Because I'm Different - 08

539 96 16
                                    

Mobil milik Joohyun telah terparkir manis didepan sebuah cafe. Berjalan beriringan dengan Sehun, dirinya memasuki tempat makan itu. Menyisir setiap sudut ruangan sesaat hingga kedua netranya terhenti tepat pada 2 orang wanita paruh baya yang tengah duduk berhadapan dipojok kanan dekat jendela.

"Nah itu mereka!" seru Sujin mengarah kearah sang puteri yang tengah mengayunkan langkah mendekat.

Memutar tubuhnya sedikit, Seoyoon tersenyum mendapati kedua anak berbeda jenis kelamin itu berjalan kearah meja mereka.

Sesampainya, Joohyun membungkukkan badannya sedikit pada teman Ibunya itu. Lalu beranjak mengambil tempat duduk persis disamping Sujin.

Sedangkan Sehun langsung duduk disamping Seoyoon. Berhadapan langsung dengan Joohyun.

Seoyoon terus menampilkan senyumnya kala memperhatikan puteri Sujin yang begitu cantik itu. Tak lama senyumannya dibalas oleh Joohyun.
"Apa ini adalah Bae Joohyun? Cantik sekali!"

Joohyun hanya tersenyum lalu mengangguk sedikit.

"Berbeda sekali denganmu, Sujin!"

"Astaga! Tidakkah kau melihat wajah cantiknya ini warisan dari siapa?" sahutnya mencoba membanggakan dirinya.

Seoyoon menggeleng. "Joohyun-ah, lebih cantik!"

"Ish!"

Sehun tersenyum. Gadis dihadapannya ini terlihat begitu sangat cantik bila tersenyum, lalu mengapa tadi bersikap galak sekali? Tak sengaja tatapan mereka berdua bertemu, Sehun berusaha menunjukkan senyum ramahnya namun tidak dengan Joohyun. Gadis itu langsung membuang muka.

"Apa kalian sudah berkenalan?" tanya Sujin pada kedua anak muda yang sedari tadi hanya diam.

"Sudah!" sahut Joohyun cepat-cepat. Ia tidak ingin terlalu lama berinteraksi dengan anak aneh itu, sejujurnya.

Sujin hanya mengangguk sekilas sampai akhirnya makanan yang sudah Ia pesankan tadi, datang. Hanya obrolan para orang tua itu yang mendominasi sedangkan kedua anak muda itu saling tenggelam dalam kediamannya. Sehun yang menyantap makan siang sambil sesekali melirik kearah Joohyun, sedangkan Joohyun tengah memainkan ponselnya setelah menyantap makanannya.

"Sudah berapa kali Ibu bilang, jangan main ponsel saat makan!" larang Sujin begitu melihat kebiasaan buruk Joohyun itu.

"Sshhh ya," sahut Joohyun langsung meletakkan ponselnya diatas meja disisi piringnya. Baru saja gadis itu menceritakan hal ini pada seseorang disana.

"Kuantar kalian pulang ya?" tawar Sujin begitu mereka selesai dengan acara makan siangnya. Melihat Seoyoon juga Sehun seperti akan bangkit dari kursi.

"Ah tidak usah, terimakasih. Kami akan pulang naik taksi saja!"

"Jangan begitu! Tidak perlu merasa sungkan..."

Sekali lagi Seoyoon menolak penawaran yang Sujin berikan. Mengatakan jika traktiran makan siang kali ini dirasa sudah cukup. Jadi, mereka berdua langsung berpamitan dan bergegas meninggalkan tempat. Kini hanya ada Joohyun dan Sujin disana.

"Jadi, anak itu idiot, Bu?"

Mendengar Joohyun mengajaknya berbicara, Sujin langsung mengambil tempat duduk. "Dia tuna grahita, sayang!" koreksinya.

"Apa bedanya dengan idiot?"

Sujin menatap Joohyun. "Joohyun-ah, yang kau katakan itu terlalu kasar!" ujarnya menasehati.

Joohyun merotasikan bola matanya, lagipula Ia tidak berminat untuk mengenal anak itu lebih jauh, seandainya Ibunya meminta. "Orang-orang lebih mengenal keadaan semacam itu dengan sebutan idiot, Ibu!"

𝘽𝙚𝙘𝙖𝙪𝙨𝙚 𝙄'𝙢 𝘿𝙞𝙛𝙛𝙚𝙧𝙚𝙣𝙩Where stories live. Discover now