10.hari 1 ❤

7 2 0
                                    

☺😊
Jensen mengulurkan tangannya untuk meminta putrinya, sang ayah memberikan tangan putrinya di atas tangan jensen.
"Nak, terimalah putriku apa adanya karena putriku masih banyak kekurangan jadi tugasmu membingnya kejalan yang lebih baik lagi jika putriku salah tegur dia. Zulfha putriku, dan kamu juga harus menerima suamimu apa adanya dan jika dia salah kau juga harus menegurnya, sekarang kamu sudah jadi seorang istri dari seorang pria, abah akan menyerahkan kamu kepada suamimu ini, pria yang ada di hadapanmu adalah suamimu yang akan membimbing kamu, abah sudah memberikan tanggung jawab untuk menjagamu padanya.
😊😇
Jadilah istri yang sholeh yang bisa menjadi penyejuk rumah saat suamimu pulang, dan jika kelak kau punya anak jadilah ibu yang bisa mendidik perilaku yang baik-baik agar anakmu menjadi anak sholeh dan sholekah."
💕💕
Setelah penyerahan tersebut abah zulfha kembali ketempat duduknya di kursi undangan bersama istri dan anak laki-lakinya. Lalu zulfha meminta menyalami punggung tangan jensen yang dicium oleh zulfha sebagai tanda bukti jika dirinya sekarang sudah jadi seorang istri yang akan siap segala apapun dan menerima segalah kekurangan dan kelebihan dari jensen, setelah itu mereka membereskan surat-surat. Setelah selesai mereka menujuh membran kursi pelaminan untuk menyambut para tamu undangan yang ingin memberikan selamat kepada mereka. Jensen yang masih berpegangan tangan berjalan menujuh kursi pelaminan, sampailah dan para undangan semua bersiap-siap untuk memberikan selamat.

⌚12 Jam Kemudian...

Jam menujukan pukul 22.00, mobil jensen sudah terpakir dihalaman dengan elegannya, di dalam ruangan, setelah sesi pemotretan dan sesi pernikahan hari ini sangat melelahkan jensen yang sedang menunggu zulfha yang sedang berpamitan pada orang tuanya.

"Putriku, umi hanya minta kamu jaga diri kamu baik-baik, jika ada apa-apa hubungi kami ya nak. Walaupun kami tidak bisa menikahkan kamu dengan anak teman umi-abah. Isyaallah dia akan bimbing kamu dengan tulus, keliatannya dia anak yang baik, dia akan memperlakukanmu dengan baik, yah ini memang diluar perkiraan kita pada akhirnya kamu menikah dengan pria yang bukan kami tentukan memang jika jodoh itu tidak pernah tertukar nak. Mungkin Allah menujukan jalan jodohmu adalah nak jensen bukan aldi, jadi kamu harus banyak bersyukur."

"iya umi."
"Yasudah cepat sana, pasti dia sudah menunggumu."
"Umi abah, zulfha pamit dulu."
"Ati-ati di jalannya nak."
"Iya umi."

Di sisilain, jensen masih berdiri di depan mobilnya melihat beberapa bodyguartnya mengakut barang-barang (kado), yang di berikan dari teman-teman zulfha dan beberapa dari para tamu undangan.
😊
"Assalamualaikum. A, masih lama."
"Walaikumsalam, hmm sepertinya masih lama. Umi abah udah pulang."
"Iya."
"Bentar-yah, junet hati-hati bawa yah." Ujar jensen yang bergantian menegur asistennya.
"Iya tuan. Hmm tuan duluan saja kami akan bereskan ini."
"Baiklah, junet berikan tugas ini pada mereka saja. Kau ikut aku pulang, cepatlah. Kalian bereskan sisa yah." Ujar jensen bergantian pada junet dan para bodyguartnya.

"Baik tuan." Serempak jawab para pria-pria berotot berbadan kekar. Junet langsung berlari menujuh mobil yang akan di tunggangi tuannya, mari tuan sialakan masuk."

"Kau masuk duluan, aku mau menelfon seseorang dulu." Ujar jensen kepada zulfha, sambil mengeluarkan phonselnya dari saku jas.
"Baik." Ujar zulfha. Masuk lah zulfha.
Sedangan junet berlari ke sisi lain pintu mobil sambil jalan jensen menuju pintu yang terbuka.
"Hallo... Bibi mona, siapakan satu kamar.... Ya." Ujar jensen.

"Junet ini hp cass. Bentar lagi mati, oh yah kau sudah ganti visaku."
"Ah... maaf tuan saya lupa, tadi saya terlalu fokus mengurus-urus surat-surat persyaratan pernikahan anda, jadi..."
"Ya sudah telfon paman, bilang padanya suruh untuk ganti visaku jadi penduduk."
"Baik tuan."

Bersambung...

Semogah suka ya 😊😇

04.12.2019😉

Jodohku Diambang Pintu.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang