"Moza, kau adalah satu-satunya harapan ayah. Mehrdad, akan tetap menjadi kerajaan kita bagaimana pun keadaannya."
.
.
.Warning : 3k words.
Semoga tidak bosan yaa🙀
.
.
.Prince Moza's Room, Kingdom of Mehrdad.
"MOZA,"
Seorang pria paruh baya dengan mahkota emas di atas kepalanya masuk menghampiri sang pangeran yang sedang menatap keluar jendela ruangan dengan tatapan yang sulit diartikan, pangeran tersebut enggan untuk berbalik, ia terlihat fokus menatap keluar jendela dengan.
"Ada yang ingin ayah sampaikan pada ku?"
Pria yang diduga adalah seorang raja sekaligus seorang ayah itu mengangguk, mengambil duduk di kursi agung milik putranya yang masih menyandang status sebagai Pangeran Mehrdad dan menghela nafasnya. Sikap dingin putranya sudah menjadi sarapan setiap hari baginya.
"Putra ku, bisa kau menatap ayah? Anggap ayah raja mu hari ini karena ayah akan menyampaikan hal penting untuk masa depan kerajaan kita."
Tak ada bantahan, putranya itu pun berbalik ke belakang untuk menatap sang ayah.
"Katakan ayah, aku sudah menganggap mu sebagai yang mulia Raja Mehrdad yang sangat dihormati sekarang."
Moza Wonwoo Zoura Marusai atau sering dikenal dengan Pangeran Moza adalah putra sulung Raja Garda Yunho Marusai dan Ratu Gantari Jaejoong Javas Marusai, Pangeran Moza dikenal dengan panah apinya yang mematikan, selain ahli dalam memanah, ia juga ahli dalam beradu pedang. Tidak ada yang bisa mengalahkannya untuk saat ini, bahkan kedua adiknya pun belum bisa menyeimbangi kekuatan sang kakak.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] MURAD (GOD MAGNI)
FantasiaMoza Wonwoo harus menerima kenyataan yang pahit, kerajaan dan rakyat yang sangat ia cintai harus jatuh ke tangan diktator buas dari kerajaan timur. Ia dinikahi oleh raja dari timur, yakni Raja Murad Mingyu Zaviqare. Akan kah Moza mempertahankan pern...