"Lo siapa sih, bar-bar banget jadi cewek."
Seperti perintah Arka tadi, sekolah sudah benar-benar sepi, mungkin hanya ada anak ekskul saja yang belum pulang, tetapi sudah dipastikan sebelum anak ekskul pulang tawuran sudah selesai.
Arka dan yang lain sudah menunggu kedatangan bagas dan gengnya. Tak lama menunggu bagas dan gengnya pun datang, mereka datang dengan membawa alat yaitu kayu, dan itu membuat anggota Arka tertawa, sedangkan Arka hanya tertawa kecut.
"Lo pada mau tawuran apa mau begal sih pake bawa-bawa kayu gitu," ejek Alex.
"Tauk, banci amat jadi cowok," tambah vero.
Tentu saja ejekan itu membuat geng bagas marah, bagas pun memberi tanda kepada gengnya untuk maju dan tawuran pun dimulai.
Arka dan teman-temannya maju dengan tangan kosong, karena mereka bukan banci dan sudah terbiasa dengan tawuran seperti ini, jadi untuk apa membawa alat untuk tawuran, geng Bagas memukul dengan rusuh. Tetapi mereka tidak dapat melumpuhkan Arka dan teman-temannya. Setelah berjalan lama tawuran pun berakhir, di karenakan Bagas dan gengnya jatuh tak berdaya melawan Arka dan teman-temannya. Tetapi Bagas berjanji akan membalaskan dendamnya lain kali. Bagas memang tak suka kepada Arka, oleh sebab itu Bagas tidak akan menyerah begitu saja.
Setelah tawuran selesai, Arka dan teman-temannya memutuskan untuk pulang. Tetapi saat Arka melewati sekolahannya, ada seorang cewek yang baru saja keluar dari sekolahan. Arka pun terkejut, kenapa cewek ini belum pulang, bodohnya lagi Arka lupa jika anak ekskul pulang sore. Arka pun menghampiri cewek itu, dia takut jika cewek itu akan menjadi mangsa bagas untuk balas dendam. Bukan karena Arka khawatir kepada cewek ini, Arka hanya takut salah satu murid di SMA nya kena sasaran bagas.
"Heh, lo," teriak Arka ketus,"kenapa lo masih ada di sekolahan ?" lanjut Arka bertanya.
"Ya gue baru pulang ekskul lah," jawab Keysa ketus. Ya cewek itu adalah Keysa, cewek yang menabrak Arka di sekolah tadi tepatnya di kantin.
"Lo belum di jemput kan. Pulang bareng gue, cepet naik," perintah Arka masih dengan nada ketusnya.
"Ogah, ngapain juga gue pulang bareng sama muka tembok kayak lo, sok akrab lagi," cetus Keysa.
"Lo siapa sih, bar-bar banget jadi cewek."
"Keysa," jawab Keysa ketus yang hanya dijawab deheman oleh Arka.
"Cepet naik ke motor gue. Kalo lo belum pulang sampai nanti, lo bakalan diculik," ucap Arka.
"Siapa lo nyuruh-nyuruh gue naik ke motor lo. Sok tau banget lo jadi orang, emang siapa sih yang bakalan nyulik, udah sana lo aja yang pulang," jawab Keysa yang berujung mengusir Arka. Tetapi Keysa juga memikirkan omongan Arka tadi, Keysa juga takut dirinya akan kenapa-napa. Akhirnya Keysa mengiyakan tawaran Arka.
"Yaudah deh gue pulang bareng lo," pasrah Keysa dan langsung naik ke motor Arka.
Tumben Arka nawarin cewek untuk pulang bareng, padahal Arka adalah orang yang cuek kepada orang yang tidak dia kenal, dan anehnya lagi kenapa Arka tidak pernah tau jika di sekolahannya ada cewek bar-bar kayak gini. Ya, tentu saja Arka tidak akan tau, karena Arka terlalu cuek dengan orang yang tidak dia kenal, apalagi yang sok akrab dengan dia.
Selama di jalan mereka berdua saling diam, tapi di tengah perjalanan Arka menanyakan alamat rumah Keysa. Setelah sampai di depan rumanya, Keysa pun turun.
"Thanks ya, Ka," ucap Keysa tulus.
"Sama-sama," jawab Arka cuek.
"Dasar muka tembok, jawab aja cuek," cela Keysa yang tak dijawab oleh Arka, Arka langsung menghidupkan motornya dan pergi begitu saja.
"Bener-bener aneh tu cowok," oceh Keysa seorang diri, Keysa pun berjalan masuk ke dalam rumahnya. Selesai mengoceh sendiri Keysa tersadar bahwa di pipi bagian kanan Arka ada luka lebam. Keysa meringis memikirkan betapa sakitnya luka itu. Ah, untuk apa juga Keysa memikirkan Arka.
Sesudah mengantar Keysa pulang, Arka sudah sampai di rumahnya dan telah selesai memarkikan motornya. Tak lupa Arka mengucap salam saat memasuki rumah.
"Assalamualaikum," ucap Arka yang langsung mencium tangan kanan mamanya. Mama Arka melihat ada luka lebam di pipi kanan Arka.
"Waalaikumsalam. Arka, kamu berantem lagi, mama kan udah bilang kamu jangan berantem lagi, kalau papa tau nanti kamu pasti kena marah," omel Cika selaku mama Arka.
"Wajar cowok ma, udah ya ngomelnya. Arka mau ke kamar," jawab Arka enteng.
"Yaudah mandi sana, kalau udah selesai langsung turun ke bawah ya, mama obatin luka kamu," tutur Cika.
"Gausah ma, luka kecil doang nanti juga sembuh," teriak Arka yang sudah berada di lantai atas. Cika hanya menggelengkan kepalanya, anaknya ini mirip dengan Ryan suaminya yang tentunya papa Arka. Papa Arka dulu juga nakal, tetapi tak senakal Arka.
🌻🌻🌻
Hai hai gimana Chapter 2 bagus gak?
Semoga kaliam suka sama ceritaku ya :)
Hmm sebelumnya aku minta maaf kalo ada kata-kata yang gak pas.
Maaf juga kalo ceritanya menurut kalian gak nyambung :) soalnya ini cerita pertamaku.
Perhatian typo tersebar dimana-mana
Ohh iya jangan lupa kritik dan sarannya ya :)
Jangan lupa follow akun wp aku ya❤
Follow ig aku juga @jessicalumy.23
Tunggu chapter selanjutnya❤
![](https://img.wattpad.com/cover/196678226-288-k387975.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
ARKA
Teen FictionArka Emilio Grisham, anak pemilih sekolahan yang di cap sebagai cowok muka tembok oleh Keysa dan Arka juga memberi nama yang pas untuk Keysa, yaitu cewek bar-bar. Tapi siapa sangka bahwa seiring berjalannya waktu Arka menyukai Keysa. Tetapi, sangat...