Teguran

423 13 6
                                    

Jangan pernah bilang ada yang menghinamu, jika ada maka dia akan berurusan denganku, siapa yang berani menyakitimu dan menginjakmu maka dia akan berhadapan denganku, itu adalah tanggung jawabku dan akan menjadi urusanku.
~leon

"Sudah cukup" bentak Leon menggebrak meja kerjanya.

"Besok aku akan pergi kesana, aku harus menyelesaikan masalah ini, berani beraninya mereka menghina, dan menuduh sembarangan" Tangan Leon terkepal kuat kuat, emosinya sudah memuncak.

"Maaf tuan saya permisi, ada pekerjaan yang belum terselesaikan, saya pamit"

"Ya silahkan keluar" ucap Leon.

*****

"Leo sayang bangun, mamah mau pergi ke sekolah loh, ayo cepet bangun mandi dulu terus sarapan, wake up baby" ucap Adiba menepuk nepuk pelan pipi Leo.

"Aduh udah siang lagi" ucap Adiba.

"Neng kenapa dek Leo belom bangun" tanya Bi Ijah.

"Iya bi mau di mandiin Leo nya tapi dia susah dibangunin" ucap Adiba.

"Yaudah biar nanti bibi aja yang mandiin dia, neng berangkat sekolah aja nanti kesiangan" ucap Bi Ijah.

"Mmm ga ngerepotin bi" tanya Adiba tidak enak.

"Engga yaudah neng berangkat aja nanti telat lagi" ucap bi Ijah.

"Mmmmm,, iya bi makasih ya, Adiba berangkat dulu assalamualaikum" pamit Adiba.

"Waalaikumussalam" jawab bi Ijah.

Adiba sudah keluar dari rumah Leon dan dia kini berjalan menuju dimana ia bisa menunggu angkot, namun tiba tiba.

"Assalamuaikum Adibaku sayang" ucap Maia membuka jendela mobilnya.

"Astagfirullah Maia kebiasaan ngagetin aja" Adiba mengelus dadanya.

"Hehehe maaf , yok bareng" ucap Maia menyuruh Adiba masuk ke mobilnya.

"Loh kok kamu nyetir sendiri si" tanya Adiba.

" Iya biasa mang ujang lagi nganter bunda" ucap maia.

Adiba hanya menganggukkan kepalanya lalu ia masuk ke dalam mobil Maia.

"Adiba aku bingung deh kenapa anak sekolah tau tentang kamu dan tuan Leon"

"M-maksudku mereka tau darimana dan lihat dimana waktu kalian belanja" tanya Maia

"Aku juga gatau Mai, yaudah deh gausah di fikirin yang terpenting aku ga merasa gitu kok, kamu percaya aku kan" tanya Adiba.

" YA IYALAH ADIBA" suara Maia lantang.

"M-maaf hehehehe abis emosi kamu nanya gitu" ucap Maia.

"Oh iya Mai, aku punya sesuatu buat kamu" ucap Adiba.

"Wow apa tuh kepo " ucap Maia.

Adiba pun membuka tas nya mencari cari barang yang akan ia berikan.

"Ini diaaaa"

My Perfect HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang