Time Stops

1.3K 297 26
                                    

- Hyunjin -

"Kau tidak tahu apapun tentangku!" teriak Felix.

"You never let me in! Aku berusaha dan kau tahu itu," Hyunjin balas berteriak.

Semua ketidaktahuan ini membuat Hyunjin semakin lelah. Felix berada dalam kondisi yang buruk dan semua upaya Hyunjin untuk membantunya nampak sia-sia. Terkadang ia berpikir bahwa Felix sebenarnya tidak ingin bantuan.

Dan kehidupan Hyunjin hancur berantakan. Tenggat waktu tesisnya hampir tiba dan ia bahkan belum separuh jalan. Ia nyaris tidak pernah menghadiri kelas dan ujian akhir segera tiba. Pekerjaan part-timenya tidak lebih baik, kemarin manajer meneriakinya karena ia terlambat. Dan di Korea ibunya sedang sakit. Ia sangat stress tapi tentunya ia tidak bisa memberitahu Felix hal itu. How could he?

Hyunjin mencoba bersikap tenang dan sabar seperti yang selalu ia lakukan, tapi belakangan Felix bersikap sangat keras padanya. Rasanya menyakitkan ketika orang yang kau cintai menganggapmu sebagai orang luar dalam kehidupannya. Bagian gelap dalam kepala Hyunjin terkadang berpikir bahwa Felix tidak mencintainya sebesar ia mencintai pemuda itu.

"You think you're helping me but you're not, you're suffocating me!" kata Felix.

Kata-kata Felix menyalakan tombol yang Hyunjin pikir bisa ia atasi. Hal bodoh tapi ia berpikir ia tidak akan bisa marah pada Felix. Ia lupa bahwa mereka sama-sama manusia dan pada titik tertentu ia dan Felix sama-sama bisa kehilangan kendali.

Hyunjin tidak bermaksud. Ia hanya sangat frustasi. Ia rindu saat-saat ketika mereka baik-baik saja, ketika segalanya berjalan dengan tenang dan hangat. Tapi Felix menolak sentuhannya selama beberapa bulan terakhir, bahkan genggaman tangan mereka seperti mengganggunya. Hyunjin merasa tidak diinginkan. Ia merasa seperti...

"Apa aku beban untukmu?" ia bertanya.

Felix tetap diam. Keheningan Felix memberi pembenaran untuk semua asumsi jahat yang berkeliaran dalam kepala Hyunjin dan tanpa sadar tangannya mencengkram pergelangan tangan Felix. Ia menarik pemuda itu kedalam pelukannya menggunakan terlalu banyak kekuatan, ia tahu tapi ia tidak bisa menahannya.

Bahkan dalam pelukan eratnya, Hyunjin merasa bahwa Felix pergi begitu saja. Ia ingin berteriak karena Felix tepat didepannya tetapi dia terasa tidak nyata. Hyunjin hanya tahu betapa mengerikan tindakannya ketika Felix berteriak kesakitan dan ia tidak bisa melupakan bagaimana cara Felix menatapnya malam itu.

*
*
*

"Aku tahu tentang insiden yang kau alami," Hyunjin berkata.

Felix tidak tahu apa yang harus ia rasakan dengan fakta bahwa Hyunjin tahu tentang kecelakaannya. Sebagian kecil dari dirinya berharap tidak ada seorangpun yang tahu tentang kejadian itu, terutama Hyunjin. Tapi darimana dia tahu? Apakah dia menyadari bekas luka di tubuh Felix? Apakah dia mendengarnya dari seseorang?

"So, let me ask you one thing first. Apa kau baik-baik saja?"

"Yeah," Felix menjawab terlalu cepat, Hyunjin sadar. Itu adalah jenis jawaban yang kau katakan bukan karena jawaban itu benar, tetapi karena kau memprogram kepalamu untuk mengatakannya secara otomatis. Kebohongan klasik.

Felix berbalik untuk mendapati sepasang mata yang biasanya dingin kini nampak hangat dan sedih. Felix ingin melarikan diri dari pembicaraan ini. Hal ini tidak biasa dan sekali lagi ia tidak suka perubahan.

a place where the sun doesn't shine || hyunlixTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang