“FELIX BERHENTI!!!!!!!!!”Felix berhenti dengan spontan dan berbalik mellihat ke arahku.
Aku dapat melihat dengan jelas kemeja Felix yang bercak darah. Wajah Felix luka luka dan tangan Felix berceceran darah.
Dosen yang tergeletak tak berdaya dibawah, wajahnya dipenuhi darah. Felix nampaknya meninju wajahnya berkali kali. Bibir dan hidung dosen tersebut terus mengeluarkan darah. Matanya pun tak sanggup lagi terbuka. Ia terbaring lemas dan pasrah melihat Felix yang berada tepat diatasnya.
Felix terkejut melihatku.
Ia langsung melepaskan dosen itu dan berdiri menghadapku.
“Ava .. aku.. aku..” ucapnya terbata bata.
“What the fuck? What did you do!!??’ tanyaku panik
Semua orang diam melihat kedatanganku.
Wendy dibelakangku juga tidak dapat mengeluarkan sepatah kata pun.
“Ava.. aku ..”
“Diam. Simpan saja. Aku tidak ingin mendengar apapun.”
Aku pergi menepis semua orang yang menghalangiku.
Felix mengejarku dari belakang dengan tangan yang penuh darah.
“Ava tunggu! Kau harus mendengar penjelasanku!.”
Aku tidak menghiraukan Felix sedikitpun.
Aku terus menerus berjalan dan tidak menoleh kebelakang.
Felix masih mengikuti langkahku.
“Ava, tunggu! Dengarkan aku!” teriak Felix.
Aku menghentikan langkahku dan membalikkan badan.“Felix? Apa itu barusan? Kau ingin membunuh dosen?? Ada apa denganmu??” aku marah melihat perlakuan Felix.
“Keliatannya tidak seperti yang kau pikirnya. Percayalah padaku.”
“Ada apa denganmu? Mengapa kau memukulinya??!! Bagaimana jika kau di drop out dari kampus ini? Apa kau berpikir panjang?? Tentu tidak!.”
“Ava dengarlah..”
“Jelaskan sekarang mengapa kau menghabisinya.”
“Ia.. ia..” Felix terbata bata
“Ia kenapa??”
Felix tiba tiba terdiam saat sebelumnya ia bersikeras ingin menjelaskan padaku apa yang terjadi.
“Ada apa?? Kau tidak memiliki alasan untuk itu? Kau gila. Jangan repot repot berbicara padaku jika kau belum menemukan alasan mengapa kau menghabisinya.”
Aku pergi meninggalkan Felix. Felix tidak mencegahku kali ini. Aku telah memberikan Felix kesempatan untuk menjelaskan mengapa ia menghabisi dosen seperti itu. Tapi ia tidak bisa mengatakannya. Mimik wajah Felix pun seperti orang yang kewalahan mencari alasan untuk diberikan.
Aku tidak tahu apa yang terjadi sehingga Felix bisa bisa menghabisi dosen seperti itu.
Apa dia tidak berpikir panjang??
Bagaimana jika ia di drop out dari kampus ini??Aku tidak ingin ia dikeluarkan dari kampus.
Sialan! Apa yang dipikirkan anak itu.------
Aku masuk ke kelas terakhir ku. Dua jam berlalu, kelasku selesai untuk hari ini. Aku keluar dari kelas dan hendak pulang.
Ketika keluar dari kelas, aku menemukan Felix yang bersandar di dinding depan pintu kelasku. Tangannya kanan kiri penuh perban. Ia telah mengganti bajunya yang bercak darah tadi. Hidung dan jidatnya ditutupi plester (Hansaplast)
KAMU SEDANG MEMBACA
yours truly- Lee Felix •
Fanfictionyours truly- it adalah cerita fanfiction pendek mengenai Lee Felix dan Ava Moore. Ava merupakan gadis street dancer yang mengabadikan 70% hidupnya untuk menari. Lee Felix merupakan pria misterius yang selalu menutup dirinya. Tidak ada yang tahu ide...