seruan adzan pemanggil cinta

97 8 0
                                    

Kerumunan siswa dan siswi yang berjalan menuju mushola sekolah SMAN 2 Batu sangkar untuk menunaikan sholat berjamaah siang itu membuatku gerah. Akhirnya aku memutuskan untuk duduk di salah satu tempat duduk yang disediakan di setiap lorong kelas, aku akan nelaksanakan sholat berjamaah shift kedua. Mushola kami masih dalam proses perluasan, sehingga tidak muat untuk semua siswa melaksanakan sholat zuhur berjamaah sekaligus. Saat sedang menunggu itu aku melihat sahabatku Yana berada di antara kerumunan tersebut. Aku memanggilnya untuk duduk bersamaku dan melaksanakan sholat bwrjamaah shift kedua saja. Ia menurut dan menemaniku di sini.

Aku bersenda gurau dengan sahabat yang telah menjadi sahabatku semenjak aku berada di madrasah Tsanawiyah kelas 7 itu. Menyenangkan sekali dapat bersenda gurau dengan sahabatku ini setelah mengikuti proses pembelajaran yang menguras pikiranku. Kami hanya bisa bersenda gurau saat jam istirahat seperti ini, karena kami duduk di kelas yang berbeda. Aku di kelas X.2 dan 6ana di kelas X.4.

Tawaku yang ceria terhenti sebab mendengar suara adzan yang berasal dari pwngeraa suara mushola sekolah kami. setelah beberapa bulan berada di sekolah ini baru kali ini aku mendengar suara adzan yang begitu merdu di telingaku hingga mengetuk pintu hatiku. Yana bertanya penuh heran “kenapa aku diam?” Aku jawab aku terpesona oleh suara adzan yang berkumandang itu.
Yana tertawa geli menddngar jawabanku, kemudian dia berkata aku aneh karena suara adzan kan terdengar setiap hari bahkan setiap masuk waktu sholat. Aku hanya diam menikmati kumandangan adzan dan tidak mempedulikan komentar sahabatku lagi. Suara itu terngiang-ngiang di telingaku, menderaskan tawa di hatiku dan merekahkan senyum di bibirku.

Lamunanku dalam kelas saat jam istirahat ini dikagetkan oleh Yana yang tiba-tiba sudah berada di hadapanku. “Hayo.. lagi ngelamunin apa? Jangan bilang masih kepikiran sama suara adzan kemarin.” Ucapnya dengan lancar, tanpa aku ketahui bsgaimana cara ia membaca pikiranku setepat itu. “Ayolah fi, palinh itu suara salah satu guru kita.” ujarnya lagi. “Tidak mungkin, karena kita sudah dua bulan lebih di sekolah ini dan aku tidak pernah mendengar suara itu sebelumnya, lagi pula aku sudah mendengar semua guru laki-laki kita adzan” jawabku. Mungkin itu suara senior kita kelas XI atau kelas XII sanggahnya lagi, bagaimana kamu akan mengetahui siapa yang adzan kemarin mereka itu kan banyak sekali sambungnya. Entahlah, aku tidak tahu. Aku hanya ingin mengenal pemilik suara itu karena aku rasa jatuh hati padanya. Sahabatku ini terdiam dengan ekspresi kebingungan yang kentara di wajahnya.

Setelah jam istirahat kami belajar Pendidikan Al-quran dengan ustadz Afridonal. Aku sangat menyukai pelajaran dengan beliau, karena beliau adalah guru muda yang humoris dan menarik sehingga sangat menyenangkan bila belajar dengan beliau. setelah beliau membacakan dan menjelaskan ayat Al-Quran yang menjadi pwmbelajaran kami hari itu beliau bercerita tentang murid baru yang bernama Novri. Novri memiliki bacaan Al-Qyran yang bagus, fasih bacaannya dan indah suara qiro’atnya. selain itu Novri juga pintar sekali adzan itu terbukti saat ia adzan kemarin, banyak guru dan siswa yang kagum dengan suaranya. Deggg.. jantungku berdetak cepat saat mendengar ujung cerita guruku ini.

Dari guruku ini, aku juga mengetahui bahwa murid baru itu masuk kelas X.4. Oh my God dia satu kelas dengan Yana. Sejak mengetahui hal itu aku sering melihatnya dengan menjadikan Yana sebagai alasan aku datang ke kelasnya, di tambah lagi dengan hal yang tak kuduga. Yaitu dia mengambil ekskul yang sama denganku. Semakin sering berjumpa dengannya semakin aku mengenalnya, semakin aku tahu bahwa ia seorang pribadi yang menarik dan semakin tak kusadari bahwa diam-diam hatiku berkata aku mencintainya. Dan akan akan kudekap ia dalam do’a-do’aku.

kumpulan cerita islamiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang