13.Menunggu dia😊

9 1 0
                                    

Keesokan pagi ya zulfha terbangun dari terlelapnya karena mendengar suara adzan yang sangat merdu tak jauh dari ruang kamar ya, terlihat jensen yang sedang merapikan peci ya. Zulfha melihat pria itu dari balik jendela, melihat kepergian suami yang baru saja menikahinya itu.

"Dia mau pergi kemana?" Ujar zulfha sendiri.
Zulfha masih memperhatikan jensen seperti sedang menunggu seseorang, dengan wajah yang sangat ceria kedatangan seorang anak berusia 5 tahun kurang berlari menghampiri jensen. Melihat senyum mengembang di wajah jensen zulfha merasa kalo dia bukan wanita yang seharus ya menikah dengan pria sebaik jensen.

Jam menujukan pukul 6 lewat tapi tak ada tanda-tanda jika jensen akan pulang bersama anak kecil tadi.
"Nonna anda sudah bangun, silakan apakah anda mau makan dulu." Tanya bibi mona pada zulfha.
"Ah tidak, saya akan menunggu dia pulang." Ujar lembut zulfha.
"Maaf nonna maksud nonna siapa yang anda tunggu?"
"Pria yang semalam bersama ku, apakah dia belum pulang."

"Ah tuan jensen, beliau yang anda tunggu."
"Iya, apakah dia belum kembali."
"Ouh tahu dari mana jika tuan sedang pergi."
"Tadi shubu aku melihat ya keluar bersama anak kecil, siapa anak kecil itu. Apakah anaknya?"
"Ouh bukan, tuanku belum menikah. Anak kecil itu cucu saya nonna, haikal namanya cucu saya memang sangat-sangat manja jika tuan saya kembali dari ingris."

"Ouh begitu, pantas saja dia sangat senang saat pergi bersamanya."
"Iya nonna, ouh silakan duduk dulu tuan pasti ajak haikal main dulu. Jadi mungkin lama."

"Ah baiklah terimakasih bu."
"Panggil bibi mona saja nona, karena saya asisten rumah tangga disini."
"Baik bu."
"Ibu lagi."

Kedatangan seorang wanita berusia tak jauh berbeda dari zulfha berjalan menujuh ibu mertua yah yang saat ini sedang menyiap-yiapkan hidangan. "Bu, tahu haikal tidak. Jam segini belum pulang, kemana si tuh anak. Pagi-pagi udah bikin saya pusing, udah bapaknya tidur yah kaya kebo susah di bangunin.
😊😆😆
Anak hilang malah diem aja, dia bilang pasti sama jensen begitu."
"Kamu ini tidak sopan pagi-pagi sudah ngomel-ngomel tidak jelas diana, lihat ada tamu. Kamu gak malu, kamu ini."
"Eh ya ngak tahu bu, kan aku lagi panik. Anak hilang pagi-pagi buta kemana coba dia pergi."
😊😊
Kedatangan pria dari arah belakang sambil mencetil makanan yang di bawa ibunya, membuat ibu ya sontrak memukul tangan yang hampir memakan cetilan makanan tersebut.

"Aduh ibu sakit."
"Kamu ini kebiasaan, jorok banget. Sana mandi dulu, main cetil-cetil makanan saja, ini buat orang."
"Heh? Siapa? Lagian cuman ada kita dan jensen saja, diakan udah biasa makan dari bekas ku."
"Kamu ini, itu lihat disana ada tamu. Jaga etika kalian, jangan sampai tamu jensen itu merasa tidak aman dengan kelakuan kalian ini."

"He siapa dia bu? Tumben tuh anak bawa cewe, ternyata jensen kecilku sudah dewasa ya, sudah berani bawa cewe kerumah."
Hansen datang menyapa zulfha yang saat ini sedang duduk terdiam sambil membaca buku yang di tinggalkan jensen di atas ruang tivi.
"Hai. Selamat pagi, maaf nona mengganggu waktumu."
"Iya selamat pagi, silakan."
"Ah maaf sebelum ya jika saya lancang begini saya mau nanya soal anda, nonna ini siapa yah. Kenapa bisa dibawa jensen, maaf jika pertanyaan saya menyinggung nonna karena sepengetahuan saya jensen anti banget yang namanya bawa atau mengenalkan wanita kerumah ini, makanya saya bertanya pada anda, jika nanya sama orang ya gak bakal di jawab sama tuh anak. Aku tahu banget watak si jenjen."
"Jenjen.?"
"Itu panggilan ku sejak kecil untuk jensen."

Bersambung....

Terimah kasih

14.maret.2020
😄😊


Jodohku Diambang Pintu.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang