15.30 PM
Hana baru sampai di rumah pukul tiga sore. Sudah lewat tiga jam dari bel pulang berbunyi.
Cewek itu mendobrak pintu rumah. Membuat Momo-kucingnya spontan terkejut, karena kucing itu sedang tidur di belakang pintu. "Ngeeong! Ngeong! Ngeong!" eongan dari Momo membuat Hana menoleh. Emosinya seketika pudar melihat keimutan kucing persianya.
"Hai, Momo!" Hana menyapa kucingnya itu sambil mengelus-ngelusnya. Membuat Momo bergerak manja.
Hana langsung membawa Momo menuju kamarnya. Cewek itu melewati ruang tengah yang sudah ada Alan disana. Cowok itu terlihat bosan sambil menekan asal tombol di remot, melihat siaran TV yang tidak ada bagus-bagusnya. Alan menoleh mendapati Hana sudah pulang, muka cowok itu mengerut. "Darimana lu?" tanyanya.
Hana sudah mengira, sampai di rumah ia pun akan di ceramahi oleh abangnya. Padahal telinganya sudah panas mendengar ceramah Bu Fiona di sekolah tadi. "Ada urusan,"
"Masuk BK lagi ya lu? Tadi Putra ngasih tau gue," tebak Alan membuat Hana terdiam. Putra lagi, Putra lagi! Ia benar-benar harus mengasih pelajaran kepada cowok itu besok.
"Iya," jawab Hana pendek.
"Ngapain lagi lu?" tanya Alan menghadap cewek itu. "Bolos? Masuk kelas orang? Nyumpetin sepatu orang?"
Hana mendengus, kenapa semua yang di sebut abangnya jelek-jelek? Apa ia seburuk itu di matanya?
"Kagak, cuma jajan di kantin belakang sekolah," jawab Hana santai. Tanpa menunggu respon abangnya, cewek itu berjalan menaiki tangga masih sambil menggendong Momo masuk ke kamarnya.
Hana menaruh Momo di meja belajar cewek itu. Ia langsung loncat ke ranjang, melepaskan penatnya. Sudah lama tidak olahraga. Tidak sepenuhnya salah, Bu Fiona mengajaknya jogging tadi siang.
Cewek itu beralih menatap Momo. Kucing itu terlihat kembali tidur dengan tenangnya. Terkadang Hana iri dengan Momo, ia bisa makan-tidur-BAB-makan-tidur lagi-BAB lagi, dengan mudahnya. Seperti tidak ada masalah hidup, tidak ada yang perlu di khawatirkan.
☾
Hana turun ke lantai bawah sesaat Mama memanggilnya. Tampak Alan, Momo, Papa dan Mamanya sedang menunggu cewek itu.
Hana menepuk kepala Momo sebentar sebelum duduk di kursih meja makannya. "Papa sama Mama tadi jam berapa sampe rumah?"
Mama menjawab sambil menaruh nasi di piring cewek itu, "Baru aja pulang sayang,"
"Hana gimana sekolahnya? Lancar?" tanya Papa padanya. Hanya di jawab Hana dengan cengiran khasnya.
"Apa-apaan lancar, malah nambah bandel, Pa," adu Alan, membuat cewek itu memelotot kearahnya. "Enggak ya, Pa. Hana anak baik-baik kok!"
Papa tersenyum, "Bagus,"
"Besok Papa sama Mama mau ke Paris bentar ya nak. Sekitar dua minggu baru pulang. Gapapa kan?" kata Mamanya memberitahu dan kemudian bertanya.
Hana dengan cepat mengangguk, "Kalo Hana sih gapapa, Ma. Tapi gatau Bang Alan, kan Bang Alan manja,"
"Jaga mulut lu ya!" ancam Alan padanya. Hana tertawa.
"Eh, eh, awas nanti keselek, Hana," ingat Mamanya lembut.
Hana menelan cepat nasi di mulutnya, "Iya ma."
☾
Hari ini tiba-tiba saja semua murid di suruh ke lapangan. Katanya ada pengumuman penting yang ingin di sampaikan oleh Kepala Sekolah, entah pengumuman apa itu. Hana berharap itu adalah pengumuman akan diadakannya libur sekolah dan semua murid di suruh belajar di rumah.
Berbeda dengan murid lainnya. Hana dan kedua temannya memilih duduk di kursih panjang pinggir lapangan. Menghindari sinar matahari yang terik siang ini.
Tampak Bu Hans-Kepala Sekolah mereka sudah berdiri di tengah-tengah lapangan, siap menyampaikan sesuatu.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Daily Hana
HumorKeseharian Hana dan teman-temannya. Ada kisah sedih, terharu, dan baper yang bisa di nikmati.