PART 9

9 0 0
                                    

udah tiga bulan ga up hehehe

***

"Ini kenapa ribut-ribut?" tanya Bu Fiona datang tidak di undang, membuat semua orang menatap pada Hana sekarang.

Hana tidak tau harus menjawab apa, rasa kesal cewek itu masih belum hilang. Untungnya Anya dan Adel mengerti situasi.

"Hana tidak sengaja melempar batu kena kepalanya, bu," jawab Anya di ikuti anggukan dari Adel.

"Kamu ya, Hana! Gak di sekolah, gak di luar, cari masalah terus! Kamu itu kapan capeknya sih?!!" bentak Bu Fiona marah.

Anya cemas takut Hana tidak bisa menahan emosinya, "Jangan gitu bu, Hana kan nggak sengaja,"

"Sama aja! Sekarang Hana kamu ibu hukum, nanti malem kamu kumpulin kayu bakar buat bikin api unggun. Jangan kabur! Atau hukumannya ibu tambah!" putus Bu Fiona marah, lalu ia menatap Chelsea yang duduk sambil memegangi kepalanya. "Chelsea? Kamu gak papa? Ayo ikut ibu, takut nanti lukanya parah,"

Bu Fiona dan Chelsea pergi keluar dari kerumunan murid-murid itu, tapi Hana masih tidak bergeming. Anya dan Adel berusaha untuk membubarkan kerumunan secepatnya, "Pergi lo semua! Pergi!" usir Adel sambil melambaikan tangannya.

"Huhhh..!" murid lain berseru dan perlahan membubarkan kerumunan itu.

Anya jadi iba pada Hana, cewek itu berusaha menghiburnya. "Tenang Han! Nanti gue sama Adel bakal bantuin elu kok!"

"Iya! Sahabat itu susah senang sama-sama!" balas Adel ikut menghibur Hana.

Hana terkekeh, perkataan Adel terdengar aneh di telinganya. "Gak usah sok bijak Del, gue geli,"

Adel pun diam tidak bersuara lagi.

***

"Put, kalo gua liat di internet nih ya. Katanya kalau tersesat di hutan, dan lu ketemu cewek yang juga tersesat. Ntar cewek itu jadi jodoh lu," kata Matteo sambil memijit pundak Putra.

"Buset, hoax tuh Mat! Jodoh itu katanya mirip! Kalo Putra ketemunya Bu Kunti gimana?" tanya Ryan sambil memijit tangan Putra.

"Ya Bu Kunti berarti jodohnya Putra!"

"HAHAHAHAHA," tawa Matteo dan Ryan keras.

Putra kaget, barusan matanya ingin tertutup karena ngantuk. "Sialan lo berdua!"

Matteo mengangkat alisnya, "Gimana Put? Mau nyoba tersesat gak? Ntar ketemu jodoh loh,"

"Gua bukan lu yang percaya hoax, Mat," tolak Putra malas.

"Kuy lah kawan! Siapa tau beneran ketemu jodoh loh," ajak Matteo lagi, agar Putra memenuhi keinginannya.

"Yaudah, awas kalo jodoh gua gak cakep ya lu,"

"Oh tenang.. Pasti cakep kek Hana kok!" bales Matteo senang.

Ryan yang mendengar perkataan Matteo barusan mengerutkan keningnya, "Lah Put, lu naksir sama Hana?"

"Diem,"

"Wah!!! Gosip baru nih woi!" Ryan berseru saat melihat Putra salah tingkah. Cowok itu bertos ria dengan Matteo.

"Kaya raya kita bro,"

"Iya bro,"

Putra memukul punggung kedua temannya, "Jangan ember lo berdua,"

"Yaahh...,"

Karena lapar, Putra meninggalkan kedua temannya itu di tenda dan menuju meja makan di lapangan. Kapan lagi ia mendapat makanan gratis, pikirnya.

"Bu, gua pesen tiga piring ya, buat temen gua di tenda dua," pesan Putra pada ibu-ibu yang melayani pesanan murid.

"Piringnya doang gan?"

"Ya sama lauk lah bu," balas Putra heran.

"Gak bisa gan, suruh temen-temennya kesini biar ibu percaya. Terakhir ada murid yang ngaku mau ngasih makan ke temen-temennya, dia malah makan sendiri," kata Bu Hara, yang menjaga meja makan itu.

"Jangan samain gua sama tuh orang lah bu, jelas beda,"

"Oke, oke, tapi beneran ya makan bareng temen-temennya?" tanya Bu Hara memastikan.

"Tenang aja bu, gua orangnya jujur nih,"

Dengan perasaan senang, Putra membawa tiga piring itu menuju tendanya, dan makan di belakang tenda.

Sedangkan Ryan dan Matteo saling menatap heran, hidung mereka bergerak kesana-sini karena mencium bau sedap dari luar tenda.

"Lu nyium bau gak?" tanya Ryan.

"Ini siapa yang makan  njir, jahat banget gak bagi-bagi ke kita!" balas Matteo.

Ryan mengangguk, "Putra mana lagi, kagak balik-balik,"

"Lagi berak biasanya,"

"Kalo gitu, kita makan duluan aja bro," usul Ryan menaikkan kedua alisnya.

"Nah, kalo urusan makan gapapa gak setia kawan, Yan! Ayo!"

Ryan dan Matteo pun pergi meninggalkan tenda.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 08, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Daily HanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang