"Arghhh...."
"Aaaaaaa......"
"Aa-"
"Hyuwngie cubin lapal! Jangan teliak teliak tewuus cubin puciing!!" Soobin jengah dengan tingkah konyol Yeonjun. Sejak kepergian Mama nya dia hanya berguling guling sambil berteriak-teriak seperti orang sinting.
Soobin jadi takut kalau nanti ketularan sinting sang kakak"Haish. Kauu. Tenang Yeonjun tenang, kau tetap yang tertampan. Nah bocah kecil mari ikut aku" Yeonjun berjalan menuju dapur diikuti Soobin yang sudah kelaparan. Karena dia adalah anak kecil yang sedang dalam proses pertumbuhan maka nafsu dan porsi makannya cukup besar.
"Nah kau hm siapa tadi? Nama mu?"
"Hm? Cubin hyuwngie"
"Ah oke. Cubin biasanya kau sarapan apa? Aku tidak terlalu paham tentang makanan anak seusia mu. Dan aku juga jarang sarapan dirumah"
"Iih bukan cubiiinn tapi cuu bin" Protes Soobin karena Yeonjun salah mengucap kan namanya
"Hei benar kan nama mu cuu bin. Cubin cuuu biiiin"
"Bukaaaann! Tapi cubin"
"Cubin"
"Bukaan dasar hyuwngie babo!"
"Yak kau berani mengatai Hyung mu sendiri?! Dasar adik kurang ajar."
Ctakk. Sebuah sendok sayur mendarat tepat dikepala Yeonjun. Sang tersangka memandangnya dengan bersungut sungut dan muka memerah menahan kesal
"Aww yak kau sudah melakukan kekerasan dalam rumah tangga bocah! Dan aww apakah kepala ku benjol? Yak ketampanan ku akan terkikis karena benjolan konyol nan menyedihkan ini!"
"Dacal menyebalkan. Kenapa cubin halus punya kakak yang cerewet dan cuka malah malah. Kecal!!"
"Cubin tidak mawuu tawu cubin mau makaan! Makan makan makan!" Soobin berteriak histeris tanpa memperdulikan Yeonjun yang masih kesakitan
"Yakk bisa diam tidak?! Bisa bisa telinga ku jadi tuli jika kau terus terusan berteriak seperti orang gila" Yeonjun yang kesal tanpa sadar membentak Soobin dan membuat anak berpipi tembam itu terkejut lalu berkaca kaca.
"Haish yak kenapa kau malah mau menangis? Hey maafkan hyung ne? Baiklah baiklah ayo kita makan. Sudah ne uljima yo. Soobin jelek kalau menangis. Seperti kelinci terkena gizi buruk. Sudah ya? Maafkan hyungie ne?"
"Hiks hiks Hyuwngie jahat cubin lapal tapi di teliak i. Cubin tidak kenyang kalau cuma minum shushu almond Dan loti hiks" Soobin masih terisak saat protes karena dibentak Yeonjun
"Nee ne maafkan hyung ne? Nah sekarang kau mau makan apa? Hyung tidak ada makanan selain ramen dan telur yang entah sekarang sudah menetas atau belum" Jangan salahkan Yeonjun jika di apartemen nya hanya ada bahan makanan yang menyedihkan. Adapun telur itu pun dia beli saat musim dingin kemarin dan ini sudah musim semi.
"Dacal payah. Ayo kita makan dilual caja hyung cubin mau makan ayam goleng"
"Tidak. Aku malas keluar. Kita pesan saja makan dirumah" Yeonjun pun memesankan makanan untuk Soobin dan dirinya sendiri. Dia juga lapar karena harus mengurus adik kejutannya ini
"Hyuwngie, kenapa tidak cekolah?" Soobin mengerjap pelan ikut duduk disamping Yeonjun yang tergeletak dilantai
"Hm? Hari ini tanggal merah. Jadi semua sekolah diliburkan Hyung juga libur hari ini"
"Hyuwngie kelac belapa? Dulu hyung loti juga cekolah katanya dia kelac 5. Cubin juga ingin cekolah banyak teman dan bica belmain"
"Hm hyung kelas 3 SMA. Hyung roti? Siapa?" Celotehan Soobin menarik perhatian Yeonjun dia berbalik menatap Soobin yang sedang duduk disebelahnya
"Owh dia itu anak nya bibi loti tetangga cubin. Cubin biacanya dititipkan dicana kalau halmeoni bekelja. Hyuwngie ayo kita nonton tibi"
"Oh sebentar. Jadi setiap hari kau dititipkan ke tetangga mu itu?" Yeonjun menarik Soobin untuk duduk dipangkuan nya. Dia merasa simpati ke Adik nya ini selama ini dia hidup bermalas malas an dengan semua fasilitas lengkap. Sepeninggal ayah nya Yeonjun jadi sangat dimanja oleh mama nya.
"Uhm, cetiap pagi halmeoni antal cubin ke lumah bibi loti. Cubin ikut bantu bibi loti nanti cubin dapat loti untuk dimakan cama halmeoni. Ihihi hyuwngie liat pololo macuk got" Tawa Soobin menggema ke seluruh bagian ruang tamu. Pipi gembil Soobin ikut juga menampilkan ceruk di permukaan nya. Yeonjun tanpa sadar tersenyum, hati nya menghangat mendengar tawa menggemaskan Soobin.
Dia tidak pernah merasa sebahagia ini mendengar tawa tulus seseorang setelah kematian ayahnya. Yeonjun seperti kehilangan cahaya yang paling terang dalam hidupnya. Kehilangan ayah membuat nya sedikit berubah dan pandai menutupi emosi nya. Dan kehadiran Soobin di kehidupan nya mungkin akan mengembalikan Yeonjun seperti sedia kala.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bromanceu~
De TodoKehidupan Yeonjun berubah 180° setelah kedatangan adik baru nya secara tiba-tiba "Hyuwngie~" "Hyuwngie cubin lapal.." "Hyuwngie cudah pulang?" "Arghh!!" "Yak bocah kelinci! Kemari kauu!!" Choi Yeonjun x Choi Soobin Bromance [Update tergantung mood]