. Bacaannya masih terbilang belum lancar karena memang dia baru belajar. Setelah selesai shalat magrib dia membaca Al-Quran. Surah alkahfi. Seperti yang pernah dia baca.

'Barang siapa yang membaca surah Al Kahfi pada malam Jumat. Dia akan disinari cahaya antara dia dan ka'bah'

(HR. Ad-darimi)

Sebagaimana telah maklum dalam amallah umat Islam di Indonesia adalah membaca surah Yasin dan Al Kahfi pada hari Jumat atau malam Jumat. keduanya memiliki keutamaan yang sangat besar untuk dibaca. Namun sayangnya, tidak semua orang memiliki kesempatan untuk meluangkan waktunya guna membaca kedua surah tersebut sekaligus, sehingga harus memilih salah satunya. Hanya saja, untuk memilih biasanya menjadi pekerjaan berat tersendiri, karena pilihan itu seringkali juga menyulitkan, bukan?

Sabda Rasulullah dalam hadis.

'siapa yang membaca satu huruf Al Qur'an maka baginya satu kebaikan, dimana kebaikan itu dilipatgandakan pahalanya 10x lipat. Dan nabi tidak menyatakan (alif-lam-mim) satu huruf, melainkan Alif satu huruf, lam 1 huruf, dan mim satu huruf'

(HR. Tirmidzi)

Seringkali dia berpikir. Ketika melakukan shalat lima waktu kekhusyuan dia dalam melakukan nya seringkali terbilang tidak khusu'. Tapi berbeda dengan melakukan ibadah di gereja. Dia melakukannya sangat sangat khusu' apakah ini juga adalah bukti bahwa agama Islam iyalh agama yang paling benar?

Kalau pun itu memang benar dia merasa sangat senang ketika dirinya Mempercayai bahwa keyakinan yang sekarang adalah yang terbaik. Dia berdoa supaya keluarganya nanti juga ikut dirinya menjadi mualaf. Benar apa yang dikatakan ustadzah kemarin bahwa Allah adalah yang maha membolak-balikkan balikan hati.

Hatinya menjadi tentram sekarang. Ya Allah pertemukan lah hamba dengan orang yang bisa membawa saya ke surga indah mu yaalaah. Jangan biarkan hamba mu ini masuk kedalam api neraka mu ya Allah. Sungguh hamba ingin menjadi wanita ahli surga seperti ibu Khadijah. Fatimah Az-zahra putri ya Rasulullah dan Aisyah Ra.

Setelah selesai dia membaca Al-Quran. Dia turun dari kasur dan menyimpan Al-Quran itu kedalam tas yang sengaja dia sembunyikan. Dia menghela nafas panjang dan segera turun dari kamar yang ada dilantai 3.

Sesampainya disana. Dia sudah ditunggui oleh beberapa keluarga nya. Mereka menatap Tesya dengan pandangan kesal mereka.

"Dari mana aja kamu? Kmu tau kan kalau jam 18.30 kita harus makan malam dan kenpa kamu baru datang? Atau kmu lupa tata tertib keluarga kita? Atau kamu memang sengaja?"Ucap davio Kakek dari Tesya sekaligus kepala keluarga Alexander.

"Maaf opa. Tadi tesya ketiduran"ucapnya berbohong lagi. Entah sudah keberapa dia telah berbohong hari ini. Maaf kan Tesya.

"Selalu saja kamu beralasan. Kemarin kita aja ke gereja kamu bilang sibuk terus sekarang kmu bilang ketiduran. Jangan pernah membohongi opa Tesya. Ingat saya tidak akan pernah memaafkan siapapun yang telah membohongi saya. Sekalipun dia adalah keluarga ku sendiri"ucap Davio dengan tatapan tajam nya. Tesya terdiam sebentar dan langsung menatap wajah keluarganya. Wajah Barat milik keluarganya. Entah kalau bisa dia tidak ingin dilahirkan dari keluarga seperti ini. Keluarga yang menganut kepercayaan Berbeda.

ISYIFA RAHADIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang