Part 4

126 24 34
                                    

Typo bertebaran

Happy reading guys😚

Sehari hari setelah kejadian di kantin sekolah. Hari ini Alya kembali merasa apes karena bertemu dengan Aldi di taman belakang sekolah setelah jam pulang sekolah.

"Hay cewek," goda Aldi. Alya tidak merespon, dia hanya memalingkan kepala menatap Aldi setelah itu kembali pada pandangan sebelumnya.

"Cuek banget," ujar Aldi. Alya masih tetap diam.

"Alya...," ucap Aldi sambil menepuk pundak Alya.

"Heh ngapain sih lo pegang-pegang?" bentak Alya.

"Gue cuma pengen ngobrol sama lo doang Alya!" ujar Aldi.

"Gue nggak mau ngomong sama lo," cetus Alya.

"Sombong banget jadi cewek, awas ya nanti naksir!" ujar Aldi sambil tertawa.

"Nggak mungkin!" bentak Alya.

"Eh awas ada kecoa tuh deket sepatu kamu," ujar Aldi.

"Heh mana-mana!" ujar Alya bangkit dari duduknya lalu berlari.

"Hahaha gampang banget ketipu," ledek Aldi sambil terbahak.

"Bodo amat!" ucap Alya memutar bola matanya lalu berlalu pergi meninggalkan Aldi.

Setelah beberapa langkah dari tempat yang tadi diduduki Alya namun sekarang diduduki Aldi. Alya memalingkan kepalanya ke belakang menatap Aldi yang sedang berbicara padanya.

"Al... Alya... gue suka sama lo," teriak Aldi dengan lantang.

"Cowok stres," batin Alya lalu pergi meninggalkan taman.

*

Setelah sampai di rumah Alya bergegas berganti baju lalu makan karena ia merasa sudah sangat lapar.

Setelah makan ia membersihkan dapur dan halaman depan rumah.

"Tadi Kak Reno kemana ya? katanya mau ketemu tapi nggak ada dicari di taman ditunggu nggak datang-datang yang datang malah cowok sarap," gerutu Alya sambil menyapu halaman.

"Coba saja tadi Kak Reno benar-benar datang pasti aku kaya mimpi deh, benar yang dibilang teman-teman kalau kak Reno itu perfect," batin Alya sambil membayangkan.

"Woy awas ada batu nanti lo kesandung," ujar Aldi yang lewat di depan rumah Alya menggunakan sepeda BMXnya. Karena posisi gerbang yang terbuka Alya terpelongo melihat Aldi lewat di jalan depan rumahnya.

"Apa benar ya yang dibilang sama teman-teman di sekolah kalau Aldi satu komplek sama aku?" ucap Alya teringat perkataan temannya disekolah sambil berjalan untuk menutup gerbang.

"Ah biarin deh bodo amat, ngapain juga aku mikirin cowok gila kaya gitu," gerutu Alya setelah menutup gerbang dan kembali melanjutkan aktivitasnya.

Setelah selesai menyapu halaman Alya ingin masuk ke rumah namun tiba-tiba saja ada yang memencet bel dari luar gerbang.

Alya berjalan menuju gerbang lalu membukanya.

"Ngapain ke sini?

"Mau ketemu sama lo," ucap Aldi dengan santai.

"Gue nggak ada waktu, lebih baik lo pulang," ujar Alya.

"Kalau gue nggak mau?" tanya Aldi meledek.

"Terserah lo," cetus Alya yang akan menutup pintu gebang.

"Eh eh tunggu bentar."

"Ada apa lagi?" tanya Alya sambil memasang muka malasnya.

"Santai aja kali nggak usah sensi kaya gitu," ujar Aldi.

"Bukan urusan lo!" bentak Alya yang lagi-lagi akan menutup gerbang.

"Tunggu bentar," pinta Aldi.

"Apa lagi? gue nggak ada waktu ya buat ladenin orang gila kaya lo!" cetus Alya.

"Terserah mau bilang gue gila atau apapun, yang jelas gue ke sini ada tujuan," ucap Aldi santai.

"Apaan? Lo itu ya dari tadi nahan gue mau masuk, pengertian kek gue lagi banyak kerjaan."

"Gue mau minta nomor WA lo," ucap Aldi sambil tersenyum.

"Jangan mimpi!" bentak Alya lalu mundur satu langkah kebelakang yang akan menutup gerbang.

"Eh gue bilang tunggu."

"Lo sudah dapat jawaban gue kan, nggak akan gue kasih nomor gue ke lo, masih kurang jelas?" ujar Alya.

"Boleh dong," rengek Aldi.

"Nggak, sudah ya sekarang lo pergi nggak usah ganggu gue lagi," pinta Alya sambil menutup pintu gerbangnya. Ketika masih ada jarak satu kepal Aldi menahan pagar yang hampir sempurna tertutup.

"Singkirin tangan lo," ujar Alya.

"Nggak mau, gue masih ada perlu," jawab Aldi.

"Apa lagi?

"Ini buku lo ketinggalan di taman," ucap Aldi. Dengam segera Alya membukan kembali gerbang lalu melihat ada bukanya di tangan Aldi.

"Sini buku gue," ujar Alya.

"Kasih WA lo dulu dong."

"Siniin buku gue!" bentak Alya.

"Ya udah ini nih, makan tuh buku," ujar Aldi sambil berlalu pergi meninggalkan Alya sendiri di depan gerbang. Alya hanya diam terpaku melihat Aldi pergi.

"Ngeselin," gerutu Alya lalu kembali masuk ke rumah.

Waktu menunjukkan pukul 21.00 WIB. Alya masih sibuk dengan ponsel dan buku yang tadi diantarkan oleh Aldi. Ia berada di balkon menatap langit penuh dengan bintang dan membayangkan hal-hal indah yang sebelumnya belum pernah ia jumpai dan ia rasakan.

Setelah waktu menunjukkan pukul 22.00 WIB Alya masuk ke kamar berbaring pada tempat tidur, menarik selimut menutupi seluruh badannya. Lalu mematikan lampu kamar. Kini yang terlihat hanya gelap dari ruangan Alya saat ini. Alya sudah tertidur pulas.

Maaf ya baru bisa up... Tadi siang nggak ada waktu pagi upacara sore juga baru sempat buat up. Maaf banget.

Semoga kalian suka ya... Jangan lupa komen dan vote.

Hapopy reading guys😍

Love Story "Al"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang