Sore harinya sepulang sekolah terlihat Naruel yang berjalan menyusuri trotoar jalan sambil mendesah lelah lantaran tadi ketika bell sekolah berbunyi menandakan bahwa waktu belajar telah usai, dirinya yang baru saja keluar dari kelas sudah diberi pemandangan tiga orang gadis bersurai merah, dark blue dan hitam yang sudah berdiri didepan kelasnya serta memandang satu sama lain dengan aura tidak mengenakkan.
"Kurasa tinggal dikota ini termasuk dalam latihan melatih ketenangan jiwa" ucap Naruel lesu sambil terus berjalan,
"namun instingku merasakan hal buruk akan terjadi tidak lama lagi" sambung Naruel sesaat kemudian mendongak menatap langit orange sore hari, entah mengapa dirinya merasakan perasaan tidak enak didaerah Kyoto hari ini.
Tidak lama berjalan Naruel akhirnya sampai didepan kediaman nya namun dirinya terdiam tepat didepan pintu rumahnya saat melihat beberapa alas kaki milik orang lain yang tersusun rapi didepan rumahnya menandakan bahwa dirinya kedatangan tamu entah siapa karena juga ia baru saja tinggal diKyoto dan belum mempunyai kerabat.
Cklek!!
Naruel kemudian membuka pintu rumahnya pelan dan melangkah masuk membuatnya dapat melihat dua orang dewasa, wanita dan pria bertampang dewasa yang Naruel asumsikan sebagai pasangan suami istri sedang duduk diruang tengah dengan ditemani Issei serta Mio yang entah mengapa malah juga ikut menjamu tamu, sedangkan penghuni ruangan tersebut perhatiannya teralihkan ketika mendengar suara pintu yang terbuka membuat Naruel menjadi pusat perhatian saat ini.Issei yang pertama kali melihat kedatangan Naruel tersenyum lebar kearahnya kemudian melangkah menuju Naruel yang masih memandang bingung kearah mereka.
'Biar ku tebak , pasti dia bicara bohong ?'"Ini Naruel yang telah menyelamatkanku saat kejadian tabrak lari waktu itu Ayah, ibu" Ucap Issei sambil menepuk bahu naruel kearah pria dan wanita yang ternyata adalah orang tua Issei, membuat Naruel akhirnya paham akan situasinya sekarang.
'Sudah ku duga , Tapi aku mengerti situasi sekarang '
"Naruel-san saya sangat berterimakasih karena telah menyelamatkan putera kami waktu kecelakaan, kami sangat berhutang Budi kepada anda" Ucap ayah Issei membuka percakapan pertama kali kearah Naruel dengan nada hormat membuat Naruel yang mendengarnya hanya tersenyum.
"Bukan masalah besar Hyoudo-san, waktu itu saya tidak sengaja melihat anak Anda dalam keadaan terluka kemudian membawanya untuk dirawat dirumah daya" Balas Naruel tersenyum kecil dan juga dirinya hanya bisa mengikuti alur yang dibuat Issei saat ini karena tidak mungkin dirinya mengatakan bahwa Issei telah diserang oleh salah satu Malaikat jatuh karena hal tersebut bisa membuat keluarga Issei dalam bahaya sebab kaum Malaikat jatuh sangat Sensitive jika mendengar ada berita buruk tentang kaum mereka.
"Tapi kamu benar benar sangat berterima kasih kepada anda naruel-san" kali ini sang Ibu Issei yang membuka suara kearah Naruel yang juga hanya bisa mengangguk sambil tertawa kecil.
"Jangan dipikirkan, lagian rumah sebesar ini tidak akan serasa sesak jika hanya ditempati dua orang" balas Naruel membuat kedua orang tua Issei mengangguk paham
"Jadi kalian akan membawa Issei kembali?" Sambung Naruel sedangkan Orang tua Issei hanya mengangguk pelan karena memang beberapa hari ini mencari putera mereka yang menghilang dan akhirnya menemukanya dikediaman Naruel setelah beberapa kali bertanya ke kantor polisi.
"Kami akan membawa Issei pulang Naruel-san dan juga kami merasa tidak enak jika putera kami terus menyusahkan Anda jika tinggal disini" jelas ayah Issei kearah Naruel yang mengangguk kecil....
"Hati hati ya"Terlihat Naruel yang sekarang berdiri didepan rumahnya sambil melambaikantangannya kearah mobil sedan yang mulai pergi meninggalkan rumahnya dan juga dari jendela belakang mobil tersebut terlihat Issei yang menampakkan bagian kepalanya dan juga melambaikan tangannya kearah Naruel.
KAMU SEDANG MEMBACA
School of Fantasi World
FantasiNaruel adalah seorang Knight dan magister terbaik di kerjaannya , Tapi setelah penyerangan terhadap kerjaannya , ia di.bawa pamannya yang juga seorang raja Ke istana nya .. Pamannya menyuruh Ia bersekolah di luar kerjaan agar dirinya mengetahui duni...