Part 2

166 31 52
                                    

Maaf ya Typo bertebaran

Happy reading guys!😆😚



Author POV

Jam menunjukkan pukul 09.40 WIB. Alya melirik jam tangan yang ada di pergelangan tangannya beda lima menit dengan jam dinding di kelas.

"Nin udah belum?" tanya Alya pada Nina yang masih sibuk dengan buku yang dibaca.

"Bentar Al," jawab Nina singkat.

"Aku laper Nin kira-kira istirahat jam berapa ya?" keluh Alya.

"Nggak tau aku Al."

"Huft!."

"Kamu lihat jadwal kan bisa!"

"Males."

"Palingan juga sama waktu kemarin kita MOS," ujar Nina.

"Udah lewat 15 menit kali kalau sama kaya kemarin," tukas Alya.

Selang lima menit bel istirahat berbunyi.

Alya dan Nina pergi ke kantin mereka duduk di salah satu meja yang ada di ruangan tersebut sambil menunggu makanan yang mereka pesan.

"Nin... katanya tadi kamu mau cerita soal kamu sama kak Reno," tanya Alya.

"Oh iya Al aku lupa, kenapa tadi di kelas nggak ingetin aku?"

"Lah kamu aja sibuk baca buku katanya mau selesaiin buku yang kamu baca."

"Iya sih, aku kok lupa ya?" ucap Nina sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Memangnya ada apa dengan kamu sama kak Reno?" tanya Alya penasaran.

"Sebenarnya sih nggak ada apa-apa tapi kami sepakat jika aku satu sekolah sama kak Reno dia minta buat aku nggak bakal kasih tau siapapun kalo kita kakak adik."

"Memang alasannya apa?" tanya Alya heran.

"Entahlah... tapi aku pikir mungkin karena kakak menjabat sebagai ketua OSIS di sekolah ini. Dia nggak ingin kalo adik kesayangannya ini nanti jadi buronan banyak orang karena ingin dekat dengan kakak. Kan kalau mereka tau aku ini adik kak Reno mereka dapat jalan satu-satunya paling mudah, dengan mendekatiku mereka juga bisa deket sama kakak. Itu sih pemikiranku ya Al tapi aku nggak tau apa sebenarnya alasan kakak," jelas Nina.

"Kamu dekat banget ya sama kakak kamu? nggak pernah berantem gitu?" tanya Alya.

"Kakak itu tipe orang yang penyayang, nurut juga kalau dibilangin papa sama mama pokoknya nggak pernah ngebantah. Beda sama aku, kalau aku suka bicara, cerewet sih lebih tepatnya dan nggak sependiam kakak."

"Eh Nin sadar nggak sih kita udah ngobrol dari tadi pagi tapi kita hanya tau sebatas nama aja, bukannya berkenalan lebih dalam lagi tapi malah ngebahas orang lain," ujar Alya.

"Eh iya ya Al," ucap Nina sambil tertawa.

Setelah menunggu lama akhirnya bakso dan air putih pesanan Alya serta siomay dan es jeruk pesanan Nina datang.

Love Story "Al"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang