"Say, Myungsoo... apakah kau menyukaiku? Kenapa kau ingin mencarikanku seorang pelindung? Apakah kau ibarat kakak laki-laki yang sangat menyayangi adik tunggalnya? Atau kau hanyalah pria biasa yang sedang jatuh cinta pada gadis cantik yang tak tergapai?"
Dia tertawa renyah.
"Kau sangat narsistik bahkan setelah mengaku sebagai pembunuhku di masa depan."
"Yah, kita adalah dua insan yang sangat narsistik. Bukankah kita sangat cocok?" decakku samar, membalas kalimat khas menyebalkan yang selalu pria ini lontarkan.
Tawanya malah meledak.
***
Aku sengaja membuat diriku terlambat hari ini. Hari minggu yang mendebarkan. Sebut saja aku akan berkencan dengan si misterius Jungkook. Yang entah mengapa, aku punya feeling tidak enak dengan anggota Precious After School yang satu itu.
Aku beranjak dari kasur setelah mematikan alarm yang sedari tadi berbunyi. Alarm yang sengaja ku-set agak terlambat. Tak ingin pria itu mengira aku sangat menantikan kencan gila ini.
Kakiku melangkah malas menuju kamar mandi yang letaknya berada di dalam kamarku.
Kupandangi rambutku yang berantakan melalui pantulan cermin.
Aku mengambil sikat dan pasta gigi. Kusikat deretan gigi itu malas, bersama nguapan-nguapan tak kalah malas menemani berlangsungnya acara rutin pagiku.
"Suzy, kau sudah bangun?"
Kudengar Ibu mengetuk pintu kamarku. Aku malas menjawabnya. Mulutku penuh dengan busa putih pasta.
"Ada pria yang mencarimu."
Jantungku mulai berpacu cepat. Aku makin memperlambat gosokan ke gigiku. Aku tak akan menjawab ucapan Ibu. Tak akan.
"Suzy!"
Ibu masih mengetuk pintu kamarku. Lamat-lamat kudengar dia berbincang dengan seseorang.
"Suzy! Temanmu sudah datang! Cepat keluar! Dasar pemalas!"
Aku benar benar takut. Si brengsek Jungkook sudah berada tepat di depan kamarku.
Aku jadi takut melangkah keluar dari kamar mandi.
"Tunggu ya, nak Jungkook. Mungkin Suzy masih tidur. Saya ambilkan kunci cadangan dulu. Nanti kau saja yang membangunkannya."
Aku mendengarnya. Cepat-cepat aku menyelesaikan acara menggosok pagi, mandi dan sebagainya. Semuanya serba terburu-buru. Kurasa Ibu masih mencari-cari kunci cadangan yang ia lupa taruh di mana itu.
![](https://img.wattpad.com/cover/195852647-288-k66864.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
His Bucket List
FanfictionSeseorang yang mengaku dari masa depan muncul untuk memperingati pria itu, "Kau akan mati satu tahun lagi. Kuharap kau bersenang-senang mulai sekarang. Waktumu tak banyak, bukan?" Apa yang dia lakukan setelah mendengarnya? "Kenapa kau tak menyelamat...