“Hey! Apa yang kau lakukan!? Kenakan kembali!” teriakku pada Felix. Aku menutup nutupi mataku dengan telapak tangan.
“Apa maksudmu? Aku tidak ingin kemeja mahal ku kotor sia sia. Tentu aku mengganti pakaian.”
Felix memang ingin mengganti pakaiannya.
Tetapi, setelah membuka jas dan kemejanya, bukannya bergegas untuk memakai kaus, ia malah berdiri disitu hanya memegang kausnya bukan memakainya.
“Ya mengapa kau harus menggantinya disitu? Carilah tempat lain! Lagian menurutku kau tidak perlu seperti itu!” jawabku kesal
“Aku tak mengerti. Ada apa denganmu? Pikiranmu saja yang kotor. Aku hanya mengganti bajuku.” Jawab Felix dengan bibir yang dimonyong monyongkan.
“Dasar! Ya sudah, bergegaslah ganti! Kenapa kau masih memegangnya saja?” jawabku sewot.
“Oh kau ingin aku memakainya? Aku pikir tidak..” jawab Felix dengan nada yang sangat pelan.
“Apa? Hey! Aku mendengarnya!”
Felix terkekeh dan langsung memakai kaus nya. Ia meletakkan jas dan kemeja dimobil lalu menggandeng tanganku.
Aku dapat melihat danau kecil yang sangatlah indah didalam hutan ini. Daerah ini sepertinya terpencil. Aku tidak pernah kesini sebelumnya. Padahal aku asli kota ini. Bagaimana bisa Felix lebih mengetahuinya?
“Waahh dimana kita?” tanyaku pada Felix.
“Kau tak pernah kesini sebelumnya?”
“Tidak. Ini kali pertama aku kesini.”
“Ini kali kedua ku ke tempat ini. Rasanya sangat berbeda dari pertama kali.” Ungkap Felix.
“Berbeda bagaimana? Apa kemarin tidak ada danau disini?” tanyaku polos.
“Bukan. Kemarin sangatlah berbeda karena aku belum menggandengmu untuk menemaniku disini.” Felix menatap tangannya yang masih sangat erat menggandeng tanganku.
“Berhenti menggodaku. Atau ku ceburkan kau ke dalam danau ini.”
Felix tertawa hingga tak dapat kulihat matanya.
“Kemarilah..” Felix menarik tanganku dan membawa ku duduk dibawah pohon yang besar.
“Bukankah aku masih berhutang penjelasan padamu?” Tanya Felix menatap mataku
Aku mengangguk
Mata kami berdua menatap danau. Satu sama lain masih menunggu untuk mendengarkan percakapan yang serius ini.
“Ava, aku tidak mungkin menyakiti seseorang tanpa alasan.” Ujar Felix.
Aku diam dan tidak ingin menanggapi sedikitpun. Aku ingin memberi ia waktu untuk menjelaskan semuanya terlebih dahulu.
“Dosen keparat itu, ia dosen baru dikelasku. Aku datang terlambat kedalam kelas waktu itu. Itu merupakan hari pertama ia mengajar dikelasku. Dari awal masuk kelas, ia menatapku aneh. Ia seperti familiar dengan wajahku. Saat aku duduk, ia terus menerus melirikku. Aku merasa risih. Aku meminta maaf atas keterlambatanku. Tetapi, ia masih terus menerus melirik dan bahkan menatapku. Kurasa ini bukanlah karena keterlambatanku.” “Tak lama kemudian, ia melihat kertasnya dan menyebut namaku…”
Felix’s POV on the day
“Lee Felix?” dosen aneh ini menyebut namaku.
KAMU SEDANG MEMBACA
yours truly- Lee Felix •
Fanfictionyours truly- it adalah cerita fanfiction pendek mengenai Lee Felix dan Ava Moore. Ava merupakan gadis street dancer yang mengabadikan 70% hidupnya untuk menari. Lee Felix merupakan pria misterius yang selalu menutup dirinya. Tidak ada yang tahu ide...