عند نظرت ا ليك بعيني ظننت ا ننا مختلفا ن ، واكن ءند ما نظر ت ا ليك بقلبي عر فت اننا ماشا بها ن
Ketika aku melihatmu dengan mataku, aku berfikir bahwa kita berbeda , tetapi ketika aku melihatmu dengan hatiku, aku tahu bahwa kita sama عيش"Adiba, kamu sakit ya" tanya Maia sambil meletakan punggung tangannya ke kening Adiba.
"Emm..mm.. eng....engga kok heheheha" Elak Adiba
"Tapi kamu pucet ke UKS yu" bujuk Maia
"Emmm aku gapapa ko serius" tolak Adiba kembali
"Pokoknya kita ke UKS kamu sakit gausah bohong" paksa Maia
"Loh Adiba kenapa mai" tanya Bu Aisyah
"Adiba sakit bu tapi dia gamau ngaku" ucap Maia sebal
"Adiba kamu sakit,kenapa kamu ga ke UKS aja, jangan di biarin nanti makin parah, kalo perlu ke rumah sakit nanti ibu kabari nenek mu" ucap Bu Aisyah
"Mmm... gausah bu Adiba ga papa ko, adiba ke UKS aja deh" kata Adiba
"Yaudah mai ajak adiba ke UKS ya kasih obat, apa Adiba belum sarapan, kalau belum tolong belikan bubur di depan biar ibu nanti yang bayar" ucap Bu Aisyah
"Makasih bu tapi gausah ngerepotin" tolak Adiba
"Gapapa ko ga ngerepotin... bagus bagus" panggil Bu Aisyah pada salah satu siswa yang lewat.
"Iya bu ada apa" tanya murid yang dipanggil Bu Aisyah tadi.
"Tolong belikan bubur di depan untuk adiba lalu bawa ke UKS ya" perintah Bu Aisyah
"Oh iya bu siap" jawab murid itu
"Makasih" ucap Adiba pada murid itu.
Akhirnya Maia dan Adiba sampai di UKS Adiba pun berbaring , di ranjang yang di sediakan oleh UKS yang ditemani oleh Maia.
"Assalamualaikum" Bagus mengucapkan salam , dan mengetuk pintu
"Waalaikumussalam" ucap Adiba dan Maia
"Masuk aja Gus" ucap Maia"Ini buburnya oh ya saya kembali ke kelas ya" pamit Bagus
"Tanks ya Bagus" ucap Maia
"Makasih Bagus" ucap Adiba
Lalu dibalas anggukan oleh Bagus."Dib ni makan dulu biar ga makin sakit, kebiasaan si kan aku udah bilang jangan ke capean kenapa si gapernah denger" perintah Maia sebal pada teman nya ini yang, susah dibasehati soal kesehatannya.
"Maaf" ucap Adiba dengan senyuman nya.
"Yaudah nanti aku ambilin tas kamu kita pulang bareng ya oke" tawar Maia
"Gausah Mai aku bisa pulang sendiri ko" ucap Adiba
"Gausah nolak aku ga terima penolakan"
Maia memang keras kepala, dia baik ,cantik, ramah dan dia orang kaya, ayahnya anggota dewan, ibunya seorang pengacara, dia adalah teman baik ku dia mau menerima aku apa adanya, tidak seperti anak lainnya yang berteman hanya dengan orang orang dari keluarga berada atau hits hits, akumah apa atuh cuma remahan rengginang kwkwkwkwkkw, aku bersyukur jadi temannya maia, dia selalu peduli padaku dan slalu siap mengulurkan tangannya untuku saat aku membutuhkan bantuan.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Perfect Husband
RandomTerkadang aku merasa kau pun memiliki rasa yang sama sepertiku namun terkadang aku juga merasa bahwa kau tak mencintaiku, Sesungguhnya Allah menciptakan manusia berpasang pasangan untuk saling melengkapi satu sama lain bukan? 16+