" Kemarin aja gue sembunyi sembunyi udah kaya napi di kejar polisi, was was banget asli."
" Mau ngapa ngapain udah ga fokus, eh kak Gilang pake ngajak nonton film horor"
" Gue bisa ngebayangin lo sih pas di bioskop, cuma bisa tutup mata sama telinga sambil kejer kejer. Ngakak banget pasti liat ekspresi Lo" Gea tertawa terpingkal pingkal.
" Tawa yang puas, seneng banget liat sahabatnya kesiksa"
" Seneng bangett... "
" Dasar "
" Terus gimana ekspresi kak gilang waktu liat lo pucet ketakutan "
" Dia dua kali lipet nya gue, dia lebih ketakutan, dipikir gue Kunti kali "
" Iya Fan kan lo pucet banget, apalagi muka Lo kan emang serem "Gea tertawa.
" Jahat banget lo, temen sendiri di kata Kunti "
" Gimana nanti sepulang sekolah, jadi ikut kak gilang ga? "
" Gatau, masih takut entar tiba tiba kak Juna liat gimana "
" Ya gak gimana gimana, paling dia mikir mikir lagi buat pacaran sama Lo" tertawa terbahak bahak.
" Gea ih "
" Ya kalo ketemu kak juna gampang, ajak aja nonton juga bertiga " tertawa lebih kencang.
" Hilih bicid "
Bel masuk berbunyi, guru mulai masuk dan pelajaran dimulai. Fania dan Gea dengan memperhatikan dengan seksama.
Bel pulang berbunyi Gilang sudah berdiri di depan pintu kelas Fania.
" Gimana Fan? Jadi ga ikut jalan sama aku? "
" Maaf kak Fania kan baru aja habis sembuh, kata mama jangan keluar keluar dulu, pulang sekolah udah di pesenin di suruh langsung pulang ke rumah aja "
" Oh... gitu, pulang ada yang jemput ga? Kalo gak ada yang jemput biar aku anter aja ya "
" Engga usah kak ngerepotin "
" Kita kan tetangga an Fan "
" Engga Fania pulang sama Gea aja "
" Aku ikut pulang bareng ya, aku di belakang kamu "
" Iya "
Mereka bertiga menuju parkiran sekolah, dan mengendarai sepeda motor masing masing, Gilang sendiri dengan sepeda motornya, Fania berboncengan dengan Gea pulang menuju rumah Fania.
" Loh kak kenapa ikut kerumah Fania "
" Gapapa, udah lama aja ga mampir, jadi pengen mampir "
" Lah kemarin kesini ngapain, katanya lama ga mampir " dalam hati Fania.
" Silahkan masuk kak kalo gitu "
" Gea... Ini gimana lepasin helm nya "
" Sini aku bantuin Fan, diem ya " Gilang dengan sigap membantu Fania.
" Makasih ya kak "
" Sutt... Jangan panggil kak, Gilang aja "
" Tapi kan emang " Gilang menutup mulut Fania dengan jari telunjuknya.
" Diem bawel "
" Di sekolah silahkan bilang kak kek opa atau yang lainnya, di rumah panggil Gilang aja "
"Iya Gilang "
Suasana menjadi canggung.
" Ehem ehem... " Suara Gea memecah ke canggungan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Catatan Juna || Revisi
JugendliteraturIni kisah cinta tentang cewek extrovert yang jatuh cinta sama cowok cuek. Meskipun ga dapet respon baik, dia ga pernah nyerah. Kisah ini dikemas dengan bahasa yang ringan, dan yang pasti nggak bakalan bikin bosen. Segera Terbit ya 😉