Dungeon Death Forest

355 19 1
                                    

Disebuah tenda besar yang terdapat di padang rumput luas Dungeon Death Forestlantai satu, terlihat beberapa orang yang nampak sedang membicarakan sesuatu.

"Sudah berapa banyak murid yang gagal Nagi-Sensei?".Tanya seorang wanita paruh baya berambut pirang pucat dengan Pakaian Khas miko sambil menyesap teh yang tersedia di meja depan nya.

"Hmm, sampai sekarang baru ada 12 kelompok yang menyerah, artinya baru ada 36 murid yang gagal Yasaka - sama".Balas Nagi sambil memperlihatkan data kelompok yang sudah menyalakan sinyal kembang api pada Yasaka.

"Tahun ini pesertanya banyak juga".Guman Yasaka saat tak sengaja melihat total keseluruhan murid baru pada data kelompok yang diberikan Nagi.

"Apa kau tidak terlalu keterlaluan memberi syarat seperti itu kepada para murid baru itu Yasama-Hime?".Tanya seorang pria payuh baya berambut Hitam dengan kuning di tengah" yang memang berada disana dari tadi.

"Apa maksudmu Azazel-dono?".Balas Yasaka sambil memandang pria yang diketahui bernama Azazel itu.

Azazel sendiri hanya menghela nafasnya pelan.

"Kau tahu sendiri, mencari 100 Orb dalam waktu satu minggu itu bukan lah hal mudah bagi pemula seperti mereka".Balas Azazel sambil memandang Yasaka serius.

Sedangkan Yasaka hanya diam tak menjawab perkataan Azazel, tak lama kemudian dirinya menghela nafas pelan.

"Jangan bilang kau tidak ingin meluluskan mereka semua?".Ucap Azazel mengutarakan apa yang ada difikiran nya, yang membuat dirinya mendapatkan sebuah delikan tajam dari Yasaka.

"Tentu saja tidak bodoh, aku hanya ingin mencari bakat - bakat baru, kau tahu sendiri kan, Turnamen untuk memperebutkan gelar God Of Magic sebentar lagi akan diadakan?

"dan lagipula bukan berarti aku tidak akan meluluskan murid yang tidak bisa mengumpulkan 100 Orb, itu hanya syarat agar mereka berusaha Azazel-dono".Jelas Yasaka sambil menghelanafas lelah saat melihat Azazel hanya tersenyum lebar atas penjelasan nya.

Ngomong - ngomong soal gelar God Of Magic, seperti yang telah terjadi bertahun - tahun yang lalu, Turnamen untuk memperebutkan gelar God Of Magic ,selalu di adakan setiap sepuluh tahun sekali di Amerika Serikat.
°
°
Kreseekk .. Kresekk ..

Naruel mengalihkan pandangan nya dari api unggun didepan nya saat mendengar sebuah suara dari semak - semak yang tak jauh darinya, memandang Lee dan Gray yang kini juga sedang menatapnya, Naruel lalu mengambil sebuah senter dan menyorotkan lampu senter yang dipegangnya kearah semak - semak yang bersuara tadi.

"..."

Nampak tidak ada yang bersuara, ketiganya hanya diam sambil memandang fokus kearah semak - semak yang kini di sinari cahaya senter tersebut.

Kresekk ..

Wuussshh ..

Tiba - tiba saja dari semak - semak tersebut muncul mahluk hijau setinggi anak umur 8 tahun, mempunyai kulit warna hijau dengan daun telinga yang memanjang mirip ras elf, mata mahluk tersebut terlihat seolah mencari sesuatu, yang tak lama kemudian matanya berhenti kearah Naruel, Lee dan Gray yang kini hanya menatap kaget kedatangan mahluk hijau tersebut.

"B-bukankah itu Goblin?, jadi ini yang dimaksud 'binatang buas' oleh Nagi -Sensei tadi siang".Guman Gray yang masih dapat didengar oleh Lee maupun Naruel.

"Sekarang kita harus bagaimana ? Goblin itu mulai mendekat".Ucap Naruel saat melihat Goblin tersebut berjalan pelan kearah mereka.

"Kita bunuh saja, lagi pula hanya satu, kita bisa mengatasinya dengan mudah".Ucap Gray sambil menyatukan kedua telapak tangan nya seperti ingin melakukan Rapalan sihir

School of Fantasi WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang