Because I'm Different - 07

505 105 20
                                    

Setelah memberitahu tempat untuk janjian makan siang bersama pada Seoyoon, kembali Sujin memfokuskan diri untuk memegang kemudi mobil. Jalanan siang ini lumayan lengang, dengan sedikit menyenandungkan salah satu judul lagu jaman-jaman dahulu, Sujin mengetuk-ngetuk jarinya perlahan pada setir. Benar, wanita itu dalam perjalanan menuju sebuah cafe, tempat yang menjadi pilihan akhir untuk makan siangnya bersama sahabatnya kali ini.

Ia hanya sendiri. Joohyun masih berada diluar dan berjanji akan segera menyusul.

"Kau dimana, sayang?"

"Ah masih di apartemen Joy!"

"Joy siapa?"

"Aish, Sooyoung! Park Sooyoung!"

"Aaa~ Sooyoung!"

"Mungkin sebentar lagi aku akan menyusul. Ibu sudah putuskan dimana tempatnya kan? Katakan lewat pesan saja, oke?"

"Ah baiklah. Ibu putus sambungannya ya?"

"Ya."

Tibalah Sujin di sebuah cafe. Setelah memarkirkan mobilnya, Ia melenggang masuk. Cafe siang ini nampak sedikit padat ya mungkin mengingat sekarang masih masuk jam makan siang. Kakinya mengayun kearah tempat duduk yang persis di dekat jendela, tidak terlalu di depan juga di belakang. Sebelum memutuskan untuk memesan sesuatu, Ia akan menunggu kedatangan sahabat beserta anak dari sahabatnya itu.

Sekitar 5 menit kurang lebih, netranya menangkap sosok wanita baru saja mendorong pintu kaca cafe dan terlihat memutar kepalanya berulang kali, seperti sedang mencari seseorang. Lantas, Sujin segera mengangkat tangannya.

Seoyoon tersenyum setelah mendatangi meja yang telah ditempati oleh Sujin. Setelah berpelukan singkat, Sujin mempersilahkannya untuk duduk. Wanita itu tidak melihat seseorang selain Sujin.
"Kau tidak bersama dengan puterimu?"

Sujin sedikit mengangkat kedua alisnya. "Ah itu! Tidak, tapi sebentar lagi akan menyusul! Kau sendiri bagaimana?"

"Ehm Sehun belum pulang sekolah, sebentar lagi kurasa..."

Agaknya jawaban yang Sujin terima membuatnya sedikit memikirkan sesuatu. Tak lama, Ia bergerak mengaduk-aduk isi tas mencari ponselnya.

***

"Lain kali jangan minum terlalu banyak! Kau itu payah dalam urusan minum! Jika sakit hati langsung saja beri tinju tepat di wajahnya, jangan malah merusak dirimu sendiri!"

Gadis yang masih mengenakan celana training dan kaos polos putih agak kebesaran itu terkekeh lalu mengangguk samar. Ia melipat tangannya mengelus lengannya menggunakan tangannya yang lain.

"Hmm kalau begitu, aku pergi! Jangan lagi memikirkan dia! Pria tampan dan keren bukan hanya dia di dunia ini, kau paham, Park Sooyoung?"

"Yaaa~ Kau sudah mengatakannya berpuluh-puluh kali! Kau mau telingaku mengekerut hanya karena terus mendengarkan ocehanmu itu?"

𝘽𝙚𝙘𝙖𝙪𝙨𝙚 𝙄'𝙢 𝘿𝙞𝙛𝙛𝙚𝙧𝙚𝙣𝙩Where stories live. Discover now