Meski aku adalah pembunuhmu di masa depan, entah mengapa, aku masih saja penasaran dengan keinginan-keinginan yang ingin kau capai sebelum mati.
"Adakah hal lain yang ingin kau lakukan selain mencarikanku seorang pelindung terbaik?"
Dia menarik sebuah buku setebal 100 halaman dan pena berwarna emas.
Dia membukanya dengan semangat.
"Aku akan menulisnya sekarang."
"List pertama dan yang paling utama adalah mencarikanmu seorang pelindung terbaik."
"Dan yang kedua,"
"Aku ingin menghabiskan banyak waktu bersamamu..."
"Seperti kau tahu, berkencan, atau sekadar berdiskusi panjang soal buku yang baru saja kita baca,"
"Sambil menikmati teh chamomile kesukaanmu, dan cookies mentega buatan Ibumu."
"Lalu yang ketiga?" tanyaku kemudian.
"Eh, harus ada yang ketiga?"
Keningku mengerut lagi karena keinginan Myungsoo yang terlalu sederhana.
"Setidaknya tulis 365 hal yang ingin kau lakukan." tandasku yang sekonyong-konyong membuatnya tersedak.
***
Kudengar ada anak baru di kelas satu. Dari desas-desus yang beredar, pria itu memiliki marga Hwang.
Aku jadi deg-degan. Mungkin saja dia Hyunjin. Tapi kalau Hyunjin, kenapa dia masuk ke kelas satu? Bukankah usia kami sama? Apakah selama tiga tahun ini dia tidak pernah masuk sekolah lalu tau-tau dikeluarkan dari SMA dan pindah ke Busan untuk memulai kembali? Atau jangan-jangan, dia tidak pernah menjadi murid SMA? Dan dia kembali ke Busan menjadi murid baru, dengan title 'murid pindahan yang terlambat'?
Seseorang tiba-tiba menepuk pundakku saat aku sedang memikirkan kemungkinan-kemungkinan yang terjadi pada Hyunjin. Aku berbalik. Dan speak of the devil, pria yang menjadi perbincangan muncul dengan wajah ceria seperti biasa.
Sedikit mengagetkanku.
"Suzy!"
Ia langsung memelukku. Aku secara otomatis terlonjak. Tak terbiasa dipeluk dimuka umum. Untung saat ini koridor sedang sepi.
KAMU SEDANG MEMBACA
His Bucket List
FanfictionSeseorang yang mengaku dari masa depan muncul untuk memperingati pria itu, "Kau akan mati satu tahun lagi. Kuharap kau bersenang-senang mulai sekarang. Waktumu tak banyak, bukan?" Apa yang dia lakukan setelah mendengarnya? "Kenapa kau tak menyelamat...