Chapter 29 - Finding Skye [Part 1]

241 57 410
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[Michael POV]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[Michael POV]

"Michael!"

Aku berhenti berseluncur ketika seseorang memanggilku dari kejauhan. Kebiasaanku setiap pulang sekolah tidak pernah berubah, yaitu bermain skateboard di lapangan belakang sekolah sambil menunggu Maria melakukan tugasnya sebagai Class President.

Meskipun Morgan selalu bermain skateboard bersamaku di sini, aku lumayan kesepian karena Wes dan Koh, kedua sahabatku yang lain, sudah lulus dan berkuliah di luar kota. Lapangan belakang sekolah adalah tempat berkumpulnya bagi siswa-siswa pemberontak seperti kami. Ketika Maria bergabung bersamaku di sini, ia seperti manusia di tengah perkumpulan alien.

"Bagaimana rapat hari ini, Ms. Class President?" Tanyaku.

"Seperti biasa, beberapa junior sulit diatur. Anggota baru kami juga sulit diatur. Mereka semua membuatku pusing." Jawabnya sambil memijat kening.

"Who are they?" Tanyaku.

"Danielle dan Natalie, anggota klub teater. Principal Hughs yang mendaftarkan mereka menjadi anggota prom committe. Beliau bilang, itu hukuman karena mereka membanting pintu dan berteriak di ruang kepala sekolah, something like that?" Maria bercerita.

Aku berdecak dan menggelengkan kepala dengan miris, "Berani sekali mereka. Bahkan Brian tidak pernah melakukan hal seperti itu."

"Indeed." Ia memberiku jus mangga dalam kemasan, "Kau mau?"

Aku mengambil jus tersebut, "Dari mana kau dapat jus ini?"

"Aku mampir dulu ke minimarket." Jawabnya sambil menusuk sedotan di kemasan karton jus mangga miliknya.

"Thanks, Maria."

Aku dan Maria duduk di tepi lapangan, kami diliputi keheningan selama beberapa saat sambil menikmati jus masing-masing.

"Setiap hari selalu seperti ini rutinitasku. So bored." Ucapku.

Maria menjawab tanpa memalingkan pandangan padaku, "Yeah, karena kau bukan anak yang sibuk sepertiku."

Riflettore [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang