Tanggal 21 Januari 1919, Piersson mendengar kabar bahwa Turner telah berada di camp tahanan Jerman. Piersson awalnya ingin membebaskan Turner, namun dicegah oleh Orlov karena Orlov berpikir Turner merupakan orang yang ingin menguasai segalanya. Hal itulah yang akhirnya membuat Piersson membatalkan niatnya.
Keesokan Harinya Piersson mendapat kabar bahwa ada 5 unit tank IS 2 yang dipimpin oleh Letkol Zakhaev berada di kota Augsburg.
Bergegaslah Piersson dengan pasukan elit nya menuju kota Augsburg dikarenakan ia ingin meminta Zakhaev untuk melindungi kota Stuttgard yang telah ditinggalkan oleh pasukan Turner. 2 jam berselang, pasukan elit Piersson hampir mencapai kota dengan harapan yang sangat tinggi.
"KOMANDAN!!"
"Stt... Diamlah! Memang nya ada apa!?"
"Maaf, sebenarnya tadi aku melihat 3 patroli Jerman berada di dalam kota."
"Tunggu... Lalu dimana Zakhaev berada??"
"Kemungkinan mereka telah diusir mundur Komandan!"
"Hmm... hal itu patut di pertimbangkan. Terimakasih atas informasinya!"
"Baik Komandan!"
Beberapa saat kemudian...
"DUAR... DUAR... DUAR... SIIIUUUUUTTTTTT.... KABOOMM... KABOOMM... KABOOMM..."
"Apa itu!!"
"Lihat Komandan! Ada 5 unit tank Rusia yang menyerang kota!!"
"Oh!! Hey... itu Zakhaev, Semuanya! SERANGG!!! BANTU MEREKA!!"
"SERANGG!!"
"DUARR... DUARR... DUARR... TRERERERERERET... DUAR... SIUUTTT... KABOOMM... DUARR... DUARR... DUAR... SIUUTTT... KABOOMM"
"HEY! SIAPA KALIAN!!?"
"Tenanglah, kami berada di pihak yang sama kawan."
"Hmm... wait, bukankah kau Piersson?"
"Ya aku memang Piersson, dari mana kau mengetahui itu?"
"Aku mengetahuimu dari Turner, sekarang dimana dia?"
"Oh dia sebenarnya tertangkap dan sekarang berada di kamp tahanan."
"Ah... sialan, kenapa dia mesti tertangkap? Dia kan orang yang pandai mengatur strategi."
"Entahlah, namun sebelumnya apakah kalian bisa membagi unit kalian menjadi 2 untuk melindungi kota Stuttgard?"
"Tentu saja, lagipula unit ku akan bertambah 13 unit lagi. Jadi aku akan dengan sukarela membantu."
"Wah! Terimakasih Zakhaev, kau memang baik hati."
"Tidak apa apa"
Setelah perbincangan itu selesai, Piersson segera mundur ke Haselburg untuk melihat perkembangan radio antar negara buatan teknisinya. Sedangkan Zakhaev akan bersiaga di kota Augsburg sambil menunggu bantuan tanknya.
"Ramsey, bagaimana perkembangan radio antar negara kita?"
"Perkembangan radio sejauh ini mencapai 80% Komandan, namun ada beberapa suku cadang yang dibutuhkan untuk penyelesaian radio ini. Namunn...."
"Namun apa Ramsey?!"
"Namun suku cadang itu berada di kota Berlin Komandan."
"Apa! Berlin!! Astaga, itu adalah kabar buruk bagiku. Kalau begitu aku akan menyusup ke Berlin bersama Black, White, dan Brown untuk mencari suku cadang itu karena rencana ini merupakan satu satunya rencana yang ada."
"Baiklah Komandan, tapi apakah kita perlu bantuan dari penduduk desa untuk mengajari kita seluk beluk penduduk Jerman?"
"Ya itu ide yang sangat bagus!"
"Ramsey, bawa beberapa penduduk untuk mengajari kita bahasa dan logat Jerman!"
"Baik Komandan!"
Tak lama, 5 penduduk lokal didatangkan untuk mengajari mereka. Rupanya Piersson membutuhkan 2 hari untuk memahami dan mengerti logat Jerman, sedangkan Brown, Black, dan White membutuhkan 3 hari. Mereka telah bersiap untuk menyelinap ke dalam Berlin 2 hari lagi karena mereka sedang mencari alat dan bahan untuk menyamar sebagai penduduk suatu kota yang tidak diketahui oleh siapapun kecuali Orlov yang telah bekerjasama dengan Piersson.
KAMU SEDANG MEMBACA
Night Between Two War (END)
Ficción históricaNb: Mohon maaf kepada seluruh pembaca jika endingnya jelek dikarenakan author sibuk dan juga sedang menggarap sekuel cerita ini. Tanggal 11 November 1918 merupakan hari dimana perang dunia kedua berakhir. Seluruh pasukan negara Eropa ditarik ke ibuk...