Chapter 50 - We All Have Secrets And Unspoken Words [Part 3]

198 41 153
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[Flashback, Ajay POV]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[Flashback, Ajay POV]

Waktu menunjukan tepat pukul dua siang, bel pulang yang sudah ditunggu-tunggu telah berdering. Semua murid di kelasku merapikan alat tulis dan buku-buku mereka, kemudian berbondong-bondong keluar kelas untuk pulang. Beberapa dari mereka berkumpul di ruangan ekskul masing-masing, termasuk aku. Setelah keluar dari sini, aku akan pergi ke auditorium bersama dengan anggota teater lainnya.

Aku Ajay Bhandari. Hari ini adalah hari pertamaku menjadi murid tahun kedua di sekolah, sekaligus sutradara di klub teater. Aku tidak percaya Mr. Olson mengizinkanku untuk menyutradai pementasan yang akan dilakukan klub teater musim dingin nanti!

Ketika guru sudah berjalan keluar kelas, aku mengamati aktivitas teman-temanku di kelas. Beberapa dari mereka sudah berjalan keluar untuk pulang.

Di bangku lain, aku melirik Myra Khandaar, pemain trombone klub band. Setelah merapikan barang bawaannya, ia beranjak dari bangkunya. Namun, secara tidak sengaja Michael Harrison menabraknya dan membuat instrumen gadis itu terjatuh, menghasilkan bunyi yang cukup keras.

"Ups, sorry," ucap Michael cepat. Setelahnya, ia berjalan meninggalkan Myra keluar kelas tanpa perasaan bersalah.

"Ugh, anak itu!" Myra mengeluh.

Aku berdecak melihat tingkah laku pemuda itu, sungguh urakan dan sembrono. Aku berani bertaruh ia tidak akan mendapatkan pacar, meski wajahnya tampan.

"Hey."

Lamunanku buyar, aku mendongak ketika seseorang menyapaku.

"Mau pergi ke auditorium bersama-sama?" tanya Erin Ward yang juga teman sekelasku.

"Boleh," jawabku singkat.

"Boleh," jawabku singkat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Riflettore [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang