Tesya menatap gerbang didepannya, seulas senyum lebar terbit dibibirnya. Beberapa orang yang berjalan disampingnya menatap dirinya sambil berbisik dengan temannya. Tesya yang melihat itu hanya tersenyum memaklumi, dan dengan antusias ia berjalan mengelilingi kampus yang akan menjadi kampusnya juga sebentar lagi. Kampus ini sangat luas, walaupun lebih luar kampusnya yang dulu. Dia akan mengurus kepindahannya disini.
Setelah waktu yang cukup lama mengurus, ia langsung jalan mengelilingi kampus, dan setiap berjalan dia akan membaca terlebih dahulu, fakultas apakah ini dan fakultas apakah itu.
Dia senang mengelilingi kampus tersebut. Walau kakinya sedikit sakit karena kampusnya terlalu luas. Namun, dia menikmatinya. Tak jarang beberapa mahasiswa yang membawa kendaraan mengklakson kendaraanya yang membuat dia tampak terkejut. Dia menatap mereka, lalu mengingat waktu dia memakai mobil kekampus. Ternyata seperti itu yang mahasiswa alami saat seseorang mengklakson kendaraan yang membuat para pejalan kaki terkejut. Dia terdiam, lalu menutup mata. Dia menyesal.
"Ternyata seperti ini yang mereka semua rasakan"Gumamnya pelan "Ini karma kah atau bagaimana?"lanjutnya. Dia tersenyum kemudian menatap langit diatas "Kalau memang ini hukuman buat Tesya, Tesya ikhlas ya Allah. Tesya menikmati kok semuanya. Tesya sekarang sendiri, tidak ada siapapun di samping Tesya seperti waktu waktu yang lalu"Dia terdiam terlebih dahulu, kemudian dia menatap langit lagi "Oh iya. Tesya kan punya Allah. Allah yang maha melihat setiap apapun yang dilakukan umatnya. Tesya memang sendiri disini. Tapi, Allah selalu ada di hati"
Saat Tesya menatap langit diatas, beberapa mahasiswi saling berbisik sambil menatap Tesya. Namun, Tesya tampak tak melihat mereka.
"Eh. Kayanya aku kenal deh sama dia, tapi siapa ya? Lupa aku"Ucap Zizi sambil menunjuk kearah Tesya, membuat teman temannya ikut menatap yang ditunjuk Zizi.
"Itu bukanya Isyifa ya. Kok dia disini sih? Dia kuliah disini ya, kok aku baru tau"Ucap Dara dengan bingung.
"Oh iya. Dia memang Isyifa. Kita hampiri yuk"Ucap Cia dengan senyuman lebarnya.
"Yuk"mereka berempat pun berjalan kearah Tesya.
"Assalamu'alaikum Isyifa"Ucap mereka dengan bersamaan. Tesya yang mendengar itu langsung menoleh dan mendapati beberapa teman yang kemarin membantunya. Dia tersenyum dengan lebar.
"Waalaikumsallam. Kok kalian ada disini sih?"Tanyanya dengan penasaran.
"Kita kuliah disini"
"Oh ya? Kok baru tau ya heheh"
"Yaiyalah kan kita baru kenal kemarin. Ih Isyifa mah heheh"jawab Cia dengan senyuman lebarnya.
"Isyifa ngapain duduk disini. Kamu kuliah disini ya?"Tanya Zahra penasaran.
"Iya aku mau pindah disini. Mudah mudahan aku diterima ya"
"Aamiin"jawab mereka serempak. Mereka semuapun jalan mengelilingi kampus bersama sama, hingga rasa capek pun terasa dikaji mereka.
Dan akhirnya Tesya dan yang lainnya pulang kerumah masing masing.
*****
Para ibu ibu yang berada disamping rumah Tesya keluar untuk membeli sayuran didepan, terlihat Tesya juga ikut keluar dengan wajah yang tampak ditutupi oleh cadar. Dia berdiri dan menatap para ibu ibu itu dengan sedikit gugup dan takut, sesikit memikir hingga akhirnya ia langsung berjalan kearah mereka. Sampailah dia disana, membuat para ibu ibu dan penjual sayur menatapnya. Mereka terlihat penasaran kearah Tesya, Tesya yang melihat itu hanya tersenyum memaklumi.
"Assalamu'alaikum"
"Waalaikumsallam neng"Jawab para ibu ibu itu dengan bersamaan. Tesya berdiri disamping mereka dengan gugup.
KAMU SEDANG MEMBACA
ISYIFA RAHADIA
عشوائيIsyifa Rahadia atau lebih dikenal dengan Cristesya ALexander. Seorang gadis yang Berasal dari keluarga terpandang. Keluarga Alexander dikenal dengan keluarga yang sangat angkuh. Sombong dan Memiliki kepribadian Diatas segala galanya. Mereka menganu...