Menyelinap ke Berlin

47 6 0
                                    

   Dua hari kemudian, mereka berempat telah siap untuk menyelinap ke Berlin. Sebenarnya Mereka memiliki misi yang berbeda karena ada kabar bahwa hari ini Jerman akan melakukan pertemuan khusus di Reichstag (Gedung pemerintahan yang dulu diserang Uni Soviet). Oleh karena itu, Piersson dan Brown bertugas untuk masuk ke Reichstag sedangkan White dan Black mencari suku cadang. Saat ini mereka berada dalam truk yang sedang menuju kota Berlin.

"Okay ketika kita masuk ke pintu gerbang kota, segeralah untuk berpencar!"

"Mengerti!"

"Stt... Jangan berisik!"

"Baik"

   15 menit kemudian, mereka akhirnya tiba di pintu gerbang kota Berlin (Brandenburg Tor)  yang dijaga ketat.

( Pintu gerbang nya berada di belakang tank)       Dan ternyata, sedang diadakan pemeriksaan rutin oleh polisi militer Jerman yang membuat Piersson dan timnya berkeringat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

( Pintu gerbang nya berada di belakang tank)
 
    Dan ternyata, sedang diadakan pemeriksaan rutin oleh polisi militer Jerman yang membuat Piersson dan timnya berkeringat.

"Hey! Kalian maju!"

"Oh Kami?"

"Ya! Cepat!"

"Baik!"

"Hmm... Apakah kalian baru disini?!"

"Tidak, kami hanyalah penduduk lokal kota Augsburg yang sedang melakukan barter di kota Haselburg."

"Hmm... Baiklah, silahkan masuk!"

"Oh.. Oke!"

"Hufftt... Nampaknya kita lolos kali ini."

"Oke, semuanya berpencar!"

"Baik!!"

--------------------------------------------------
Bagian ini untuk cerita White dan Black yang sedang mencari suku cadang.
--------------------------------------------------

"Hey Black! Biar kulihat peta nya!"

"Nih!"

"Hmm... menurut peta, suku cadang ini berada di tengah kota, pinggir kota, dan didekat Reichstag. Yang mana dulu nih?"

"Sebaiknya kita pilih yang paling jauh dulu.

"Ide bagus, ayo kita berangkat!"

   Mereka pun memutuskan untuk pergi kepinggir kota. Disana, mereka melihat 3 polisi militer sedang mengintrogasi beberapa pedagang lokal. Mereka pun lantas mendekat dan melihatnya.

"Heyy!! Dimana kau sembunyikan barang itu!!"

"A.. Ak.. Aku.. Ti..  Tidak.. menyembunyikan apapun!"

"Alah! Kau pasti berbohong!!"

"Hey Black! Sebenarnya apa sih yang mereka cari?"

"Menurut gambar yang mereka bawa, itu adalah kunci rakitan yang dapat membuka hampir semua pintu."

"Hey! Nampaknya kamu tahu sesuatu, bisakah kau beritahukan?"

"Sebenarnya kunci itu hanya dapat ditemukan di pasar gelap, tapi tidak mungkin kunci bisa diperjual belikan disini."

"Hmm... Bisakah kalian ikut kami ke kantor?"

"Tunggu.. Untuk apa?!"

"Hanya memberikan kalian beberapa pertanyaan."

"Oh baiklah"

   Jarak antara lokasi kejadian dengan kantor polisi itu rupanya tidak terlalu jauh, namun tepat berada di belakang Reichstag. Posisi ini sebenarnya bisa memberikan peluang bagi Black dan White menempelkan beberapa peledak setelah mereka ditanyai.

"Jadi, apakah hanya itu yang kamu ketahui tentang kunci ini?

"Ya, hanya itu saja"

"Hmm.. Bagaimana dengan kau?"

"Aku? Aku hanya tahu dari ucapan temanku selebihnya, aku tidak tahu apapun."

"Baiklah, silahkan keluar atau.. kalian bisa mengelilingi kantor ini kecuali bagian basement."

"Oh terimakasih"

   Black dan White keluar dari ruangan itu, sementara polisi yang menanyai mereka pergi ke ruangannya. Mereka berdua memutuskan untuk menaruh beberapa bom rakitan di pinggir tembok dekat Reichstag.

"Cepat! Segera pasang! Ini adalah bom yang terakhir.."

"Tenanglah..."

"Oke bom sudah terpasang, sekarang Bagaimana?"

"Kita tunggu perintah dari Piersson sembari kita mencari suku cadang."

"Baiklah, tapi... siapa teman Piersson yang katanya mata mata kita?"

"Menurutmu apa? Aku saja Tidak tahu."

"Astaga"

   Akhirnya Black dan White keluar dan mencari 5 suku cadang untuk radio internasional mereka yang selesai dalam 45 menit. Sekarang mereka sedang menunggu di toko dekat Brandenburg Tor untuk sinyal Piersson yang menyuruh Black meledakkan Reichstag.

Night Between Two War (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang