Hari rabu, tanggal 14 November 1918 pasukan Piersson bergerak menuju desa Korlanev untuk menemui resimen milik Daniels. Tepatnya pukul 4 dini hari dikarenakan mereka mendengar informasi akan adanya patroli pasukan Jerman pukul sembilan.
"Brr... Dingin sekali hawa pagi ini."
"Sstt.... Diam, aku mendengar sesuatu. Semuanya tiarap!"
"Drap Drap Drap"
"Zussman, intai mereka."
"Baik! Komandan, nampaknya mereka sekutu kita."
"Hey!! Ini Piersson yang berbicara, siapa kalian!?"
"Disini Daniels, apakah kau sekutu?"
"Of course buddy"
"Oh baiklah Daniels, segera bawa pasukanmu karena desa Korlanev sudah tidak aman lagi."
"Sebenarnya kemarin malam pasukanku diserang dan hanya tersisa 45 orang dan 1 tank Mark VII Tetravich."
"Baiklah ikut kami ke kota Haselburg, disana kami telah membangun Benteng pertahanan.""Oke"
Tak lama berselang, pasukan Daniels dan Piersson hampir mencapai jembatan Briegen yang menghubungkan antara desa dan kota. Daniels dan Piersson berbincang cukup lama disepanjang perjalanan, bahkan mereka terlihat seperti sahabat dekat. Ketika mencapai jembatan itu, mereka dikaitkan akan adanya patroli pasukan Jerman yang bersiap meledakkan jembatan itu.
"Sial, kenapa mereka ada di mana mana!"
"Lebih baik kita menyerang pasukan yang dekat dengan detonator karena resiko akan berkurang."
"Ide bagus Daniels, PASUKAN SERANGG!!!"
"DUARR... DUARR.... DUARR.... TRERERERERET.... SIUUTT... KABOOMM.... SIUUTT... DUARR.... DUARR.... "
"PASUKAN!! SEGERA LEDAKKAN JEMBATANNYA!! KITA TIDAK MEMILIKI WAKTU YANG BANYAK!! AKHH.... BRUKK...."
"PIERSSON! AKU AKAN MENYERANG PASUKAN YANG AKAN MENDEKATI DETONATORNYA, KAU LINDUNGI AKU!!"
"APA!? JANGAN!!"
"DRAP... DRAP... DRAP... SIUUTT... JLEB... AKH... DUARR... DUARR... DUARR... BRUKK..."
"DANIELS!! TIDAAKK...."
"PASUKAN!! BUTUH SEMUA MUSUH YANG TERSISA!!!"
"DANIELS! Kenapa? kenapa jadi seperti ini?"
"Ukh... Nampaknya kita harus berpisah disini Piersson, senang bisa mengenal dirimu, AAKKHHH...."
Pertempuran itu dimenangkan oleh Pasukan Inggris, dari pihak Piersson 5 orang tewas + Daniels sedangkan pihak Jerman mereka hanya kehilangan 25 tentara. Mereka pun memutuskan untuk meledakkan jembatannya sesudah tank M4 Sherman mereka lewat karena mereka butuh.
"KABOOMM.... BOOMM...."
Jembatan itu akhirnya hancur berkeping keping tanpa meninggalkan sisa. Ketika sampai di kota, Piersson tidak mau meninggalkan tandanya dan memilih untuk berbicara dengan Turner melalui radio nya. Keesokan harinya Piersson dan pasukan yang saat itu ikut berperang di jembatan, ikut melakukan upacara penghormatan kepada Daniels.
"Kau merupakan teman sehari yang sangat baik, aku tidak menduga kau akan mati secepat ini, kuharap kau tenang disana."
"Komandan! Kopral Turner ingin berbicara denganmu!"
"Oh! Oke"
Piersson pun segera bergegas menuju tendanya untuk berbicara dengan Turner.
"Hey Piersson! Beritahu padaku informasi terkini"
"Sebenarnya kami sudah bertemu dengan pasukan Daniels, namun kami mengalami sedikit masalah saat berada di jembatan. Rupanya pasukan Jerman saat itu ingin meledakkan jembatannya. Tapi kami berhasil mengatasinya, namun Daniels tewas. Kami juga mendapatkan 45 pasukan tambahan serta 1 tank M4 Sherman."
"Hmm, oke aku akan segera mengabarimu, aku keluar buzz.... buzz...."
Hari hari berlalu dengan sangat cepat, tak terasa Turner dan Piersson mampu membangun pabrik tank M4 Sherman dan memproduksinya. Tanggal 2 Desember 1918, mereka telah memiliki 15 tank M4 Sherman, 5 tank Mark VII Tetravich, dan hampir 2.000 tentara.
--------------------------------------------------
Disisi lain, Komandan Jerman E. Rommel merasa kebingungan karena tidak adanya kabar dari pasukan yang berada di kota Haselburg dan Stuttgard.Ia pun memutuskan untuk mengirim 15 polisi militer dengan persenjataan lengkap untuk melihat kondisi di kota Stuttgard. Namun yang kembali hanya satu orang dengan keadaan sekarat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Night Between Two War (END)
Historical FictionNb: Mohon maaf kepada seluruh pembaca jika endingnya jelek dikarenakan author sibuk dan juga sedang menggarap sekuel cerita ini. Tanggal 11 November 1918 merupakan hari dimana perang dunia kedua berakhir. Seluruh pasukan negara Eropa ditarik ke ibuk...