Apakah masih ada yang melek?
Kalau masih yuk dituntasin, double update spesial malam minggu haha. Semoga tidak bosan dan jangan lupa untuk vomments yah! Selamat membaca!😗💕
.
.
.
DIMALAM yang semakin larut, kesedihan nampaknya berhasil memisahkan sepasang suami istri yang saling mencintai. Malam ini, tepatnya dikamar yang biasa dihuni oleh dua insan yang saling menyayangi, Raja Murad & Ratu Moza kini hanya dihuni oleh satu orang saja yakni Moza Wonwoo yang sedang berbaring menyamping di atas ranjang dengan isak tangis yang tak kunjung berakhir. Sedangkan sang suami, Murad Mingyu Zaviqare menempati kamar sang putra, menemani jasad putra tersayangnya sebelum akhirnya dibawa ke Kerajaan Zirair untuk dimakamkan."Hiks.. Hiks.."
Wonwoo benar-benar merasa hancur, bagai kehilangan segalanya. Ia kehilangan putra manisnya dan ia juga kehilangan kepercayaan suaminya. Wonwoo pikir, semua akan berakhir baik saat Mingyu tahu soal kandungannya namun nyatanya tidak. Sampai berbusa pun, Mingyu tidak akan mau mendengarkan kebenaran bahwa dirinya hanya lah sebatas sahabat dengan Raja Hangga. Wonwoo tidak tahu harus berbuat apa lagi. Ia lelah dan mati rasa.
Tok.. Tok.. Tok..
Suara ketukan pintu tak berefek pada tangis ratu cantik itu, Wonwoo masih terus menangis dan tangisnya semakin dalam.
Tok.. Tok.. Tok..
Ketukan pintu pun terdengar untuk kedua kalinya dan terus terdengar kesekian kalinya, terpaksa Wonwoo menghentikan tangisnya dan berbalik ke belakang. Siapa yang datang dimalam selarut ini? Tidak mungkin Raja Zabu atau Raja Adonis, apalagi sang suami, Raja Murad.
Maka dengan sekuat tenaga ia bangkit dan berjalan menuju pintu kamar, ia menyeka air matanya lalu membuka pintu kamar.
Betapa terkejutnya Wonwoo saat melihat seseorang yang berdiri dihadapannya.
"M-Madani?!"
Grep!
Ya, seseorang itu adalah Pangeran Madani Seokmin Raavi Marusai, adik kandung Ratu Moza. Tanpa basa-basi Seokmin langsung memeluk tubuh ringkih sang kakak erat dan mengecupi pundak hingga pucuk kepalanya lega.
"Madani, bagaimana bisa kau masuk kemari?"
Seokmin melepas pelukan sepihak, menangkup wajah sang kakak dan menatapnya sendu. Ibu jarinya mengusap lembut pipi halus Wonwoo dan satu kecupan ia daratkan dikening kakaknya.
"Kakak, aku senang kau baik-baik saja."
Wonwoo tersenyum lega karena bisa bertemu dengan adik tersayangnya, ia pun kembali memeluk Seokmin dan menumpahkan air matanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] MURAD (GOD MAGNI)
FantasiMoza Wonwoo harus menerima kenyataan yang pahit, kerajaan dan rakyat yang sangat ia cintai harus jatuh ke tangan diktator buas dari kerajaan timur. Ia dinikahi oleh raja dari timur, yakni Raja Murad Mingyu Zaviqare. Akan kah Moza mempertahankan pern...