"Halo anak-anak!" sapa Bu Hans pada semua murid yang ada di lapangan. Terlihat guru-guru yang lain sudah berdiri di belakangnya.
"Halo,"
"Halo?"
"Hai!!"
Jawaban murid tidak ada yang kompak. Membuat Hana di pinggir lapangan menahan tawanya supaya tidak meledak.
"Ibu mau memberitahu, bahwa besok akan di adakannya acara perkemahan untuk semua anak-anak kelas XI. Mau itu urusan IPA atau IPS, semuanya wajib ikut. Karena itu untuk murid kelas X dan XII semuanya di liburkan,"
Pengumuman dari Bu Hans membuat Hana tiba-tiba tersedak ludahnya sendiri. Tidak percaya apa yang ia dengar. Sungguh terbalik dengan ekspetasinya.
"Kelas XI akan berkemah tiga hari di dalam hutan. Untuk melatih keberanian kalian, biar tidak menjadi penakut. Jadi kelas X dan XII juga akan libur tiga hari sampai hari jumat. Dan karna hari Sabtu-Minggu kita tidak sekolah, jadi kalian mendapat tambahan libur dua hari," tambah Bu Hans lagi.
"YEEYYYYY!!!" sorak semua kelas X, XI, XII di lapangan. Berbeda dengan Hana yang sudah menahan napasnya, sambil mencekik lehernya sendiri.
"Kalau ada yang ingin di tanyakan, nanti temuin ibu saja di kantor. Terimakasih. Dan sekarang kalian boleh bubar."
Penutupan dari Bu Hans membuat semua murid berlarian menuju kelasnya, padahal bel masuk belum berbunyi. Semuanya terlihat antusias mendengar pengumuman yang di sampaikan Bu Hans.
Dan apa kabar Hana sekarang?
"Hana, lu masih napas kan?" tanya Adel l heran melihat Hana yang tidak bergerak seperti patung.
"What the hell...," gumam Hana masih tidak percaya.
Anya terkekeh, "Respon lu kayak lagi di jodohin aja, Han. Sampe kaget banget gitu,"
"Gue gak salah denger kan?" tanya Hana menatap Adel dan Anya bergantian. Kedua cewek itu lantas menggeleng.
"Harusnya kemarin pas ultah Bu Hans, gue kasih kado tas branded. Biar gak gini ceritanya!" kata Hana yang berbicara sendiri. Tampak cewek itu menahan kekesalannya. Anya dan Adel tertawa melihat kelakuan miring sahabatnya itu.
☾
"MOMOOOOOO!!!!!" teriak Hana saat sampai di rumah.
Momo yang asik tidur di kandangnya pun kaget, "NGEEOOONGGG!!!" balas kucing itu tak kalah kerasnya.
Hana terbahak. Menghampiri Momo dan menggendongnya, terlihat kucing itu bergerak manja di pelukannya.
"Momo, mau denger aku curhat gak?" kata Hana di jawab Momo dengan eongannya. "Hidup itu gak adil ya, Mo. Masa besok kelas XI di suruh ikut kemah? Terus kelas X sama XII di liburin. Harusnya kan kelas XI yang dapat libur, Mo," cerita cewek itu lalu duduk di sofa ruang tengah. Di taruhnya Momo di sebelahnya.
"Ngeong ngeong," balas Momo malah kembali tidur dengan nyenyaknya. Kucing itu menggeliat mencari posisi enak di sofa.
Hana menggeleng-gelengkan kepalanya. Dasar Momo-kucing jantan yang mageran. Akhirnya ia membiarkan Momo tertidur, sedangkan dirinya pergi keluar rumah. Menuju rumah Anya yang berdekatan dengannya.
"Anyaaa!!!! Woiii!!!!!!!" teriak Hana di depan rumah cewek itu.
Beberapa menit kemudian Anya keluar dengan matanya yang setengah terbuka. Rambut cewek itu tampak berantakan, seperti habis bangun tidur. "Apa sih?" tanya Anya kesal, Hana menganggu tidur panjangnya.
"Tidur mulu, lu! Dasar!" maki Hana sambil mencebikkan bibirnya.
"To the point aja deh, lu ngapain kesini?" tanya Anya lagi, malas basa-basi.
Hana berpikir sebentar, "Oh ya? Gue ngapain kesini ya?" cewek itu malah balik bertanya. Membuat Anya melongo.
"Lah gimana sih?"
"Nah iya!!!" Hana baru mengingatnya, "Lu besok ikut kemah?"
"Gue? Ikutlah!" jawab Anya cepat.
"Serius? Kita bolos aja yuk, ajak Adel juga. Males banget gue tau, An!" ajak Hana menatap Anya dengan puppy eyes-nya, berharap cewek itu akan luluh.
Anya menggeleng dua kali, "Gak! Gak! Gak! Jarang tau ada kemah-kemah gitu! Nanti kita kelas XII gak ada kemah lagi. Mana kata anak-anak lain seru banget kemahnya! Nanti kita di suruh pecahin misteri-misteri gitu, ih pokoknya seru!"
"Nah itu, gue malesnya itu!" Hana berdecak di tempatnya, "Gak usah ikut lah! Buat apa coba? Kita kan udah berani, An,"
"Pokoknya gue sama Adel ikut, titik! Terserah lu mau ikut atau gak," kata Anya yang malas memperpanjang, "Gue mau lanjut tidur, byeee!!!" lalu cewek itu kembali masuk ke dalam rumahnya, meninggalkan Hana yang sibuk dengan pikirannya.
Akhirnya Hana memutuskan untuk kembali ke rumah, sambil menghentak-hentakkan kakinya kesal. Seakan dari badan cewek itu keluar api yang siap melahap semua benda-benda di sekitarnya.
"Eh, Hana dede! Habis darimana lu? Bukannya tadi pulang duluan ya?" tanya Alan saat cewek itu masuk ke dalam rumah.
Hana menoleh malas, "Diem!"
Alan seperti mengerti apa yang membuat adek satu-satunya itu kesal, cowok itu mengulum senyum. "Besok kemah ya?? Aduh, pasti bakal capek banget kan. Di suruh nyari kayu bakar," kata Alan memanas-manasi.
Hana seketika menghentikan langkahnya, menoleh lagi. Sorot matanya langsung menusuk manik mata Alan, "DIEEMM!"
KAMU SEDANG MEMBACA
The Daily Hana
HumorKeseharian Hana dan teman-temannya. Ada kisah sedih, terharu, dan baper yang bisa di nikmati.