8. Entah Mengapa Merasa Iri

2K 146 17
                                    

Benar saja, ternyata orang tua Farah telah menunggu mereka.

"Assalamualaikum, maaf lama."ucap Fraha.

"Tidak apa-apa nak,"balas Abdullah menyambut kedatangan anak dan menantunya.

"Ini makanan kesukaan bapak sama ibu."Farah memperhatikan nasi Padang yang ia bawa.

"Alhamdulillah, mari masuk dan makan bersama."ajak Abdullah.

"Dimana ibu? daritadi Farah gak lihat."tanya Farah sembari menyiapkan nasi padangnya.

"Ibumu sebentar lagi sampai, ia sedang belanja di warung sebelah.

Farah hanya manggut-manggut.

"Nak Fraha maaf bapak memintamu kemari."Abdullah menyuruh Fraha duduk di dekatnya.

"Iya gak papa kok. Lagipula kita free class jadi bisa langsung kemari."

"Assalamualaikum."Ratih mengucapkan salam dan langsung memeluk Farah.

"Wa'alaikum salam."jawab semuanya serempak.

"Ibu pikir kalian datang malam, ibu belum masak."ucap Bu Ratih.

"Gak papa kok Bu, Farah sama Fraha bawa nasi Padang."

"Maaf jadi merepotkan kalian."Ratih merasa tak enak.

"Gak repot kok Bu,"balas Fraha.

"Ayo mari kita makan."ajak Abdullah dan memimpin doa.

Setelah selesai makan mereka mengobrol ringan. Abdullah sengaja memanggil mereka datang hanya ingin tau, bagaimana keadaan mereka. Tapi Abdullah merasa lega karena mereka terlihat sudah bisa menerima satu sama lain. Awalnya Abdullah khawatir mereka tidak bisa berjalan bersama, apalagi awalnya mereka menolak untuk menikah.

"Nak Fraha, terima kasih telah menerima Farah dengan baik."ucap Abdullah tulus.

"Tidak usah berterima kasih karena Farah sudah menjadi tanggung jawab saya. Dan saya akan menjaganya,"balas Fraha.

Abdullah dan Ratih tersenyum melihat putrinya yang tersipu malu dengan ucapan Fraha.

"Kami pamit pulang dulu."

"Iya hati-hati nak."

Fraha dan Farah pun pulang, Fraha sangat lelah ingin tidur siang sebentar. Biasanya ia tidur di rooftop saat jam istirahat, makanya Fraha jarang terlihat di kantin.

"Fraha."bisik Farah sembari menarik-narik jaket Fraha.

"Apa?"

"Mampir ke warung sebentar, gue butuh sesuatu."

Fraha mengangguk dan berhenti di salah satu warung kelontong yang tak jauh dari kontrakannya.

"Kenapa masih diam di situ?"tanya Fraha heran karena Farah turun dari motor tapi hanya berdiri saja.

"Ehmm...gue gak punya uang, kemarin yang loe kasih udah buat beli  beras,telur, dan bumbu dapur lainya."Farah sungguh tak enak dengan Fraha, ia takut di cap sebagai istri boros.

Fraha memberikan uang seratus ribu kepada Farah, sebenarnya ia akan gunakan uang itu untuk membayar lesnya apalagi ia sekarang sudah kelas tiga, tapi Fraha tetap memberikannya kepada Farah. Ia harus bekerja lebih giat lagi demi memenuhi kebutuhan Farah.

"Sudah selesai?"tanya Fraha ketika Farah keluar hanya membawa satu kantong kresek kecil.

"Sudah,"Farah memberikan kembaliannya kepada Fraha.

"Apa yang loe beli?ini masih sisa?"Fraha pikir Farah akan beli make up.

"Pembalut."Farah menunduk malu, sama halnya dengan Fraha yang salah tingkah.

"Oh...ayo pulang."ucap Fraha kemudian untuk menghilangkan rasa canggungnya. Farah sendiri hanya mengangguk dengan wajah yang memerah.
___________

SMK Bintara akhir-akhir ini memang sedang sibuk dan sering free class, entah apa yang dilakukan oleh para guru, sehingga tidak bisa mengajar.

Geral tersenyum saat melihat Farah dan Angel sedang mengobrol di bawah pohon samping sekolah. Geral memang tertarik dengan Farah sejak pertama kali melihat Farah.

"Hai."Sapa Geral.

"Hai,"senyum Angel langsung mengembang, sedangkan Farah hanya tersenyum tipis sebagai sopan santun.

"Ini ada brosur untuk acara studi tour Minggu depan."Geral menyerahkan dua lembar kertas pada Farah dan Angel untuk mengisi formulir.

"Wah bakal gabung sama kakak kelas nih...!!"seru Angel heboh.

"Iya dan ini jarang terjadi loh, jadi ikut ya."ucap Geral sembari melirik Farah yang terlihat sedang serius membaca brosurnya.

"Iya kak, gue pasti ikut,"ujar Angel antusias.

"Bagus, loe juga harus ikut ya Fa,"Geral masih terus menatap Farah.

"Ehmm, gak tau kak."ucap Farah. Ia tidak bisa memutuskannya sebelum minta izin dengan Fraha.

"Kalau loe ikut, kabarin gue ya."Geral sangat jelas jika ia menyukai Farah.
Angel entah mengapa merasa iri dengan Farah. Angel merasa dirinya lebih cantik dari Farah, tapi kenapa Fraha maupun Geral mendekati Farah, bukan dirinya.

FRAHA & FARAH Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang