Keadaan yang tengah tegang menginstrupsi semua calon anggota baru organisasi itu menjadi kaku dan hening seketika. Anak laki-laki yang tadi terlihat berani memegang laras panjangnya kini berdiri sedikit ragu di samping Key.
Di ujung kiri ruangan itu, anak laki-laki bertubuh kecil dan pendek kini berdiri dengan kepala yang ditaruh sebuah jeruk. Hanya sekitar jarak 25 meter dari Key dan anak di sebelahnya. Setelah semua siap, Key memilih mundur dan menendang kecil sepatu anak yang kini berdiri di depannya untuk memulai seleksi kali ini.
Key tersenyum kecil ketika anak yang kini mencoba mengangkat senjatanya memancing minat lebih tinggi dari anak-anak lain.
''Angkat senjatamu dan bidik jeruk itu dengan tepat, boy.''
Anak laki-laki itu meremat senjatanya dengan kuat sambil menoleh ke arah Key sejanak. ''Kenapa seleksi kali ini harus melibatkan nyawa salah satu dari kami.''
Key tak perlu menjawab, karena nyatanya anak laki-laki ini berucap seakan mengancam padanya. Dia mengarahkan pandangannya pada anak-anak yang lain yang terlihat kaku dan ketakutan.
''Organisasi tidak pernah menerima orang-orang yang memiliki kontrol amarah lemah, tak bertanggung jawab, mudah di baca dan tak menepati ucapannya. Organisasi ini berdiri karena semua itu tidak pernah ada di dalamnya. Jadi bagi kalian yang merasa menembak jeruk di atas kepala masing-masing adalah mempertaruhkan nyawa, berarti tempat kalian bukan di sini, mengerti!''
''Mengerti Sir!''
Key mengangguk saja dan kini mundur lebih jauh ke belakang sebelum mengangkat senjatanya dan menembak dengan cepat ke arah anak laki-laki yang menjadi bidikan sejak awal. Semua terkejut melihat jeruk itu pecah dan jatuh tanpa melukai si anak itu.
Peluru terpisah dari jeruk dan suara dentingannya saat jatuh membuat merinding mereka yang ada di dalam sana terkecuali Key yang kini berwajah santai. ''Barusan adalah contohnya. Dan kalian bisa lihat bahwa teman kalian yang di ujung sana tidak takut dan tegang karena tembakan yang aku luncurkan adalah tembakan tiba-tiba meski kalian semua tengah fokus padaku. Aku ingin kalian juga bisa melakukannya seperti tadi dan meski tidak mengenai titik bidik, setidaknya kalian berhasil membuat nyawa teman kalian aman.''
Key menatap anak laki-laki yang masih menatapnya dengan terkejut, ''Dan kau, cepat lakukan karena semua juga akan melalui seleksi itu.''
***
Dari 36 orang yang ada, tak satupun dari mereka bisa membidik dengan tepat. Bahkan ada banyak dari mereka yang hampir mengenai kepala atau wajah yang dijadikan bidikan. Key memandang santai ke arah seluruh calon anggotanya.
''Bisa beri tahu aku, apa kesusahan kalian dalam membidik jeruk tadi?'' tanya Key sambil menyusun senjata-senjata tadi kembali pada barisan di atas meja.
Salah satu dari mereka mengangkat tangan, ''Ya kau, bicara dengan lantang agar aku bisa mendengarnya.''
Anak itu sedikit maju dan berdiri dengan tegap. ''Maaf Sir, tapi dengan menggunakan salah satu dari kami sebagai bidikan saja sudah membuat itu sedikit keterlaluan. Kami bisa membidik jeruk itu jika saja diletakkan di tempat yang tidak menimbulkan kecemasan pada kami semua.''
Key menaikkan sebelah alisnya remeh, ''Apa ini berarti kalian takut membunuh?''
Semua diam karena tahu jika menjawab iya maka itu berarti akan menjadi babak terakhir mereka di seleksi, tapi jika menjawab tidak maka akan banyak pertanyaan lain yang dilayangkan.
''Hah. Aku pikir setelah kalian berhasil melewati seleksi satu yang cukup ketat kalian bisa membidik dengan bagus, tapi ini ... bahkan menembak jeruk saja kalian masih ragu karena takut melukai seseorang. Akan aku beri tahu sekarang, seleksi selanjutnya bahkan akan membuat kalian membidik organ vital yang bisa langsung mengantarkan kalian ke akhirat. Jika membidik jeruk di atas kepala saja kalian ragu dan takut, maka aku sarankan keluar dari sini tanpa membuat kami repot membungkus mayat kalian nanti.''
KAMU SEDANG MEMBACA
SLAYER (TAEKOOK)
FanfictionSIAPA YANG AKAN MENJADI YANG TERAKHIR? KEY or VICTOR? JEON JUNGKOOK as KEY KIM TAEHYUNG as VICTOR Cerita ini mengandung banyak unsur 18+ hingga 21+, mulai dari tutur kata dan bahasa sekaligus tempat kejadian yang akan di tuliskan. Alur lambat dan...