12. Apaan Sih Loe

2K 144 113
                                    

Geral menemui Delisa, bukan hal susah bagi Geral untuk mendekati atau sekedar mengajak Delisa.

"Bisa kita bicara,"Geral duduk di depan Delisa yang masih terlihat shock melihat Geral ada di depannya.

"Tentu saja kak,"justru Alina yang membalasnya.

"Gue mau kita kerjasama."

Delisa menaikkan sebelah alisnya."Memangnya kaka perlu apa?"

"Loe suka sama gue bukan?"ucap Geral dengan PD nya.

"Sebenarnya gue lebih suka kak Fraha,"jawaban Delisa membuat Geral geram namun ia tahan." But kalau Kaka bersedia ikutin mau gue, ok aja gue gantian bantuin Kaka."sambung Delisa.

"Ok kalau begitu, deketin gue sama Farah dan loe dapetin Fraha. Bagaimana?"tawar Geral.

Delisa mengangguk-anggukkan kepalanya setuju."Sebagai tanda kerjasama kita, ayo kita bermain."

"Gak masalah,"Geral sudah tau kelakuan Delisa, ia tak peduli. Mungkin Delisa merasa girang karena berfikir dia wanita pertama but semuanya salah, Geral tak sepolos dan sealim itu.

"Bersulang....."Semua mengangkat gelasnya sebagi kesepakatan telah di buat.
_____________

Fraha sudah berjanji pada Remon untuk bertemu di sirkuit tapi Fraha tak tega meninggalkan Farah yang sedang sakit. Fraha bingung harus berbuat apa, ia harus pergi karena butuh uang dan ia juga tak bisa meninggalkan Farah.

"Ada apa?"

Fraha mendongakkan kepalanya melihat ke arah Farah."Gue mau pergi."

"Pergilah."

"Loe yakin?"tanya Fraha ragu.

"Gue udah sehat kok, besok pagi juga mau masuk sekolah."

"Loe besok gak usah masuk istirahat aja."

"Besok gue ada ulangan,"Farah tetap ingin masuk walapun masih lemah.

"Ok gue pergi."Fraha menyambar jaketnya dan segera pergi tanpa bersalaman dengan Farah.

Farah sendiri menatap pintu yang kini telah tertutup, Farah tak tau entah kemana Fraha setiap malam. Farah tak berani bertanya dengan Fraha. Lagipula mereka tidak saling mencintai jadi untuk apa Farah harus ikut campur urusan Fraha lebih dalam lagi. Bisa saja setelah lulus mereka akan bercerai, nyatanya Fraha tak pernah mengakuinya sebagai istri. Farah tidak akan berharap lebih pada Fraha.

"Kemana aja sob, lama bener."Remon sudah menunggu kedatangan Fraha.

"Sorry, gue harus pastikan dulu kalau Farah baik-baik saja."

"Ah cieee yang lagi kasmaran, perhatian bener bang."goda Remon.

"Apaan sih loe,"Fraha memalingkan wajahnya.

Remon tersenyum tipis, ia sudah lama berteman dengan Fraha, ia salut pada Farah yang mampu meluluhkan hati Fraha. Remon tau Fraha orang yang pantas dalam menyampaikan perasaannya tapi Remon bisa melihat jelas ada cinta di mata Fraha untuk Farah, walaupun Fraha tidak mengucapkannya.

"Kak Fraha."Sapa seorang gadis cantik yang tak asing lagi bagi Fraha.

"Hai Gisel."Remon yang balik menyapa Gisel.

"Oh hai kak Remon,"balas Gisel tersenyum kikuk.

"Ayo re kita segera bertanding,"ajak Fraha tak sabaran dan mengabaikan Gisel.

"Ok come on..."Remon dan Fraha meninggalkan Gisel begitu saja.

Gisel hanya bisa melihat kepergian Fraha, sudah lama Gisel menyimpan rasa untuk Fraha. Bahkan dulu Gisel pernah menyatakan cinta pada Fraha tapi ia di tolak begitu saja dan rasa cinta itu masih ada sampai sekarang. Dan Fraha lah orang pertama yang menyentuh Gisel, ia tidak akan melepaskan Fraha dengan mudah. Ia harus mendapatkan Fraha.

Sungguh lucu, ketika sang kakak Geral ingin menyingkirkan Fraha sedangkan Gisel ingin mendapatkan Fraha. Entah apa yang akan terjadi.

Fraha mengemudikan mobilnya cepat, penampilan Fraha sangat keren sebagai anak baru di sirkuit itu. Dan tak sulit bagi Fraha untuk mendapatkan juara satu dalam balapan tersebut.

"Wahhh keren loe bro,"Remon bertepuk tangan saat Fraha datang menghampirinya.

"Siapa nama loe?"seorang laki-laki dewasa mendekat ke Fraha.

Belum sempat Fraha menjawab, Remon mengalami laki-laki tersebut."Hai bang Alex, dia Fraha temen gue yang kemarin gue ceritain."jelas Remon.

"Oh Fraha, gue Alex."

"Fraha."mereka berdua berjabat tangan.

"Selamat bergabung, loe masuk tim gue dan jadi anak buah gue."Alex menjelaskan peraturannya pada Fraha." So kalau loe butuh apa-apa telfon gue aja dan ini bayaran pertama loe."

"Terima kasih bang."

"Ok."Alex meninggalkan Fraha dan Remon. Ia senang dan langsung merasa cocok dengan Fraha.

"Gaji pertama."goda Remon.

"Thanks buat bantuan loe,"Fraha memberikan dua lembar uang ratusan ribu untuk Remon.

"Gak, buat loe aja. Loe lebih butuh dari gue. Walaupun gue gak punya uang, gue masih bisa minta ke orang tua gue."

"Ok, sekali lagi thanks ya."Fraha tak sabar untuk mengajak Farah jalan-jalan besok. Tak sadar bibir Fraha terangkat membentuk senyum tipis ketika mengingat tentang Farah.

FRAHA & FARAH Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang