"Oh my God!"
Irene baru sampai di sekolahan sudah disambut dengan pemandangan Suho dan Yeri sedang berjalan bersama di depannya. Untung saja tidak ada Sehun. Jadi Irene tidak perlu susah-susah menjauhkan mereka.
Tapi kenapa hatinya berkata lain, Irene ingin menjauhkan Suho dan Yeri meski tidak ada Sehun sekalipun.
"Tumben banget Suho mau dideketin kak Yeri. Biasanya dia selalu nolak."
"Hai Irene!" Sapa seseorang yang sekarang sudah disamping Irene.
Irene mematung. "Suaranya seperti...." Irene menoleh sampingnya. "Kak Sehun?" Kaget Irene sekaligus cemas.
"Kok kak Sehun ada disini sih? Bisa berabe nih kalau kak Sehun sampe ngelihat depan." Batin Irene.
"Iya, lo kenapa kaget gitu?" Tanya Sehun bingung dengan ekspresi Irene.
"Emh, nggak papa kok kak." Gugup Irene. Irene menggingit bibir bawahnya.
"Gimana nih?" Batin Irene. Dia semakin bingung memikirkan bagaimana cara agar Sehun tidak melihat keberadaan Suho dan Yeri di depannya.
Irene berpindah menghadap Sehun bermaksud menghalangi pandangan Sehun di depannya. Kaki Irene menjijit menyamakan tinggi badannnya dengan Sehun.
"Kak Sehun makasih ya kemaren udah nolongin aku." Ucap Irene berusaha memancing Sehun agar fokus dengannya saja dan tidak melihat ke depan.
Sehun semakin bingung dengan tingkah Irene. "Iya, lo udah baikan kan?" Tanya Sehun sembari celingak-celinguk kepo dengan pemandangan di depannya.
Irene selalu menyamakan gerak tubuh Sehun. Sehun ke kiri, Irene ke kanan. Sehun ke kanan, Irene ke kiri. Selalu seperti itu.
"Gue udah baikan kok." Irene menyengir.
Sehun semakin penasaran. Hingga akhirnya Sehun menahan kedua pundak Irene agar tidak bergerak. Sehun menengok ke depan.
DEG!!
Yang benar saja. Tubuh Sehun langsung menegang melihat pemandangan di depannya. "Mereka pacaran?"
Tubuh Irene melemas. Sehun sudah melihatnya. Irene bisa merasakan perubahan ekspresi Sehun ketika melihat Suho dan Yeri.
"Jalan berdua bukan berarti pacaran kan kak?" Irene berusaha menjernihkan pikiran negatif Sehun untuk Suho dan Yeri.
"Contohnya sekarang kita juga jalan berdua, tapi nyatanya nggak pacaran kan."
Sehun menguatkan pegangannya pada pundak Irene. Kini Sehun menatap Irene dalam.
Irene membalas tatapan Sehun. Irene sangat gugup. Jantungnya berdegup semakin kencang. Keringat dingin keluar dari kulit tubuhnya.
"Kak....,"
"Karena kita jalan berdua, mulai hari ini kita pacaran." Jelas Sehun serius dengan perkataannya.
Mata Irene membulat sempurna. Mulutnya menganga lebar. "Hah? Gue gak salah denger kak?" Tanya Irene tidak percaya dengan ucapan Sehun barusan.
"Kamu nggak salah denger kok. Aku suka sama kamu sejak kita latihan upacara bareng. Aku udah move on sama Yeri berkat kamu." Jelas Sehun lembut namun tegas.
Sehun mulai menggunakan kosakata aku-kamu dengan Irene.
"Kamu maukan jadi pacarku?"
DEG!!
Jantung Irene seakan memompa lebih dahsyat lagi. Dia benar-benar tidak menyangka Sehun akan secepat ini menembak dirinya. Irene belum menyiapkan apa-apa untuk ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr. Flag and Mrs. Melody
Fanfiction"Lo pikir masalah bendera dan melodi itu masalah sepele? Masalah ini itu berhubungan dengan Negara kita!" "Ternyata emang bener lo pengibar abal-abal, lo narik ulur cewek seperti lo narik ulur bendera yang selalu salah dengan melodinya!" "Apa lo gak...