Akhir pekan, hari di mana aku dan Ajay akan pergi ke sebuah pameran seni sudah tiba. Tepat pukul empat sore, Ajay menjemputku. Ia memarkirkan mobilnya tepat di depan rumahku, kemudian berdiri di depan mobilnya.
Outfit-ku hari ini cukup simple, yaitu kaus putih dan rok hitam serta jaket jeans berwarna terang. Berbanding terbalik dengan keseharianku yang membiarkan rambut terurai, kali ini aku mengikat rambutku menjadi kuncir kuda.
Aku keluar dari dalam rumah dan berlari kecil menghampirinya, "Hai, Ajay."
Ajay melirikku dari ujung kepala hingga ujung kaki, senyumnya mengembang, "Ada angin apa kau mengikat rambutmu?"
Aku tersenyum canggung dan merapikan poniku, "Entahlah, aku hanya ingin mencoba gaya rambut yang baru."
"Cute." Ucapnya pelan.
"What?!" Aku mengernyit.
"Nothing. Are you ready?" Tanyanya.
"I'm ready whenever you are!"
Ajay membukakan pintu penumpang untukku, "Ayo masuk."
"What a gentleman. Thank you!" Aku meninju lengannya dengan lembut, kemudian masuk ke dalam mobil.
*****
KAMU SEDANG MEMBACA
Riflettore [END]
Teen FictionDi hari pertamanya bersekolah, Nicole Jenkins mendaftarkan diri untuk bergabung dalam ekstrakurikuler teater atas saran Rory Silva, cinta monyet masa kecilnya. Selain dapat menghabiskan waktu bersama Kesatria Berkuda Putih yang tampan, ia juga harus...