Murad XXV : The end of the power war

17.5K 2K 759
                                    

Haaai! Apakah ada yang menunggu ff ini update? :')

Jika ada ini 5,4k words lho😱 Maafkan diriku yang baru bisa update lagi dan semoga tidak bosan ya! Jangan lupa vommentsnya huhu💗

Selamat membaca!💕


.
.
.

CAHAYA terang yang memancar secara horizontal pada garis cakrawala mulai terlihat menandakan bahwa waktu fajar telah datang. Menjelang matahari terbit, Mingyu, Seungcheol dan Hansol beserta pasukan mereka sudah berdiri tegap di atas balkon utama kerajaan. Ketiga raja tampan itu menatap pedesaan luas Mehrdad dari atas balkon tajam, Mingyu yang berada ditengah melipat kedua tangannya ke belakang, Hansol yang berada disisi kiri Raja Zirair mengangkat kepalanya dan mengepalkan kedua tangannya dan Seungcheol yang berdiri disisi kanan sahabatnya memegangi pedang yang ada disisi kirinya. Mereka siap untuk menyambut kedatangan Kerajaan Gaoqi beserta dengan para sekutunya. Angin berhembus menyapu surai hitam mereka, tiga raja kuat dan tampan itu sudah siap untuk berperang.

"Mereka sudah memasuki pedesaan, aku bisa mencium tanah yang dipijak oleh kuda mereka."

Ucap Seungcheol masih menatap lurus kedepan dan Hansol mengangguk siap disisi Mingyu.

"Siapa kali ini yang bergabung dengan Gaoqi?"

Hansol penasaran dan Seungcheol pun menjawab..

"Arghani, itu sudah pasti."

Mingyu pun menukik alisnya dan melirik Seungcheol yang berada disisinya.

"Arghani?"

"Ya, Kerajaan Arghani yang dipimpin oleh Raja Hangga Soonyoung Mukasa. Dia ada saat perang pertama Kerajaan Mehrdad, namun sayangnya ia berhasil lolos dan kita terlambat."

Jawab Seungcheol tanpa melirik sahabatnya, Mingyu terdiam sejenak lalu kembali menatap lurus kedepan dengan tatapan tajamnya.

"Aku hanya melihat wajah pemimpinnya sekilas setelah itu aku berhadapan dengan Murai."

"Disaat perang pertama Kerajaan Mehrdad, Raja Hangga tidak terlalu turun tangan, dia lebih memilih fokus menyusup dan membebaskan Raja Garda beserta keluarganya. Murai lah yang mengambil kuasa atas perang pertama."

Jelas Seungcheol dan hal itu membuat Mingyu semakin penasaran akan hubungan Kerajaan Arghani dan Kerajaan Mehrdad.

"Siapa Hangga bagi Moza?"

Hansol menaikan kedua alisnya dan menoleh untuk menatap Mingyu yang mengepalkan kedua tangannya lalu Seungcheol pun menjawab..

"Ku dengar, Raja Hangga sangat dekat dengan Ratu Moza. Aku tidak begitu tahu hubungan mereka tetapi banyak yang berkata bahwa Kerajaan Mehrdad sudah dijodohkan dengan Kerajaan Arghani. Itu hanya ucapan sebagian rakyat mereka yang terlalu mengharapkan kesatuan Mehrdad dan Arghani. Buktinya saja, Moza sudah menjadi istri mu. Kau tidak perlu mengambil hati atas semua itu Murad, kini Moza milik mu seutuhnya."

Mingyu terdiam sejenak, Wonwoo sudah dijodohkan dengan Soonyoung? Rasanya seperti dibakar hidup-hidup namun mengingat statusnya yang lebih berhak atas Wonwoo dan sudah resmi menjadi suaminya membuat Mingyu membuang jauh-jauh rasa cemburunya. Bagaimana pun, Moza Wonwoo adalah istrinya. Sudah menjadi miliknya dan tidak ada satu orang pun yang bisa merebutnya. Jika ada, maka nyawa lah bayarannya.

"Dunia pun tahu jika Moza adalah milikku."

Seungcheol dan Hansol pun mengangguk lalu kembali fokus menatap kedepan.

[✔] MURAD (GOD MAGNI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang