3. kepulangan

24 7 0
                                    

Jam menujukan pukul 04.00 terdengar lantunan  ayat suci Al-Qur’an yang sedang di bacakan, terbagun dari tidurnya berjalan menujuh kamar mandi dan bersiap-siap untuk pergi ke masjid didekat rumah.

😊😄
“Tuan anda sudah bangun sepagi ini.”ujar pengurus wanita yang sedang bersih - bersih dengan kemoceng di tangannya.
“Sudah terbiasa bangun jika terdengar suara azan dari alarem di hp.” Jawab pria tersebut dengan nada suara yang rendah.

😚😙
“Tuan, apa hari ini anda ingin pergi kekantor untuk mengecek kinerja putraku.” Kedatangan pengurus pria yang menghampiri pria muda tersebut.
“Paman hasan, aku percaya pada saudaraku, tidak usah di cek - cek segalah. Besok aku punya rencana untuk mengujungi tante maria dan paman hasim di kota Y.” jawab pria asia tersebut sambil mengambil sandal di rak sepatu.

:")
“Baiklah tuan.” Ujar pengurus pria tersebut.
“Saya pergi ke masjid dulu.” Ujar pria asing dengan membalikan tubuhnya.
“Baik tuan.”
Jam menujukan pukul 07.30 makan sudah di hidangkan di meja makan, setelah menyiapkan para pelayan sibuk merapikan yang di dapur. Pria itu keluar dari kamar dan turun kebawa, ia melihat makanan sudah terhidang diatas meja  dan masih panas. Kedatangan anak kecil🙍 berusia 5 tahun kurang membuat pria  berumur 27 tahun itu terkejut dengannya.

😇😁

“Paman bro---, sudah pulang hore---.” Seraya langsung memeluk kaki pria tersebut, dengan riang gembira.
“Hai, bro kecil kau sudah bangun.” sambil menelus kepala anak kecil berusia 5 tahun kurang tersebut ia anak dari Haikal.
“Iya dong paman bro… aku bangun pagi-pagi agar bisa bertemu denganmu lebih awal.” Jawab polos anak kecil tersebut.

😷😶
Mengangkat tubuh mungil anak kecil tersebut dengan sangat mudahnya. “Wah-wah… sekarang kau pandai memuji yah, belajar dari siapa, kau juga sekarang sudah tambah beratnya bro kecil.” Ujar pria asia.
“Hahaha😁--- iya paman bro, Hansel makan banyak loh akhir-akhir ini. karena Hansel sudah besar sudah masuk sekolah, dan Hansel tidak ada  yang membelajari ucapan tadi itu sangat tulus dari hatiku kok paman bro.” ujar polosnya

🌼🌝
“Baiklah, apa kau mau menemani aku sarapan bro.” Tawar pria asia terhadap anak kecil tersebut.
“Hore-hore…” dengan kegirangan membuat Jensen tersenyum lebar saat bersamanya, anak kecil itu adalah sumber kebahagia bagi jensen dirumah itu.
Meluncur menggunakan sepeda motor miliknya kesebuah tempat yang ditujuh Jensen yaitu, kerumah pamannya yang tidak jauh dari daerahnya, yah jensen memiliki paman yang menikah dengan pribumi didaerah sekitar tempat.
“Selamat pagi paman ROZER.”  Seraya membuka helmnya.
“Jensen apa kabar nak.” Baru tersadar, saat helm itu terbuka, rozer yang sedang membaca Koran di pagi hari.
Berjalan menujuh pamannya sedang berdiri untuk menyambutnya. “Kabarku baik, paman. Dimana bibi maryam.” Seraya memeluk.
“Ada didalam.” Setelah melepaskan pelukan mereka.
“Bagaimana kabar kalian.” Tanya Jensen, menayakan kabar dari setiap anggota keluarga mereka.
“Kabar kami sangat baik, hanya saja sedikit ada kendala.” Ujar rozer dengan pandangan mata yang seduh.
“Kendala apa nih.” Tanya Jensen yang penasaran.
“Ayo masuk dulu kita bicarakan didalam saja.” ujar rozer yang saat ini merangkul mengajak masuk Jensen sang keponakan.

😻😹
“Baik paman.” Jensen hanya menurut, ajakan pamannya. Sesampainya di dalam rumah kediaman  rozer terlihar seorang wanita separuh baya sedang menata bunga diteras samping rumah-nya. “ Bibi---- Apa kabar.” Sambut Jensen seraya memeluk wanita paru baya tersebut.

❤💛
“Jensen --- apa kabar sayang, kapan kamu  datang.” Ujar maryam yang bangkit dari kursinya, seraya langsung memeluk hansel.
“Baru saja.” ujar singkatnya seraya masih meneluk wanita paru baya tersebut.

👌👏
“oh--- begitu, lalu kapan kau datang dari inggris nak.” Tanya bibi maryam lagi.
“Ouh kalo itu, saya baru tadi malam bi, sekitar  jam⏰7-an baru sampai di indonesia. Tapi baru sampai rumah jam 11 malam bi.”
“ Eh apakah macet, kenapa malam sekali.” Tanya bibi kebingungan.
“Hahaha—ngga bi, saya mampir kesuatu  tempat dulu, kalo belum mampir ketempat itu rasanya belum afdol.” Jawaban Jensen seraya menggaruk pelipisnya yang tidak gatal.

🔜🔛🔚
“Yasudah kemari, apa kau mau bibi buat cup cake kesukaanmu.” Tawar bibi maryam yang sudah bersiap mau pergi kedapur.
“Ngga usah bibiku sayang, udah temenin aku aja yah.” cegat Jensen menegang tangan bibi maryam.
“Kau ini, selalu seperti ini.” Seraya memegang wajah Jensen.
“Bi ngomong-ngomong di mana aldi kok ngga keliatan.” Sambil celingak-celingukan mencari anak bibinya.
“Dia sedang pergi, entahlah kemana perginya anak itu.” ujarnya.

😊TERIMA KASIH😄

            BERSAMBUNG
Saksikan kelanjutanya di            cerita jodohku diambang pintu😊😄😚😎

30.08.2019😊☺

👋👋👋

Jodohku Diambang Pintu.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang