Kejutan Kelulusaan

856 125 33
                                    

Hari ini adalah hari kelulusan Yeonjun. Sejak sore Mama Choi dan Yeonjun ribut sendiri. Mereka sibuk memilih setelan jas dan gaya rambut yang akan dikenakan Yeonjun untuk acara kelulusan yang diadakan pihak sekolah di sebuah gedung mewah. Soobin yang tidak paham dengan apa yang mereka ributkan hanya duduk diam diatas kasur, meminum susu almond dan memakan beberapa sisa Snack yang dibuat Mama Choi untuk bucket.

"Sayang, kau lebih baik menggunakan ini" Mama Choi menunjuk 1 model setelan berwarna coklat tua

"No. Ini tidak keren ma. Yeonjun mau sesuatu yang keren dan berbeda dari biasanya. Yah walaupun Yeonjun dari lahir sudah keren tapi tetap saja! Yeonjun mau yang double keren" senyum jumawa Yeonjun luntur karena sebuah geplakan mendarat mulus di kepalanya

"Kau ini. Mama dulu tidak pernah ngidam aneh-aneh, papa mu dulu juga tidak bertingkah aneh seperti mu. Kau ini benar anakku apa bukan sih? Suster tidak mungkin keliru menukar bayi ku kan?" Ucapan Mama Choi membuat Yeonjun mendengus kesal. Mana ada orang tua apalagi seorang Ibu membully darah daging sendiri. Ahh Mama Yeonjun memang berbeda.


Setelah hampir 2 jam mereka habiskan untuk berdebat konyol dan saling mengejek membuat Soobin jengah. Dia merangkak turun dari kasur dengan memeluk susu almond di tangan kiri nya.

"Sssttttthhhh lamai cekalii. Mama dan hyungie itu belicik! Sudah sudah bial cubinie caja yang pilihkan!"

2 orang dewasa yang dimarahi oleh anak kecil berpipi gembil hanya bisa diam dan memperhatikan bagaimana tangan kecil nan gemuk penuh lemak membolak balik majalah pria itu. Mereka menahan diri untuk tidak menggigit pipi gembil yang menggantung di kedua sisi wajah Soobin. Serta bibir mengerucut seperti bebek itu ingin sekali dikuncir Yeonjun lalu diberi pita kuning. Menggemaskan!!

Setelah membolak-balik halaman majalah tadi Soobin akhirnya memilih 1 style yang seperti nya cocok untuk Yeonjun.

"Ini. Pakai ini. Pasti cocok. Tlus walna lambut nya ganti bilu. Bial kelen kayak Sonic. Tadi mau yang kelen kan?" Soobin berdiri lalu menghampiri Mama Choi memberikan kotak susu nya tanda kalau susu nya sudah habis minta diambilkan lagi. Mama Choi memutar bola matanya malas lalu berlalu untuk mengambil susu lagi.

"Baiklah. Aku pakai ini saja ma! Sekarang ayo kita ke butik dan ke salon!" Yeonjun menarik Soobin ke kamar untuk segera berganti pakaian dan keluar. Setelah sudah siap semua mereka bergegas untuk pergi ke butik dan salon sebelum hari mulai gelap




Pukul 10 malam mereka baru pulang dari salon dengan Soobin yang sudah tidur di gendongan Yeonjun. Mengecat rambut Yeonjun memerlukan waktu yang lama dan itu membuat Soobin uring uringan karena kelelahan berakhir tidur dengan dipeluk Yeonjun.

Setelah membaringkan Soobin dan menyelimuti tubuh nya Yeonjun menyusul Mama nya di ruang tamu untuk menanyakan sesuatu yang mengganjal pikiran nya dari tadi. Dia ingat bahwa hari kelulusan nya bertabrakan dengan hari perlombaan Soobin. Soobin mengikuti lomba menggambar disekola nya, Yeonjun merasa tidak tega jika harus menyuruh Soobin mundur dari lomba setiap malam Soobin bercerita bahwa dia akan memenangkan lombanya dan akan memberikan pialanya untuk Yeonjun. Namun di lain sisi dia ingin Soobin ikut dalam acara ini, dia ingin Soobin menjadi orang terkasih selain Mama nya yang menyaksikan kelulusannya kali ini.

"Ma.. bagaimana besok? Aku ingin sekali Soobin ikut tapi aku juga tidak tega menyuruh nya mundur dari perlombaan nya. Dia sangat antusias untuk ikut dalam lomba itu. Tapi.. aku juga tidak tega kalau meninggalkan nya. Besok Mama harus ikut aku untuk jadi wali murid"

Mama Choi yang melihat keresahan sang anak sulung saat memikirkan adiknya tersentuh. Yeonjun tidak pernah se perhatian ini dengan orang lain. Yeonjun sepeninggal ayahnya adalah anak yang cuek dan terlihat tidak peduli dengan sekitar namun kehadiran Soobin membuat nya berubah jadi lebih dewasa. Soobin berhasil melelehkan gunungan es didalam diri Yeonjun.

Bromanceu~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang