Headquarter

571 40 3
                                    

Jam 12 siang yang cerah dan cukup terik itu menampakkan seorang laki-laki berkulit pucat yang baru saja keluar dari dalam mobilnya dan berjalan masuk ke dalam sebuah bangunan megah yang merupakan mansion. Kakinya melangkah dengan malas sambil sedikit memicingkan kedua matanya karena cahaya matahari yang mengganggu penglihatan. Saat sampai di depan pintu mansion, dua penjaga yang berada di sana dengan cepat langsung membukakan pintu agar dirinya masuk tanpa repot.

Setelah masuk, pemandangan seorang wanita cantik dan anggun menyapanya dari sofa mewah yag terletak di bagian kanan mansion. Sebuah majalah fashion berada di pangkuan dan tak lupa sebuah cangkir teh chamomile tersedia di atas meja. Dia tersenyum pada wanita itu sambil melangkah mendekat.

''Hi Mom,'' panggilnya sambil memeluk wanita itu lembut.

''Hi sayangku. Apa semua sudah selesai?'' 

Suga menggeleng, ''Belum Mom, aku ke sini karena mau mencari Key yang menghilang sejak kemarin.''

Selena menunjukkan wajah bingung, ''Menghilang? Bisa beritahu Mommy maksud dari ucapanmu sayang?''

Suga bersandar pada sofa dan memejamkan kedua matanya sejenak, ''Anak itu seenak jidat membatalkan pertemuan dengan Albert Kingston kemarin, Mom. Padahal dia tahu jika membuat perjanjian dengan Albert adalah hal sulit.''

Selena memindahkan majalahnya pada meja dan kini memfokuskan pandangannya pada sang anak, ''Tidak biasanya adikmu begitu. Apa sudah cari tahu?''

''Belum. Aku masih merasa itu akan mengganggu privasi. Jadi untuk sekarang aku berusaha sebisa mungkin untuk mencari keberadaan anak itu hingga sore ini. Karena malam ini kami berdua harus pergi ke markas karena ada barang baru masuk.''

Selena menepuk paha Suga dan berkata, ''Sudah cek kamarnya?''

Suga sempat terdiam sebelum setelahnya beranjak dan mencium pipi sang Mommy dan pergi dari sana untuk menuju kamar Key seperti ajuan Mommy-nya.

Memang sejak awal seharusnya mencari Key dimulai dari kamarnya dahulu, tapi Suga bahkan tidak sempat memikirkannya dan malah sejak pagi mendatangi segala macam club dan bar untuk menemukan Key.

Kamar Key berada di mansion bagian sayap kiri, dan Suga yang kepalang kesal lantas dengan langkah cepat menaiki tangga dan berjalan melewati lorong panjang untuk mencapai kamar Key yang cukup jauh dari rumah utama.

Ketika sampai di dekat bagian sayap kiri, Suga dapat melihat balkon kamar KEy terbuka meski tirainya tidak. Kamar Key adalah satu-satunya ruangan yang ada di sayap kiri, karena semua kamar yang ditempati Suga dan kedua orang tua mereka berada di sayap kanan karena lebih mudah diakses lewat banyak jalan. Kakinya melangkah cepat dan dalam hati sudah menyiapkan untaian sumpah serapah persiapan jika Key memang benar ada di dalam kamarnya.

Saat sudah dalam jarak 5 meter dengan kamar Key, Suga menangkap sebuah suara desahan menggelikan yang berasal dari kamar Key. Dan dengan itu, Suga lantai memijat keningnya dan mendesah berat.

Tangannya meraih pegangan pintu kamar Key dan membantingnya dengan kuat sampai pintu itu terbuka lebar dan menampilkan seorang wanita yang tengah mengulum kejantanan Key dengan rambut panjang yang di cengkram tangan berotot itu.

Key menoleh pada Suga dan kembali melanjutkan aktifitasnya tanpa terganggu meski berbanding terbalik dengan si wanita yang kini tersedak dan hampir menangis karena Key terus memaksanya agar tidak berhenti.

''Hentikan itu sekarang,'' kata Suga yang berjalan masuk ke dalam kamar dan membuka lebar tirai yang tadi tertutup hingga kini terbuka dan menunjukkan sinar matahari yang terik.

SLAYER (TAEKOOK)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang