temukan aku dalam sepertiga malammu

104 7 0
                                    


Lembah yang kosong dalam hati ini belum ada seorang pun yang pernah menyentuhnya. Di mana gerangan penghuninya.

Angin sore berhembus menentramkan jiwa yang tengah termenung di pinggir taman kota. Kuhirup dalam-dalam seperti ku kekurangan oksigen. Pusing rasanya kepalaku ini memikirkan belum ada yang menjemputku dengan kuda putihnya. Sudahlah lebih baik aku pulang.

“Assalamualaikum, bu aku pulang” ucapku.
“Waalaikumsalam, dari mana kamu nak?” tanya ibu.
“Aku dari taman kota bu, refresing pikiran hehehe” jawabku.
“Ya sudah, kamu tadi sudah sholat ashar atau belum?” tanya ibu lagi.
“Alhamdulillah sudah bu, tadi di musholah taman kota. Aku mau mandi dulu bu” pamitku seraya pergi ke kamar.

Oh ya perkenalkan aku Sisil, Sisil puspita. Wanita yang sudah berumur 30 tahun namun belum bisa menyempurnakan agamanya dengan menikah. Entah berapa lama lagi aku harus menunggu Allah mengirimkan jodohnya untukku, tapi dibalik itu semua aku tetap sabar menanti. Saat ini aku bekerja di kantor pemerintah di bidang ekonomi dan perbankan. Alhamdulillah aku bisa membantu membiayai keperluan sehari-hari karena aku hanya tinggal dengan ibuku, ayah dan ibu sudah bercerai sejak aku masih kecil.
“ahhh segarnya habis mandi, rasa penatku hilang seketika” ucapku.

Aku suka membaca novel karena dia mengalihkanku dari jenuhnya pekerjaan di kantor.
Adzan magrib berkumandang. Kutunaikan kewajibanku kepada Allah.
Malam ini sama seperti malam sebelumnya hanya bisa bercengkrama dengan ibuku. Kupandangi wajah tulusnya, kugenggam terat tanganya, tangan yang senantiasa memelukku, mengusap air mataku, aku menyanyangimu ibu.

Kringggg… kringggg….
Jam wekerku berbunyi. Kumatikan alarm jam itu, waktu menunjukkan pukul 1 pagi, kulangkahkan kakiku ke kamar mandi untuk mengambil air wudhu. Kulaksanakan sholat malamku dengan khusyuk. Tak ada suara selain gerakan sholatku. Setelah selesai sholat aku memanjatkan doa kepada Allah.
“Ya Allah, hamba sudah lama sendiri, di manakah jodoh hamba. Melihat teman-teman hamba sudah menikah dan bahkan sudah memilki anak, hamba ingin sekali menyempurnakan agamaku ini. Pertemukan kami segera Ya Allah. Amin”

Sinar mentari menerobos masuk dalam kamarku dan menghantam pelupuk mataku, kubuka mataku perlahan. Sudah pagi ternyata, batinku.
Kuayunkan kakiku ke kamar mandi. Tak butuh waktu lama aku telah bersiap berangkat kerja.
“Pagi bu” kusapa ibuku yang sedang mempersiapkan sarapan, kucium pipinya dan memeluknya.
“Aduh kamu ini sudah besar kok masih kayak anak kecil, sudah sana sarapan, nanti kamu terlambat kerja” ucapnya.
“Iya ibu, aku sarapan”. Kuhabisakan sarapanku segera. Masakan buatan ibuku memang tak ada duanya.
“Aku berangkat kerja dulu bu, assalamualaikum” kucium tangan ibu dan bergegas ke garasi rumah untuk mengambil motor kesayanganku.

Suasana kota memang selalu padat kalau pagi hari, aku harus cepat agar tak terjebak macet. Hujan tadi malam menambah buruknya suasana pagi hari, jalan becek dan ada beberapa yang tergenang air.
Di pertigaan jalan motorku disenggol motor lain.
Brukkk. Aku terjatuh dan Ya Allah bajuku kotor semua. Bagaimana aku ke kantor dengan pakaian seperti ini?
Dia menghampiriku dan melepas helmnya. Gantengnya, astagfirullah jaga matamu, ucapku dalam hati.

“Maafkan saya, saya tidak sengaja mbak. Baju mbak kotor, aduh gimana ini” ucapnya terlihat raut wajah bersalah darinya.
“Tidak apa-apa mas, saya bisa pulang ke rumah untuk ganti baju. Lain kali hati-hati kalau naik motor” jawabku menasehatinya.
“Ya sudah mbak, bagaimana kalau saya antar pulang untuk ganti baju dan sebagai tanggung jawab saya karena sudah membuat mbak jatuh dari motor tadi” ucapnya lagi.
“Tidak usah mas, saya bisa pulang sendiri” jawabku seraya pergi darinya.

Aku bergegas pulang ke rumah secepat kilat, aku sudah terlambat. Sampai di rumah aku langsung masuk ke kamar dan berganti pakaian. Ibuku sepertinya ada di belakang. Sudahlah lebih baik tak usah berpamitan, lagi pula aku sudah sangat terlambat.

kumpulan cerita islamiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang