Flashback

353 33 0
                                    

17 tahun yang lalu.

Kings adalah sebuah kelompok mafia yang menguasai Seoul saja awalnya. Dibentuk pada tahun 2002 dengan Kim Taejoon sebagai ketua sekaligus pendiri. Kings terus berkembang hingga pada tahun 2005 mereka berhasil menguasai Korea Selatan seutuhnya. Kim Taejoon merupakan seorang pria berwatak keras dan kejam yang sayangnya memiliki sebuah keluarga.

Sang istri hanya dijadikan hiasan dikala jamuan atau undangan dari kolega, sedangkan anak satu-satunya dia gembleng untuk menjadi penerusnya suatu saat nanti. Anaknya berusia 15 tahun saat Taejoon pertama kali membawa wanita simpanannya ke mansion utama.

Tak punya rasa malu dan hina, Taejoon memperkenalkan wanita simpanannya sebagai ibu baru bagi sang anak yang sudah cukup berani untuk memberontak. Taejoon mengurung istrinya di dalam salah satu kamar, sedangkan wanita simpanannya dengan angkuh mengambil alih semua yang ada di mansion itu.

''Taehyung, cepat ajak Ibu barumu berkeliling selagi Ayah memeriksa pekerjaan sebentar.''

Taehyung yang saat itu hanya setinggi dada sang Ayah menggeram marah dengan menatap wanita simpanan sang Ayah dengan tajam.

''Aku tak mau memiliki Ibu lain selain Ibuku!''

Sebuah tamparan mendarat di pipi Taehyung. Taejoon mendorong anaknya hingga terjerembab ke belakang dan memeluk erat pinggang wanitanya.

''Kurang ajar. Tak ada yang mengajarimu menjadi tidak sopan. Pergi dari sini dan bawakan aku dan Ibumu segelas minuman. Cepat!''

Taehyung mengepalkan tangannya, lalu berbalik pergi menuju dapur. Dia ke dapur bukan untuk menuruti perintah sang Ayah. Taehyung hapal dengan rumahnya dan setiap sudut rumah ini selalu terselip senjata-senjata yang memang di siapkan Ayahnya untuk keperluan mendadak.

Tangannya membuka setiap laci yang ada di dapur, hingga saat Taehyung membuka sebuah laci yang berada di bagian paling pojok, dirinya menemukan sebuah pistol di sana. Dengan peluru full, Taehyung menyembunyikan pistol itu di belakang tubuhnya.

Dia melangkah kembali ke ruang tengah untuk menemui Ayahnya dan wanita simpanan itu. Taehyung berdiri sedikit lebih jauh dari kedua orang dewasa di sana, hingga Ayahnya memandang kesal pada Taehyung.

''Anak sialan. Bukankah sudah aku katakan untuk mengambilkan kami minuman. Kenapa malah berdiri di situ hah!''

Taehyung masih diam, mencoba menimang-nimang waktu kapan dia bisa menghabisi lelaki di depannya ini.

''Yak! Bocah keparat. Kau tuli atau bodoh. Cepat ambilkan kami minum. Sialan sekali wanita jalang itu melahirkan anak bodoh sepertim-.''

Dorr! Dorr! Dorr! Dorr! Dorr! Dorr! Dorr!

7 tembakan melayang cepat ke arah Taejoon yang kini tergeletak mengenaskan di samping wanita simpanannya. Taehyung menghembuskan nafasnya kasar. Lalu matanya menatap ke arah wanita simpanan itu sebelum kembali melayangkan 2 tembakan berbeda ke arah wanita itu hingga tewas di tempat.

Para bawahan ayahnya tidak ada yang bergerak ketika melihatnya menembak mati Ayahnya sendiri. Taehyung merasakan kepalanya pening karena menahan marah yang dia rasakan saat ini.

''T-tuan muda.''

Taehyung menoleh pada seorang penjaga yang mendekat ke arahnya dengan takut.

''Ayah tewas dan sekarang akulah pemimpin kalian semua, mengerti!''

Taehyung yang hanya berusia 15 tahun menjadi Taehyung yang kejam dan keras. Hasil dari didikan ayahnya sejak kecil yang membentuknya menjadi lelaki tak tersentuh dan menjadi keji.

Ayahnya dikubur selayaknya kematian biasa. Tapi untuk wanita simpanan itu, Taehyung meminta bawahannya untuk di buang di sungai karena terlalu hina untuk di beri penghormatan.

Ibunya yang terkurung terkejut ketika melihat suaminya tergeletak di genangan darah. Dia menangis hingga depresi melihat kepergian suami yang dia cintai. Taehyung menyayangi Ibunya hingga dia secara khusus menetapkan Ibunya di Daegu untuk diberi pengobatan dan diberi kenyamanan.

Sedangkan Taehyung kecil, dia menetap seorang diri di mansion itu untuk mengurus semua pekerjaan yang Ayahnya tinggalkan.

Saat menginjak usia 16 tahun, Taehyung menjadi seorang ketua mafia yang cukup disegani karena bisa memimpin kelompok mafia yang terbilang besar. Dia melakukan banyak perubahan hingga sedikit demi sedikit menguasai Korea Utara juga.

Saat itu Taehyung baru kembali dari markasnya, dia berjalan pelan di pinggiran. Malam itu Taehyung sengaja pulang dengan berjalan kaki. Tapi saat berada di pertengahan, Taehyung menemukan seorang gadis seusianya yang terlihat tengah mengobrak abrik sampah seperti mencari sesuatu.

Dia mendekat dan bertanya, ''Apa yang kau cari?''

Gadis itu tak menjawab dan terus melakukan kegiatannya tanpa memperdulikan Taehyung yang menjadi kesal dan marah. Taehyung menyentak tangan gadis itu hingga si gadis berteriak kencang.

''Yak! Jangan kasar pada Kakakku!''

Bukan gadis itu yang berteriak, melainkan seorang laki-laki yang lebih muda darinya berteriak dari balik kotak sampah di dekatnya. Taehyung mengangkat alisnya geli, ''Diam kau. Aku bicara pada Kakakmu dan bukan padamu!''

Gadis itu menjauh darinya dan menarik tangan adiknya pergi, tapi Taehyung yang kepalang kesal menembak tepat di samping kedua Kakak beradik itu melangkah. Keduanya tersentak kaget hingga membuat gadis itu menyembunyikan sang Adik di belakangnya.

''Kenapa menembak?'' seru gadis itu kesal.

Taehyung terkekeh pelan, ''Aku tidak suka diacuhkan, dan kau membuat aku marah sialan.''

Menembak sekali lagi, dan kali ini gadis itu mendorong adiknya pergi dari sana dan menyisakan dirinya dan juga Taehyung.

''Mendekat padaku sekarang atau ku tembak mati kau di sana.''

***

Bab lain lebih dari 1000k, tapi kali ini 800k aja karena flashback. Dan aku mau buat flashbacknya setengah-setengah biar kalian penasaran. 

Ok, bye.

SLAYER (TAEKOOK)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang