Cerita sebelumnya
Hal ini menandai awal Piersson, Brown, Black, dan White untuk memecah belah pihak Jerman menjadi 2 untuk terakhir kalinya. Saat ini, Piersson sedang mempersiapkan pasukan Wehrmacht-nya untuk menghadapi pasukan Guderian.
"Hmm... seluruh pasukan sudah siapa, tapi kemana 4 tank Panzer III milikku?"
"Lapor komandan!"
"Ya?"
"Ke 4 Panzer kita telah disabotase oleh anak buah Guderian. Apa yang harus kita lakukan sekarang?"
"Hmm.... segera kumpulkan Brown, Black, dan White. Suruh mereka ke tendaku."
"Baik komandan!"
Tak lama, 3 orang itu berada di dalam tenda Piersson.
"Ada apa Piersson?"
"Rencana baru. Karena tank kita hancur, kita harus membagi pasukan jadi 2. Pasukan pertama yang berjumlah 50 orang bertugas untuk menyabotase tank, radio, dan suplai mereka. Sedangkan 300 orang bertugas menyerang mereka. Aku dan Brown akan memimpin ke kelompok 1, sedangkan kalian memimpin 2. Oke?"
"Oke Piersson"
Setelah perundingan rencana itu selesai, mereka berangkat langsung menuju Munich. Dalam perjalanan, banyak pasukan yang terluka karena ranjau yang telah dipasang oleh Guderian. Jumlah yang terluka kira kira 50 orang dari 350 orang tentara.
"Piersson, sekarang bagaimana?"
"Tetap pada rencana awal, tapi berkurang jumlahnya. Kelompok awal tetap 50, kelompok 2 berkurang jadi 250 orang."
"Baiklah"
---—————————————————---
Di kubu Guderian"Lapor komandan! Keempat panzer mereka telah disabotase!"
"Kerja bagus! Sekarang bagaimana?"
"Pasukan musuh hampir mencapai kota Munich."
"Apa!! Segera buktikan sirine darurat!!"
"Baik!"
"TEEEEEEEEEETTT....."
"SEMUANYA BERSIAGA!!"
"BAIKK!!"
"Semuanya lihat!! Pasukan musuh telah terlihat! Semuannya siaga!"
"Pasukan pertama SERANGG!!"
"DHUARR... DUARR... DUARR... TRERERERERERET.... TRERERERERERET... DUARR... DHUARR..."
"SERANGG!!"
"GRUP 1 DAN 2, MENYEBAR!!"
"BAIKK!"
Ketika grup 2 berusaha melakukan penyerangan yang intensif. Grup 1 juga berhasil meledakkan 5 tank Tiger.
"KABOOMM.. KABOOMM.. BOOMM..."
"LAPOR KOMANDAN! TANK KITA HANCUR!"
"APA!? MUNDUR! CEPATT!!"
Ketika Guderian mundur dari pertempuran, Piersson langsung mencegat dan membunhnya sekaligus. Sedangkan pasukan Guderian tewas diserang tentara Piersson. Tak lama datang 2 pesawat yang membawa pasukan paratrooper milik Rusia dan langsung menerjunkan pasukan. Piersson dan pasukan pun terkepung.
"Siapa komandan disini!"
"Aku! Komandan Piersson!"
"Piersson?"
"Ya! Ada apa!?"
"Kenapa kau memimpin pasukan Jerman?"
"Apa yang kau maksud?"
"Kemarilah!"
"Sutt.... diamlah, aku sedang menyamar untuk menghancurkan kubu Jerman."
"Oh! Hey! Jaga jarak kau komandan Jerman!"
"Ah! Astaga!"
"Bawa orang ini untuk menemui Zakhaev, CEPAT!!"
"Baik!"
"Tunggu, bawa mereka sekalian!"
"Oh!"
Ketika Piersson, Black, Brown, dan White sedang berada dalam truk yang sedang menuju Augsburg, pasukan Wehrmacht-nya dipaksa untuk kembali dan menyerahkan kota Munich kepada Rusia.
Ketika pasukan Wehrmacht Piersson sampai di Berlin, mereka melaporkan informasi kepada Donitz bahwa Munich telah dikuasai Rusia, sedangkan Piersson dan tangan kanannya dibawa ke Augsburg. Mendengar hal itu, Donitz memerintahkan Makarov untuk melakukan pengintaian udara di kota Augsburg.
Makarov pu segera berangkat menuju Augsburg. Disisi lain, truk konvoi Piersson juga bergerak menuju ke Munich. Konvoi itu berisi 3 tank M4 Sherman yang tadinya rusak lalu diperbaiki, 4 truk berisi tentara, 2 truk berisi suplai mereka. Ditengah perjalanan, Makarov menemukan konvoi Piersson dan berusaha mengikutinya menuju Augsburg.
Ketika konvoi itu sampai disana, Zakhaev langsung membawa kelompok Piersson menuju ke dalam tendanya. Sedangkan Makarov masih berputar putar untuk melihat kondisi pasukan Rusia.
"Apa yang terjadi Piersson?!"
"Sebenarnya aku sedang dalam misi mengalahkan Guderian ketika pasukan udara mu datang dan menyergap kami."
"Tunggu.... apakah kau memakai seragam perwira Jerman??"
"Ya, karena aku sedang menyusup untuk mengobrak abrik pemerintahan Jerman."
"Hmm.... itu ide bagus, sekarang bagaimana?"
"Aku punya rencana brilian untuk operasi ini, namun aku butuh beberapa pasukan mu sebagai korban serangan pasukan Wehrmacht ku. Bagaimana?"
"Tidak apa apa, kau boleh mengambil 30 tentara."
"Wah! Terimakasih Zakhaev!"
"Sama sama"
Setelah perbincangan itu selesai, Piersson dan kelompoknya mulai merencanakan operasi ini. Operasi apakah yang sebenarnya mereka rencanakan?
KAMU SEDANG MEMBACA
Night Between Two War (END)
Ficción históricaNb: Mohon maaf kepada seluruh pembaca jika endingnya jelek dikarenakan author sibuk dan juga sedang menggarap sekuel cerita ini. Tanggal 11 November 1918 merupakan hari dimana perang dunia kedua berakhir. Seluruh pasukan negara Eropa ditarik ke ibuk...