Chapter 12 : Dubious

49 4 5
                                    


*Next day*

Aku bangun lebih awal pagi ini. Aku ingin membuatkan Felix sarapan. Felix pasti sudah sarapan dirumahnya tapi aku ingin sekali ia memakan makanan yang kubuatkan khusus untuknya.

Aku tidak tahu apa yang ingin kubuat. Aku terdiam sesaat di dapur. Memikirkan apa yang ingin ku masak untuk Felix.

Kehabisan ide, kuputuskan untuk membuat pancake yang simple dan mudah.

Ku buat pancake sirup apel yang sangat simple dan mudah itu lalu ku masukkan ke dalam kotak bekal milikku.

Setelah pancake selesai, aku bergegas untuk bersiap siap sebelum Felix menjemputku untuk pergi ke kampus pagi ini.







*Ding dong*



“Ava, Felix disini!” teriak ibu memanggilku. “Masuklah, Nak. Ava akan segera selesai.”


Aku telah selesai bersiap dan keluar. Aku dapat melihat wajah Felix diambang pintu yang sedang menungguku.

Ia sudah tidak canggung lagi dengan keluargaku. Berbeda denganku pada keluarganya. Aku masih tidak dapat mendekatkan diri kepada keluarga Felix. Aku pun memaklumi hal itu.

“Aku siap. Ayo berangkat” ucapku

Felix berpamitan pada ayah dan ibu.

Ia menggandeng tanganku seraya berjalan memasuki mobil.

“Pasang sabuk pengamanmu.” Ucap Felix.

“Sebentar.” Jawabku

“Kenapa?”

“Apa kau sudah sarapan? Aku membuatkanmu pancake sebelum aku bersiap siap tadi.” Ucapku sambil tersenyum mengangkat angkat kotak bekal berisi pancake tersebut.

“Waaah! Aku menyukai pancake! Boleh ku makan sekarang?” jawab Felix semangat.

“Tentu! Ini hanyalah pancake sirup apel biasa. Tapi aku harap kau suka. Ini juga bisa mengganjal perutmu.”

“Apa maksudmu biasa? Sini. Biarkan ku mencobanya.”

Felix membuka kotak bekal ku dan mencium aroma yang timbul dari dalam kotak.

“Waah!” ucap Felix mencium aromanya.
“Aku mau kau menyuapiku.” Ucap Felix

“Apa kau tidak bisa makan sendiri??”

“Tidak. Aku akan menjadi sangat sangat manja jika berada didekatmu!” ledek Felix

“Ada ada saja kau!” pipiku memerah
Aku menyuap Felix pancake yang telah kubuat tadi.

“Waahhh! Sangat enak! Masih hangat pula! Apa benar kau yang membuatnya sendiri? Bukan buatan ibumu?”

“Heh! Seenaknya saja! Kau benar benar harus tahu kemampuan memasakku!”

“Baiklah jika begitu. Aku ingin memakan sarapan yang dibuat olehmu setiap paginya. Tak peduli apapun itu. Aku akan memakannya. Asal kau sendiri yang memasaknya untukku.” Felix berbicara dengan mulutnya yang penuh oleh pancake. Matanya nyaris tidak terlihat olehku karena tertutupi oleh pipinya yang chubby itu.

Felix menghabiskan beberapa potong pancake yang kumasak pagi ini dalam sekejap.

“Aku juga membawakan mu susu. Ini. Minumlah.” Aku menyodorkan susu yang kubawa.

“Terima kasih.” Felix tersenyum menatapku.

“Baiklah, pancake sudah habis, susu juga sudah habis. Sekarang kita siap berangkat!!” ucapku penuh semangat.


Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 17, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

yours truly-  Lee Felix •Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang