Ledakan yang Sama

37 7 0
                                    

Ketika Black dan White sibuk dengan urusan mereka, Piersson dan Brown pergi untuk mengunjungi Orlov di Reichstag. Perjalanan dari Bandenburg Tor tidaklah lama, hanya 30 menit. Didepan pintu masuk, mereka dicegat oleh penjaga Reichstag.

"Hey! Mau kemana kalian?"

"Kami ingin menemui teman kami Orlov, karena ada beberapa masalah penting."

"Hmm... kalian tampak sangat asing disini, siapa kalian sebenarnya?"

"Kami adalah pelajar yang berasal dari Hasleburg."

"Baiklah, segera masuk!"

"Terimakasih petugas!"

   Akhirnya mereka berdua masuk kedalam Reichstag. Di lobby mereka menanyai keberadaan Orlov yang rupanya sudah menunggu mereka.

"Emm... permisi, kami ingin bertanya dimana komandan angkatan udara yang bernama Orlov?"

"Tunggu... jadi kalian ya yang sedang ditunggu Orlov! Mari ikut saya!"

"Oh.. Baiklah tuan"

   Lalu,mereka mengikuti orang yang akan membawa mereka ke Orlov. Rupanya, Orlov berada di lantai 3 yang merupakan area dengan keamanan super ketat. Terpaksalah mereka digeledah, namun tidak menemukan apa apa.

"Didalam sini tuan tuan"

"Oh.. terimakasih"

"Tenanglah, aku mata mata Inggris juga kawan." Ucapnya sambil berisik takut diketahui oleh orang lain.

"Baiklah"

Ketika pintu terbuka, muncul 5 orang yang sedang menodongkan senjata mereka tepat kearah jantung Piersson dan Brown.

"Hey! Apa apaan ini?"

"Tenanglah kawan, kami disini untuk menangkap Orlov yang diduga telah membunuh komandan Rommel."

"Apa!! Apakah itu benar!?"

"Hahaha... tidak, kami hanya bercanda. So, silahkan tunggu Orlov disini sementara kami akan keluar untuk mengurus masalah di depan."

"Oh... kalian menakuti kami saja. Baiklah, akan kujaga sampai ia datang."

   1 jam berlalu, tapi Orlov tak kunjung datang. Ketika jam menunjukkan pukul  setengah dua, sebuah ledakan besar menimpa bagian belakang Reichstag. Disaat itu pula, seluruh orang yang berada di Reichstag segera berlari keluar.

"KABOOMM.... KABOMM... KABOMM..."

"HEY!! LARI! AYO LARI!!"

"AA!!"

"ADA APA INI!!"

"GEDUNG INI DISERANG!! SEGERA KELUARR!! CEPATT!!!"

   Mendengar hal itu, Piersson dan Brown segera mengambil langkah seribu untuk keluar dari Reichstag. Diluar, mereka dikejutkan oleh White dan Black yang rupanya sedang bersama Orlov.

"Hey.. kenapa kau ada di luar?"

"Lebih baik kita pergi dari sini sebelum aku akan menjelaskan. Mari ikut aku kerumah ku!"

"Baiklah"

Kelompok kecil itu meninggalkan Reichstag yang sudah hancur bagian belakangnya. Hal itu mengingatkan para komando PD 1 akan serangan ke Reichstag oleh Uni Soviet. Hal itu pula yang menandai akhir dari perang dunia pertama. Tak lama, mereka tiba dirumah Orlov dan memulai perbincangan mereka.

"Jadi... Apa yang sebenarnya terjadi? Kenapa ada bom yang meledak di dekat Reichstag?

"Hehehehe... akulah sebenarnya yang menyuruh mereka untuk meledakkan bom yang dipasang di kantor polisi belakang Reichstag."

"Hugh.... kau membuatku kesal Orlov!"

"Tenanglah, lagipula aku sudah membawa beberapa dokumen penting dan 4 kartu khusus untuk anak buah komando di Reichstag, jadi kalian bisa bebas keluar masuk Berlin tanpa adanya pemeriksaan. Menyenangkan bukan?"

"Ya, kalau begitu terimakasih Orlov!"

"Eitss... tunggu dulu, masih ada satu kejutan lagi bagi kalian. Nih"

"Apa itu?"

"Itu adalah bom untuk meledakkan Reichstag dan seisinya. Apakah kalian suka??"

"Hmm.. akan kupikirkan, sekarang lebih baik kubawa pulang."

"Ide bagus!! Sampai jumpa lagi!"

"Sampai jumpa!"

   Akhirnya mereka keluar dari rumah Orlov untuk segera kembali ke Hasleburg dan menemui pasukannya. Ditengah perjalanan mereka sibuk membahas Orlov yang berubah sikapnya.

"Piersson, nampaknya Orlov telah menjadi orang gila."

"Ya, aku setuju dengan ucapan Brown. Alangkah baiknya kita menjaga jarak untuknya."

"Hmm... akan dipertimbangkan semuanya dalam perjalanan ini. So lebih baik kalian beristirahat dulu saja kawan kawan."

"Ya, itu memang ide bagus Piersson."

Night Between Two War (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang